Part 6

4.6K 267 21
                                    

Before Our Marriage
©Chocolate_Ra

Happy Reading!

Sinar rembulan memancarkan cahaya putihnya disuasana sepi ini. Langkah kakiku bergerak hingga menimbulkan suara high heel yang bersautan dengan lantai.

Helaan nafas berhasil keluar dari bibir mungilku karena merasa lelah seharian tidak berhenti mempersiapkan pernikahanku dengan Kyuhyun.

Manik mataku kembali melihat kantung belanjaan baju yang dibelikan Ibu Kyuhyun untuknya, saat ini sudah pukul 11 malam. Rasanya aku tidak sabar untuk segera merebahkan kasur pada penthouse ku sendiri.

Saat tubuhku telah sampai didepan pintu penthouse milik Kyuhyun, ku tekankan beberapa angka digit password miliknya.

Gelap.

Itulah yang ku lihat dari penthouse miliknya. Kulepaskan high heel milikku dan menggantinya dengan sandal rumahan. Langkah kaki ku kembali maju menatap sekeliling, hanya pancaran sinar bulan penthouse ini sedikit terlihat.

"Kyuhyun.." teriakku pada penjuru penthouse. Namun tidak ada sautan.

Aku hanya diam pada ruang tengah. Apakah tidak ada orang?

Saat aku berniat untuk keluar dari penthouse itu terdengar suara percikan air entah dari mana. Mataku kembali menajam dan mendengarkan suara itu.

Kyuhyun mandi?

Tubuhku pun bergerak mendekati kamar Kyuhyun yang berada dilantai 2. Pintu kamarnya tidak terkunci, itulah yang membuatku berani semakin masuk kedalam ruangannya.

Namun kamar miliknya juga gelap, hanya cahaya lampu yang keluar sedikit dari sela pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat.

Kaki ku mendekat berniat untuk menutup pintu kamar mandi, namun matanya membulat dengan sempurna.

Tangannya bergetar menutup bibirnya yang sudah mengangan tanda tidak percaya apa yang sekarang telah ia lihat.
Kantong belanja yang sebelumnya ia pegang tergeletak begitu saja dilantai kayu milik Kyuhyun.

Ia menatap punggung Kyuhyun!

T-tapi Kyuhyun sedang membunuh seorang wanita!

Dengan kejam ia menenggelamkan tubuh wanita itu dengan paksa hingga tidak bisa bernafas.

"Sudah ku bilang, jangan menganggu ku lagi sayang." ucap Kyuhyun dengan sangat menakutkan.

Wajahnya tidak memperlihatkan raut takut akan membunuh seseorang sama sekali!

"P-pembunuh!" ucap ku dengan sangat lirih. Dengan kekuatan tersisa ku langkahkan kaki ku untuk menjauhi ruangan menyeramkan itu.
Air mata ku mengalir deras menahan takut, aku berlari kencang hingga lupa tidak memakai high heel ku.

Tangan ku menekan tombol lift cepat dengan tergesa- gesa sambil menatap kearah belakang. Takut takut jika Kyuhyun menemukannya dan membunuhnya seperti wanita tadi.

"T-tidak!! Aku tidak ingin menikah dengannya!!" ucap ku meracau tidak jelas. Hingga pintu lift terbuka dan aku menutupnya dengan cepat.

Mataku berair, wajah ku memerah. Tanganku bergetar, yang saat ini kulakukan hanya diam sembari mengigit jari kuku ku untuk mengurangi rasa ketakutanku.

Telapak kaki ku saling bersentuhan menahan dinginnya marmer lift itu.

"T-tidak!!! Aku tidak ingin menikah dengannya! Aku tidak ingin m-mati! Ia lebih menyeramkan dari orang tua ku! Ak-aku tidak ingin!!" racau ku dan menutup kedua telinga ku.

Saat pintu lift terbuka aku berlari meninggalkan gedung itu dan pergi ke arah penthouse milikku untuk mengunci diri.

Saat tiba didalam penthouse, ku kunci pintu luar dan ku naikan level keamanan pemthouse ini.

Aku berjalan mundur dan berlari dengan kencang ke arah kamar ku.

Ku dudukkan tubuhku pada kasur. Tetapi aku tidak bisa berhenti membayangkan kejadian menyeramkan tadi!!

Air bathup itu hingga berwarna merah menyeramkan!!

"Iblis! Kyuhyun adalah Iblis!" ucap ku sembari menggelengkan kepalaku dengan kencang.

Ku peluk tubuhku sendiri dan meringkuk dalam dinginnya ranjang milikku.

***

Tangan Kyuhyun membuka knop pintu kamar mandi yang tidak tertutup secara rapat itu.
Kemudian ia menepukkan tangan untuk menghidupkan saklar otomatis pada penthousenya.

Namun saat Kyuhyun ingin beranjak pergi ke walk in closet, matanya menangkap sebuah kantong belanjaan yang tergeletak begitu saja dilantai.

Tangannya terulur untuk mengambil kantong tersebut namun harus terhenti karena suara panggilan masuk dari ponselnya.

Kyuhyun pun berdecak dan mengangkat sambungan itu dengan malas, "Kenapa eomma?" tanya Kyuhyun.

"Kau sudah bertemu dengan Seohyun? Tadi saat eomma dan Seohyun menyiapkan pernikahan kalian eomma membelikan beberapa pakaian padamu."

Refleks manik mata Kyuhyun menatap kantung belanjaan yang tergeletak dilantai.

"Bagaimana Seoh-" ucapan Ibu Kyuhyun terputus saat Kyuhyun menekan tombol matikan dan membuka kantong belanjaan itu.

Beberapa detik kemudian Kyuhyun membantik belanjaan itu dan menendangnya.

"BANGSAT!! KENAPA SEOHYUN HARUS MELIHAT INI!!" murka nya saat menyimpulkan semua kebenaran dengan sangat mudah.

Mata Kyuhyun menatap mayat wanita itu yang telah mengapung mati dikamar mandi miliknya, "SEMUA KARENA DIRIMU JALANG MURAHAN!"

Ucap Kyuhyun dan berniat pergi ke penthouse milik Seohyun.

'Sekarang tidak ada cara lain selain melakukan kekerasan pada Seohyun. Aku akan mengancamnya untuk mau menikah denganku. Tidak akan ku biarkan kau lepas begitu saja dari ku sayang.. Kecuali jika aku mati!'

To Be Continue.

Aku ngantuk sumpah😴
Tunggu pary berikutnya yaaa. Tapi ga tau kapan hahaha.

Jangan lupa voment! Terima kasih!

[•1•] Fucking Hell  ✔️Where stories live. Discover now