{END}

2.5K 127 9
                                    

Hari yang indah. Suasana pagi ini sangat cerah. Udara pagi ini sangat bersih dan sejuk.

Masih ingat dengan pria tampan di cerita ini? Yap! Jeon jungkook!

Dia sudah bebas dan keluar dari rumah sakit jiwa 1 bulan yang lalu. Ibunya memang yang terbaik. Jika ibunya tidak memberikan solusi baginya, mungkin dia akan bertambah gila didalam gedung itu.

Flashback

Jungkook sangat kesulitan sekali untuk menyatukan warna warna di kubik itu. Dan jujur saja, selama hidupnya, jungkook baru kali ini memegang kubik dan menyelesaikannya. Tentu saja sangat menyusahkan baginya.

Sebulan.

Dia berhasil menyelesaikan kubik itu. Jungkook kemudian menelfon sang ibu agar datang ke rumah sakit jiwa dimana ia berada.

"waahh...hebat! Hanya dalam sebulan akhirnya kamu bisa menyelesaikan kubik ini"puji sang ibu. Jungkook tersenyum cerah.

"bagaimana perasaanmu?"tanya sang ibu tiba tiba. Jungkook mengernyitkan dahinya bingung.

"selalu kepikiran lagi sama almarhum istrimu?"
Jungkook mengingatnya lagi. Tidak. Sangat jarang sekali memikirkan sang istri yang sudah tiada itu.

Jungkook menggeleng ragu. "kadang sesekali tiba tiba terlintas saja tentang dia ma"ibu jungkook tersenyum puas. Dia sangat puas akan hasilnya.

"bagus! Eomma sangat senang karna rencana eomma berhasil!"ibu jungkook sangat senang sekarang. Membuat jungkook dilanda bingung.

"maksud eomma?"

"eomma sengaja menyuruh kamu menyelesaikan kubik ini supaya kamu tidak terlalu terpikirkan oleh sinb lagi jeon. Eomma nggak mau kamu makin stress memikirkan itu semua"

Ibu jungkook memberi jeda.

"eomma sengaja menyuruhmu menyelesaikan kubik ini, supaya kamu hanya akan terfokus untuk menyelesaikan kubik ini. Dan lihat? Sekarang kamu tampak lebih segar sayang!"

Benar juga apa kata ibunya. Jungkook memang sangat terfokus pada kubik itu. Jungkook juga tak menyangka bahwa ini rencana ibunya.

Sang ibu mengulas senyuman, lalu mengelus ngelus pundak jungkook.

"jeon...kehilangan seseorang itu tidak mudah! Apalagi untuk melupakannya? Mungkin butuh perjuangan yang besar.

Tapi jika kamu hanya terus memikirkannya, kapan kamu keluar dari jurang itu? Jurang itu kosong! Hampa! Gelap! Dan hanya sunyi yang ada.

Coba lihat? Kamu sudah keluar dari jurang mengerikan itu! Lihatlah, kau lebih cerah. Wajahmu tampak lebih segar. Badanmu juga lebih berisi"

Dan disaat itu juga, jungkook diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit jiwa.

Bukan hanya sekedar keberuntungan, tetapi perjuangan juga diperlukan.

Flashback off

Hari ini sang ibu sudah menyiapkan sarapan khusus bagi putranya itu. Bahkan tangan keriput itu tidak pernah letih untuk melakukan apapun demi putranya.

"waahh...wangi sekali! Eomma masak apa?"tanya jungkook menghampiri sang ibu. Ibu jungkook tersenyum.

"ibu memasak makanan kesukaanmu loh!"ucap sang ibu semangat. Jungkook semakin semangat mendengar ucapan sang ibu.

"Yes! Makanan kesukaanku!"jungkook bersorak senang seperti anak kecil. Itu membuat ibu jungkook merasa bersyukur dan sangat senang, karna putranya kembali normal.

My Perfect HUSBANDWhere stories live. Discover now