Panggilan Khusus

2.3K 145 6
                                    

Hahahhahahahahahhahahahahahahahahahahhahahahahahahahahahahahhaahahahahahahhahahahahahahahahhahahahahaahhahahahahahahahahahhahahahahahahahhahahahahahahahahahhahahahahahahahahhahahahah*gila lu thor_-

Ok ok, tanpa babibubebo. Aku rasa ini waktu yang tepat untuk kembali dari.... Ke hiatus an ku! Seneng gak? Seneng gak?

Apa kalian dah lupa ama ni cerita? Huhuuu 😭aku harap tidak!
Rindu gak, kemesraan sinb dan jungkook?

Dan ada yang mau aku bilang bahwa, aku sedih plus kek gak di hargai banget. Kenapa? Walau pun cerita aku ini tergolong baru, tapi setidak nya tidak mengecewakan. Lumayan juga yang sudah membaca cerita ku yang amat gaje ini, tapi read dan vote nya sangat lah jauh! Miris gak sih?

Kalian udah baca tinggal nge-vote doang apa susah nya sih? Cuma tinggal mencet tanda bintang aja kok! Beda sama author yang udah pusing pusing mikir ide nya, belum lagi ngetik nya. Aku bukan nya ngemis vote! Tapi aku kek ngerasa sedih banget gitu karna liat perbedaan vote yang amat jauh.

Yaudahlah, tanpa basa basi. Ini dia jungkook dan sinb! *basi lu thor!
*yee maap!

Kini malam berganti menjadi pagi. Dimana sang bulan berganti menjadi sang surya. Sinb mengerjap ngerjap kan matanya, berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina nya. Saat ia membuka matanya, pertama kali yang ia lihat adalah wajah tampan suaminya.

Pagi pagi dah di suguhin ginian, meleleh dedek bang 😆 canda canda....
Wajah sinb dan jk kini sangat sangat dekat. Baru kali ini wajah sinb sedekat ini dengan jk. Ia baru sadar, bahwa suaminya ini berkali kali lipat jauh lebih tampan dari biasa nya. Sinb dengan kesadaran nya pun memegang rahang kokoh jk.

"ganteng juga ya lu! Gua kira kek kodok comberan, ternyata gue salah! Haha"gumam sinb. Jk gak bakal denger, karna dia kan tidur. Tapi salah besar bagi sinb, pria itu bahkan jauh lebih bangun duluan di banding sinb. Jk sangat senang ketika sinb mengakui ke tampanan nya.

Sinb pun melepas tangan nya yang memegang rahang jk, dan berusaha bangkit. Tapi tiba tiba tangan nya di tarik, hingga ia terjatuh kembali ke ranjang.

"aku memang ganteng sayang!"sinb kaget karna jk ternyata tidak tidur. Ia benar benar merutuki kebodohan nya..
'astatang, bodoh nya lo sinb!!! Yasudahlah, harga diri lo udah jatuh ke dasar jurang terdalam! Relakan saja'batin sinb.

"ka...kau tak bekerja?"tanya sinb mengalihkan pembicaraan. Sementara jk tertawa.

"tidak mbih, aku tidak kerja hari ini"

"apa? Mbih? Dapet dari mana lo nama kaya gitu? Nama gue SINB bukan MBIH"protes sinb tak terima nama nya di ubah ubah. Sementara jk gemas melihat sinb.

"itu nama panggilan ku untuk mu mbih!"ucap jk. Sementara sinb diam diam ternyata menyukai nama panggilan itu. Diri nya menolak akan panggilan istimewa itu, tapi tidak dengan hati nya! Hati nya dengan senang hati menerima nya. Bahkan sangat menyukai nya.

"aku harus ke bawah, menyiap kan sarapan dan juga membereskan rumah"elak sinb.

"inget ya mbih, garam nya jangan di masukin se bungkus!"ejek jungkook. Sinb menatap jungkook kesal karna mengejek nya.

"bacot lo tongkol!"ucap sinb kesal lalu meninggalkan jungkook. Jungkook tertawa puas ketika melihat kekesalan sinb. Benar benar hobi baru nya seperti nya menjaili sinb.

Jungkook pun bangun dan mengambil handuk kecil nya dan juga bathrobe untuk ia pakai setelah selesai mandi.

"bisa bisa nya si tongkol ngejekin gue kaya gitu! Gini gini gue jago bikin kue! Apalagi bikin kue meledak di dalem oven sak oven-oven nya juga. Gue ahlinya!"gumam sinb kesal. Ia melihat seorang wanita paruh baya tengah memasak. Sinb bingung, siapa wanita itu? Ia pun menghampiri wanita paruh baya itu.

