Part 24

2.2K 177 16
                                    

Happy Reading! 🍫

Setelah Kyuhyun bangun dari tidur panjangnya, keluarganya mulai berdatangan untuk menjenguk.

Terekam jelas tawa bahagia mereka Saat sepupu Kyuhyun Memberikan guyonan Khas nya. Dia adalah Minho.

Tangan Kyuhyun masih saja memegang tangan Seohyun, sesekali ia memberikan sentuhan lembut. Sedangkan Jaehyun yang berada di pangkuan Kyuhyun sibuk memakan biskuit coklat kesukaannya.

"Seohyun tidak akan pergi kemana mana Kyuhyun-ah,"  celetuk Adik dari Ibu Kyuhyun -Lee Sunghee-

Kyuhyun hanya tertawa, "Aku hanya merindukannya." ucapnya membela diri.

"Aigo, sepertinya kita menganggu mereka. Aku pamit pulang saja." ucap Sunghee dan pamit undur diri.

Setelah kepergian Sunghee dan Minho, Ibu Kyuhyun menatap Seohyun dan juga Kyuhyun, "Besok kau akan mulai terapi?"

Kyuhyun mengangguk, "Seohyun akan menemaniku,"

"Bagaimana jika Jaehyun bersama Eomma sebentar? Eomma akan lebih sering kemari, Seohyun fokus saja pada terapi Kyuhyun."

Seohyun memandang Kyuhyun untuk meminta persetujuan Suaminya, Kyuhyun pun mengangguk.

"Maaf merepotkan Eomma." ucap Seohyun dan menggendong Jaehyun yang berada di pangkuan Kyuhyun.

Tangan Seohyun yang sangat telaten Mulai membersihkan noda coklat disekitar bibir Jaehyun.

"Jaehyun tinggal bersama Halmoni dan Haraboji dulu ya,"

Jaehyun mengangguk dengan senyuman manis nya. Seohyun pun memberikan pelukan hangat pada Jaehyun.

"Mama harus mengajari Papa berjalan, Papa mirip Jaehyun ya." ucap Seohyun dan di balas tawa Kyuhyun dan Ibu Kyuhyun.

Seohyun pun memberikan Jaehyun pada Ibu Kyuhyun untuk segera kembali ke rumah. Sudah mau malam, udara dingin diluar tidak baik untuk anak kecil.

Ibu Kyuhyun pun pamit dan keluar dari kamar Kyuhyun, kini Seohyun mulai mengupas buah apel untuk Kyuhyun nikmati.

Kyuhyun mulai berbaring dan menatapi kcantikan Seohyun yang semakin bertambah.

"Pipi mu semakin chubby saja,"

Seohyun yang mendengarnya pun memperlihatkan wajah kesalnya, "Jahat! Aku ngambek!" ucap Seohyun dengan nada seperti anak kecil.

Kyuhyun hanya tertawa, menunggu Seohyun menyelesaikan kegiatannya. Saat Seohyun telah menyelesaikan kegiatan mengupas itu, dengan tarikan yang Kyuhyun berikan, Seohyun jatuh pada pelukan Kyuhyun.

Ia berbaring di sebelah Kyuhyun, menghirup bau rumah sakit yang sangat melekat pada tubuhnya.

"Oppa, Jangan banyak bergerak,"

Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya dan mencium wangi rambut Seohyun yang Kyuhyun rindukan. Ia mengusap rambut Seohyun dengan pelan, memperlihatkan rasa sayangnya pada Seohyun.

"Aku mencintaimu,"

Seohyun yang berada didalam pelukan Kyuhyun tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku juga mencintaimu Oppa."

Pelukan itu terlepas, kini usapan Kyuhyun menyentuh pipi Seohyun. Wajah Kyuhyun semakin mendekat, berniat untuk mencium Istri yang dirindukannya.

Seohyun memejamkan matanya dan merasakan sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya, lumatan pelan Kyuhyun berikan pada Seohyun.

Semakin lama, Kyuhyun semakin memperdalam ciuman itu dan meraba perut rata Seohyun. Sedangkan Seohyun mengalungkan tangannya pada leher Kyuhyun, memperdalam ciuman yang diberikan Kyuhyun.

