Part 3

5.3K 275 24
                                    

18+ Content

Gulingan tubuh Seohyun ke kanan dan kekiri membuatnya terlihat sangat frustasi. Helaan nafas kembali keluar dari bibir mungilnya. Aroma lilin lavender yang sebelumnya dapat membuatnya tertidur nyenyak, kini telah sirna. Fikirannya terus teringat dengan wajah menyeramkan yang diberikan pada pria tidak dikenalnya tadi di toilet.

"Aish jinjja!" gusar Seohyun sembari menendang kakinya diudara dan terduduk. Kaki jenjang nya terekspos karena hanya memakai hotpants dan tank top berwarna pink. Rambutnya terlihat kusut karena terus berguling ke kanan dan kekiri.

Seohyun pun berjalan menuju balkon dan menatap cahaya remang – remang yang dipertonton kan kota Seoul kepadanya.

"Kenapa perasaan ku tidak enak seperti ini?" ucap nya dan membalikkan tubuh untuk bersandar pada pagar kokoh balkon.

Tatapan Seohyun tertuju pada langit yang tidak memperlihatkan bintang indahnya, hingga matanya kembali menjelajah pada gedung tinggi yang berada di sebelah apartementnya.

Mata Seohyun melebar menatap sesosok itu yang telah tersenyum penuh arti kepadanya. Tanpa sadar kaki Seohyun melangkah mundur. Ia telah melihat perawakan Pria brengsek yang ditemui tadi di toilet.

Tangan kanannya memegang rokok dan sesekali dihisapnya tanpa melepaskan tatapan yang terjalin dari keduanya. Sedangkan tangan kirinya memegang botol alkohol.

***

Seohyun Pov

Tidak! Tidak mungkin, jika dia sengaja membeli penthouse mahal itu hanya untuk dirinya kan?

Kurasa memang dia sudah terlihat memiliki uang banyak. Tetapi kenapa? Kenapa harus terjadi hal kebetulan ini?

Mata ku masih tidak bisa lepas dari pandangannya yang mengunci ku, hingga bibirnya bergerak dengan pelan.

Aku tidak bisa mendengarnya, tetapi aku tau apa yang ia katakan. Langkah kaki ku pun berjalan memasuki penthouse dan membaringkan tubuh. Berusaha tidak memfikirkannya terlalu keras seperti ini.

I got you.

Dia mengatakan hal itu padaku. Dia tidak berusaha membunuh ku kan?

Kepala ku menggeleng kencang dan membenamkan wajahku pada bantal.

"Masa bodoh!" ungkap ku tidak ingin memikirkannya lagi.

***

Seohyun berjalan dengan angkuh dan tegas pada lorong mewah itu. Hari ini adalah pemotretan untuk majalah playboy yang dengan bodohnya diseyujui oleh ibunya.

Apakah ibunya ingin Seohyun menjadi seorang pelacur? Meskipun usia Seohyun saat ini 28 tahun, tetap saja ia tidak akan menerima tawaran untuk pemotretan dewasa.

Namun jika ia menolak dan membatalkan kontrak, respon masyarakat akan sangat penting. mereka akan berfikiran jika Seohyun tidaklah bertanggung jawab atas pekerjaannya. Karena saat menjadi model yang terpenting bukanlah perasaan model itu sendiri. Tetapi respon masyarakat kepadanya.

Sekejam itu lah dunia entertement.

Suli membuka pintu dan mempersilahkan Seohyun memasukinya. Ruangan itu lebih terkesan seperti sebuah aula dengan karpet berwarna merah, desain dindingnya terbuat dari keramik yang semakin menambah kesal elegant.

Hingga Seohyun memberhentikan langkahnya secara mendadak saat melihat pria itu. Pria yang 2 kali ia temui.

Kyuhyun Pov

Bola mata ku menatap lurus kearah Seohyun yang saat ini menatapku dengan terkejut, aku hanya menyunggingkan senyum kemenangan kepadanya.

Beberapa Stylesh seakan mencari perhatian kepadaku, namun selalu ku anggap tidak melihat keberadaan mereka. Karena mereka hanyalah sampah.

[•1•] Fucking Hell  ✔️Where stories live. Discover now