"siapa kau?"tanya sinb to the point. Sementara wanita itu tersenyum.

"saya adalah pembantu baru di sini non!"sinb hanya ber o ria.

"siapa nama mu? Bi?"tanya sinb sopan.  Wanita ini jauh lebih tua dari nya, sinb harus sopan pada wanita ini! Mau seberapa derajat diri nya dibanding wanita ini, tetapi wanita ini tetap lah orang tua yang harus di hormati.

"saya Jung Hae. Nyonya dapat memanggil saya bibi Hae"jawab wanita itu. Sinb mengangguk

"perkenal kan, nama ku Hwang Eunbi. Bibi dapat memanggilku Sinb"sinb memperkenal kan diri nya dengan sopan kepada Hae. Hae yang melihat kesopanan nyonya nya pun sangat kagum. Jarang sekali orang sopan pada seseorang yang lebih tua dari nya karna hanya sebuah derajat saja.

"terimakasih nyonya sinb"ucap hae sambil tersenyum. Sinb menggeleng.

"tidak tidak! Bibi dapat memanggil ku dengan nama saja!"ucap sinb. Bibi Hae tentu tak setuju, bisa bisa mati sekarang ia jika ketahuan tuan nya.

"tidak nyonya, nyonya dinb adalah majikan saya. Jadi saya ha--

"panggil aku Sinb, atau bibi aku pecat?"hae meneguk ludah nya kasar. Ia baru saja bekerja, masa langsung di pecat?

"ja....jangan non! Saya butuh pekerjaan ini!"mohon bibi hae. Sinb tersenyum menang.

"maka panggil aku Sinb saja. Yasudah, tak ada bantahan! Sekarang bibi boleh bekerja. Mbih mau ke atas sebentar"bibi hae menganggukan kepalanya. Hae benar benar kagum akan majikan nya yang satu ini. Wajah nya sangar sangar cantik, ditambah kesan imut. Tapi ia tak seperri apa yang dilihat, ia sangat baik.

Sinb baru menyadari jika dia tadi menyebut diri nya dengan nama panggilan khusus dari suami nya.
'apa apaan aku ini? Bagaimana bisa aku menyebut panggilan itu dari si tongkol?'batin sinb. Sementara dari tadi, jungkook memerhatikan sekaligus mendengar semua percakapan sinb dan bibi hae.

Jungkook benar benar kagum akan kebaikan dan kesopanan sinb. Sangar di luar, lembut di dalam. Apalagi jk tambah semangat ketika sinb tanpa sengaja menyebut diri nya menggunakan nama panggilan khusus dari nya.

"sejak kapan kau disini?!"tanya sinb kaget karna melihat jk yang ternyata dari tadi menguping.

"hanya mendengar kesopanan istri ku, sekaligus tanpa sadar menggunakan nama panggilan sayang ku untuk mu"goda jk. Tanpa sadar, pipi sinb merona. Membuat jk tertawa.

"ti...tidak ada! Aku...aku..."sinb benar benar kehabisan kata kata. Ia terpergok oleh orang yang memberikan nama panggilan sayang itu.

"ya ya ya! Baiklah aku mengalah! Aku menerima nama panggilan mu itu!"jungkook tersenyum senang mendengar kejujuran sinb.

"baiklah, mulai sekarang aku akan memanggil mu dengan kata 'mbih'. Jadi, ada panggilan spesial mu untuk ku?"sinb berpikir sejenak.

'perasaan dari tadi pagi, gue nyebut dia tongkol mulu. Ah! Kenapa tak itu saja!'

"tongkol"

"hah?"

"lo panggil gue mbih, gue oanggil lo tongkol. Gimana?"terdengar sangat kucu bagi jk. Aneh sekali nama itu! Bahkan sangat jauh dari nama nya. Tapi karna itu adalah nama spesial, jk dengan senang hati menerima nya.

"baiklah MBIH!"

"tentu TONGKOL!"

HUHUUUU.......
SETELAH KEGUNDAHAN KU, KAPAN BERAKHIR NI HIATUS. AKHIRNYA COMEBACK LAGI! HAHA. JIKA ADA KESALAHAN ATO TYPO, BOLEH DI KOMEN.

JANGAN LUPA VOTEMENT YA!!!

DAH GUE GEDEIN TUH TULISAN BIAR NAMPAK.

SEE YOU IN NEXT CHAPTER!

MMMMMUUUAACCHHH!

My Perfect HUSBANDWhere stories live. Discover now