Kyuhyun pun melepaskannya dan menatap Seohyun, "Kau cantik sekali," ucapnya dan mencium kening Seohyun.

Dengan gerakan pelan Kyuhyun mulai membaringkan tubuhnya di sebelah Seohyun. Tubuhnya masih saja lemah setelah siuman.

"Alex dan Max akan segera kesini," ucap Kyuhyun.

Seohyun turun dari kasur dan mengangguk, ia mulai memakan apel yang sudah dikupas. Seohyun memberikan satu suapan apel pada Kyuhyun.

Hingga suara pintu terbuka, terlihat sosok Alex dan Max. Mereka menghampiri Kyuhyun dan memberikan pelukan hangat.

Seohyun pun tersenyum dan menuju pantry berencana membuatkan minuman untuk Alex dan Max.

"Jangan membahayakan dirimu lagi bodoh! Aku tidak akan membantumu lagi!" maki Max pada Kyuhyun.

"Kyuhyun-ah," wajah Alex mendadak serius saat ingin memberitahukan sesuatu pada Kyuhyun.

"Seohyun telah mengetahui semua rahasia mu."

Kyuhyun mengangguk, "Kau yang menceritakannya?"

"Aku menghindari situasi berbahaya menimpamu."

"Tidak apa, Seohyun sudah menceritakan semuanya dan dia menerima ku. Itu bukan masalah besar. Terima kasih sudah menjaga Seohyun untukku."

Kyuhyun menepuk pundak Alex dan mengucapkan kalimat tulus itu, ia benar - benar merasa beruntung memiliki sahabat seperti Max dan Alex.

•••

Keesokan harinya, Seohyun mulai membantu Kyuhyun untuk melakukan terapi.

Mulai dari belajar berjalan, menggerakkan tangan, dan ke tahap membawa benda dengan cengkraman kuat.

Seohyun menyentuh kedua tangan Kyuhyun dan membantunya berdiri, awal - awal ini merupakan hal sulit bagi Kyuhyun. Melihat Istrinya selalu ikut terjatuh bersamanya, membuat Kyuhyun merasa bersalah.

Tetapi senyuman Seohyun membuatnya kuat, Kyuhyun mulai bangkit lagi dan berjalan sedikit demi sedikit.

Waktu semakin berlalu, proses dimana Kyuhyun yang awalnya bertopang pada besi membuahkan hasil.

Kini ia dapat berjalan meskipun tidak dapat cepat, Seohyun selalu memberikan cerita singkat bagaimana ia bertemu Jaehyun, dan bagaimana Seohyun selalu menemani Kyuhyun saat koma.

Hingga pada akhirnya Kyuhyun telah menyelesaikan terapi tersebut dan menyelesaikan misi terakhirnya dengan baik.

"Sayang," panggil Kyuhyun saat Seohyun sedang membereskan baju bajunya dan Jaehyun.

Seohyun menolehkan kepalanya dan menatap Kyuhyun, "Kenapa Oppa?"

"Sepertinya kita harus membeli rumah yang tidak terlalu besar untuk keluarga kecil kita,"

Seohyun tersenyum dan menghampiri Kyuhyun yang sedang terduduk di pinggir ranjang.

"Besok kita memilih rumah bagaimana?"

Seohyun tersenyum dan mengangguk, "Baiklah, aku akan selalu menempel padamu."

Kyuhyun memberantaki pucuk rambut Seohyun gemas, ia pun berdeham, "Kau ingin mempunyau berapa anak?"

Seohyun berfikir, "Bagaimana jika dua?"

Kyuhyun menggeleng, "Itu kurang,"

"Apa?!!"

"Aku ingin tiga!" ucap Kyuhyun bersemangat.

"Oppa, melahirkan itu sangat menyakitkan. Demi tuhan aku tidak berbohong!" bela Seohyun.

Kyuhyun terkekeh dan berdiri, "Aku akan menemanimu, aku akan berada disamping mu."

Kyuhyun pun memeluk Seohyun dengan lembut.

"Janji?"

"Aku berjanji Sayang."

To be continue...

Besok part terakhir yaa, aku kebut soalnya mau UTS wkwkwk.
Maaf kalo ada kurang

[•1•] Fucking Hell  ✔️Where stories live. Discover now