Family

515 50 0
                                    

Krist keluar dari lamar mandi Singto asyik main game dengan handphonenya duduk ditepian ranjang.
"Hey...kau masih disini. Tidak turun ke bawah?"tanya Krist.
"Nanti saja. Nunggu kamu."jawab Singto masih asyik dari gamenya. Singto menghentikan bermain gamenya melihat Krist yang sedang menata rambutnya.
" Apa?!"Krist melihat Singto yang menatapnya dari cermin.
"Kau lebih imut dari yang di photo."jelas Singto.
"Hah!!!Photo!!!"Krist terkejut
" Ya. Mae selalu kirim via Chat"Singto tersenyum, mengambil handphonenya, menyentuh layar handphone, scrol ke bawah.
"Sedekat itu cowok ini dengan keluargaku. Sampai Mae sering chat cowok ini"batin Krist.
Singto menyeringai...
"Sampai ada yang membuatku special banget. Mae mengirimi 'photo' yang sangat special sampai-sampai hari itu aku tidak bisa tidur."Singto tersenyum, semakin membuat Krist penasaran. Krist mencoba merebut handphone Singto.
Singto dengan sigap melompat disisi satunya tepi ranjang.
"Lihat!!!"pinta Krist kesal
"Tidak mau. Ntar kau hapus."Singto menjulurkan lidahnya.
"Sini!!"Krist mengejar Singto. Terjadi aksi kejar-kejaran, dimana Singto sangat menikmatinya. Sangat bahagia. Hingga Krist tersandung kaki ranjang lalu merintih kesakitan
" Au..."Krist memekik lalu berjongkok.
Singto menghampiri. Meletakkan handphonenya dilantai. Krist Mencoba meraih handphone Singto lagi. Namun kalah cepat dengan reaksi Singto. Singto yang ikut berjongkok tersudut ditepian ranjang.
"Berikan!!!"pinta Krist.
"Tidak mau!!!Ntar kau hapus!!"Singto bersikeras.
" Ya sudah. Aku tidak tertarik. Terserah."Krist berdiri, begitu juga Singto.
Dan ternyata....
Krist hanya mengelabui dan mencoba  merebut kembali handphone Singto yang masih dibawa Singto dibelakang punggungnya dengan melingkarkan kedua tangannya ke pingggang Singto.
Singto merasakan ketidakseimbangan tubuhnya, hingga tubuhnya terjatuh di ranjang bersama dengan Krist yang melingkarkan tangannya untuk merebut handphone Singto tadi ikut terjatuh tepat diatas Singto.
Begitu pula bibir manisnya yang ikut terjatuh diatas bibir Singto.
Bertepatan dengan itu...
"Cklek."suara pintu terbuka. Terlihat Bank lagi menatap kedalam kamar Singto. Lalu menutup kembali kamar Singto dan berteriak...
"Mae...Kakak lagi bermesraan dengan Kakak Ipar."teriak Bank yang mampu didengar Singto dan Krist.
"Biarkan!!! Kau turun saja, Bank. Jangan ganggu mereka!!!"teriak Mae dari dapur.
Singto tersenyum. Krist langsung memerah, menyerah dengan menenggelamkan tubuhnya diatas Singto dan menenggelamkan wajahnya disisi kanan bahu Singto
"Allay wa...Keluarga apaan ini...Bank sialan..."gumam Krist. Singto menepuk-nepuk punggung Krist sembari tersenyum bahagia bisa sedekat ini untuk saat ini.

You're my music [COMPLETED]Where stories live. Discover now