Part 12

3.7K 234 27
                                    

Setelah kejadian sebelumnya, Kyuhyun semakin jarang untuk pulang kerumah. Seohyun tidak bisa melakukan apapun, ia hanya bisa menunggu Kyuhyun dirumah yang terlalu besar bagi Seohyun.

Tangannya berkeringat sembari memeluk dirinya sendiri di heningnya malam. Mata Seohyun menatap bulan, tak sadar ia meneteskan matanya.

Ia merasa hidupnya begitu berat, sebelum ia bertemu Kyuhyun kehidupannya sudah cukup sulit karena sikap keluarganya yang begitu membencinya. Memperalat anaknya sendiri untuk mendapatkan uang dan popularitas. Setelah itu ia bertemu dengan Kyuhyun. Memang awalnya ia sangat bersifat angkuh. Karena ia sudah cukup lelah dan tidak memiliki teman sama sekalim

Tidak ada tempat untuk ia mencurahkan semua perasaan lelahnya di dunia ini, tidak ada yang mau mendengarkannya. Namun saat ia mengenal Kyuhyun, mungkin fikiran Seohyun sudah salah sedari awal.

Tanpa sadar Seohyun memikirkan bagaimana caranya ia terbebas dari kurungan keluarganya yang sudah sangat menyiksa. Ia berfikir dengan kekuasaan Kyuhyun ia dapat terbebas.

Namun Seohyun kembali berfikir, apakah ini sudah benar? Apakah saat ini Seohyun telah memilih jalan yang membuatnya bahagia?

Jawabannya tidak.

Seohyun seakan terus berputar tanpa tujuan untuk mencari kebahagiaan yang sebenarnya. Ia masih belum merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Tetesan air mata keluar begitu saja pada mata Seohyun. Buru - buru ia menghapus air mata tersebut meskipun tidak ada siapa - siapa di sekitarnya.

Rasanya sungguh sakit, mungkin jika Seohyun memiliki Ibu yang baik. Kini ia akan mengucapkan 'Eomma, Aku lelah. Kuatkan aku'

Tetapi nyatanya ia tidak memiliki seorang pun yang bisa mengerti dirinya. Kyuhyun semakin membuatnya bingung harus bersikap seperti apa. Ia terus terusan menyiksa Seohyun awalnya.

Menyiksa tubuhnya, kini Kyuhyun mencoba menyiksa batin Seohyun. Sudah hampir 1 tahun Seohyun bersama Kyuhyun. Semakin lama Seohyun merasa lelah dengan hidup ini.

'apakah aku mengakhiri hidup ku saja?' pikir Seohyun dengan terkekeh.

Seohyun memang sudah mencintai Kyuhyun, ia juga sudah terbebas sepenuhnya pada jangkauan keluarganya. Namun Kyuhyun seperti memperlakukannya seperti boneka. Hanya bercinta,menyiksa, setelah itu ia ditinggalkan lagi.

Tanpa sadar Seohyun memikirkan hal gila, matanya menatap lurus pada danau buatan yang seukuran tidak terlalu besar. Namun ia meyakini jika danau itu dalam.

Kaki Seohyun melangkah mendekati danau indah yang sengaja di hias di perkarangan belakang rumah Kyuhyun.

Seohyun melepaskan cardigan rajut yang ia pakai begitu saja. Kesehatannya sudah memburuk sejak ia selalu memikirkan hal - hal yang membuatnya semakin depresi didalam rumah ini.

Tidak ada yang mau menolong nya. Untuk apa ia hidup jika tidak ada yang menyayangi nya?

Pergelangan kaki Seohyun sudah terendam air yang terasa dingin. Kini bulan menjadi saksi bisu bagaimana Seohyun sudah sangat lelah untuk bertahan hidup lagi.

Air mulai merendam pundak putihnya. Matanya mengeluarkan air mata dengan diam hingga seluruh tubuhnya tenggelam masuk kedalam air danau itu. Seohyun terlihat kesusahan untuk mengambil nafas. Tubuhnya seakan sudah diperintahkan untuk diam dan tenggelam. Mata Seohyun menatap cahaya rembulan dari dasar air.

Ia tersenyum, 'Setidaknya aku dapat melihat cahaya indah itu. Terima kasih telah membuat kematian ku tidak terasa semenyakitkan ini.'

Mata Seohyun terpejam dengan air mata yang sudah tercampur dengan air dingin yang mencekam.

To Be Continue

[•1•] Fucking Hell  ✔️Where stories live. Discover now