Part 5

4.9K 279 26
                                    

Kyuhyun melempar tubuh Seohyun pada sofa di penthouse miliknya.
Deru nafasnya masih terdengar kasar dengan wajah menahan amarah setelah perlakuan yang diberikan Ibu kandung Seohyun kepada anaknya.

Hingga Kyuhyun mulai menatap Seohyun dengan lekat, "Biarkan aku yang bertindak. Kau hanya duduk manis menerima perlindunganku."

Kyuhyun mulai memberikan perintah pertamanya kepada Seohyun. Hanya saja Seohyun masih belum menyadari akan hal itu, yang ia pikirkan saat ini adalah respon yang diberikan Kyuhyun kepadanya.

"Kenapa kau harus melindungiku?" Tanya Seohyun.

Kyuhyun mendengus dan duduk diatas meja, matanya kembali memandang mata Seohyun namun lebih dalam dari sebelumnya, "Karena kau adalah milikku! Aku tidak akan membiarkan seorang pun menyentuh milikku seujung kulit pun."

Raut wajah Seohyun sedikit berubah saat mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Kyuhyun. Tunggu, kenapa ia merasa kurang puas akan jawaban yang diberikan oleh Kyuhyun? Apakah Seohyun mengharapkan hal lebih dari Kyuhyun?

Seohyun berdiri dan menunduk menatap Kyuhyun yang berada dihadapannya, "Jika seperti itu aku menolaknya."

Seohyun Pov

Kalimat itulah yang terlontar manis dari bibirku.
Meskipun dengan alasan itu aku dapat menjauh dari gapaian orang tuaku, tetapi aku juga tidak mengenal sama sekali pria asing dihadapanku.

Baru saja berada diawal ia sudah mengukuhkan bahwa aku adalah miliknya.

Langkah kaki ku mulai melangkah meninggalkannya, tetapi baru saja melangkah 3 langkah sebuah cekalan berhasil mengapai pergelangan tanganku.
Ditariknya tubuhku dengan kencang hingga membentur dengan sangat keras pada dudukan sofa miliknya.

Matanya menyala marah, kini Kyuhyun terlihat seperti binatang yang menemukan mangsanya.

"A.K.U   T.I.D.A.K   A.K.A.N 
M.E.L.E.P.A.S.K.A.N.M.U!!" Ucapnya dengan penuh penekanan.

Mendadak rasa takut yang entah dari mana melingkupi ragaku, tubuh ku bergetar ketakutan me dapatkan pernyataan menyeramkan yang keluar dari bibirnya.

Wajahnya terlalu dekat dengan wajahku hingga kedua hidung kami bergesekan seakan tidak ingin dipisahkan. Deru nafasnya masih terpacu kencang karena emosinya yang masih belum terkendali.

Apakah aku haru mengubah jawabanku sebelumnya?

Apakah tidak apa-apa jika aku berdiri dibelakangnya?

"Berfikir pun akan sia-sia! Karena aku tidak menerima penolakan darimu." Sergah Kyuhyun saat mulai bisa membaca tatapan mataku yang berniat menolaknya kembali.

Tangannya pun perlahan mulai melepas cengkraman tanganku diatas kepalaku. Tubuhnya mulai memberikan jarak kepadaku hingga kini berganti posisi menjadi duduk.

Tatapan mataku masih mengarah kepadanya yang hanya menatap kosong kedepan.

Mataku berhasil memberikan kebenaran jika selama ini ia sedang merasa kesepian. Sama sepertiku.

Tanganku yang bergetar pun menyentuh tangannya yang sedang mengepal, tatapan tajamnya kembali mengarah kepadaku.

"Biarkan aku masuk kedalam duniamu dan mengerti semua tentang mu." jawabku pada akhirnya.

Ia sedikit terkejut saat aku menjawabnya dengan nada tenang, ku tegakkan kembali tubuhku berencana untuk pulang saja.

"Kenapa jawabanmu seperti itu?!" tanyanya dengan nada tinggi.

Kutolehkan kepalaku dan menatapnya dengan tersenyum, "Aku tidak tau. Aku hanya mengikuti kata hatiku."

***

Setelah kejadian itu, aku dan Kyuhyun lebih sering bertemu hanya untuk membahas mengenai pernikahan yang ingin dirayakan.

Tidak ada habis habisnya Kyuhyun bersikap baik selama 2 minggu belakangan ini.

Membuat orang tua Kyuhyun tertular bahagia melihat anaknya bersikap seperti itu.
Saat sedang memilih-milih gaun pengantin Ibu Kyuhyun berjalan dengan senyumannya.

"Sudah berapa lama aku tidak melihat senyuman Kyuhyun seperti sekarang. Perubahan itu membuatku sangat senang. Terima kasih Seohyun" ucapnya kepadaku dengan nada tulus.

Aku sedikit kebingungan untuk membalasnya, hingga kuputuskan memberikannya senyuman saja.

"Semenjak kasus dimana suamiku berselingkuh dihadapan Kyuhyun, itu membuat hatinya terluka sangat dalam. Saat itu aku hanya bisa menangis tidak tau apa yang harus aku lakukan. Kyuhyun yang masih berusia 7 tahun memukul ayahnya merutuki perbuatan suamiku. Tetapi semuanya telah terselesaikan. Rumah tangga kami kembali seperti semula. Tetapi tidak dengan Kyuhyun. Ia berubah 360 derajat dari sebelumnya. Ia mengurung diri, tidak berkata kepada kami hampir 2 bulan lamanya. Hingga dokter psikolog memberitahukan kepada kami jika Kyuhyun mengalami trauma yang sangat dalam." jelas Ibu Kyuhyun kepadaku.

Tanganku bergetar saat mendengarkan semua penjelasannya. Sekarang aku tau penyebab sikap kasar dia selama ini. Karena trauma itu.

"Trauma itu masih belum sembuh sampai sekarang?" tanyaku kepada Ibu Kyuhyun.

Ia hanya menggeleng lirih sambil memperlibatkan wajah sedihnya. Aku merangkul pundaknya untuk mengurangi kesedihan yang sekarang ia alami.

"Tidak apa-apa eomma, aku akan menjaganya. Tidak usah khawatir."

Batinku terkejut saat bibir ku mengucapkan kalimat itu begitu saja. Aku tidak cukup dekat dengan Kyuhyun. Tetapi kenapa aku harus mengucapkan kalimat itu?

Ini hanya akan menjadi omongan sia sia. Nyatanya dalam hubunganku dan Kyuhyun, ia yang lebih dominan. Tidak tau dari kapan tetapi aku selalu kalah dalam beragumen dengannya. Selalu pertengkaran kecil yang terjadi.

Disatu sisi Ibu Kyuhyun menatap Seohyun dengan nanar, "Maafkan eomma Seohyun. Kau wanita baik, tidak seharusnya menjadi alat pemuas permainan dari Kyuhyun anakku. Dan kau juga belum tau rahasia yang sangat menyeramkan darinya."

To Be Continue

Kalo mood masih bagus mungkin nanti malem aku lanjut lagi ya..
Aku tau , aku tau ini pendek banget😭
Mudah mudahan nanti malem bisa panjang.
Jangan lupa voment!!
Terima kasih !💜

[•1•] Fucking Hell  ✔️Where stories live. Discover now