Akhir?

1.9K 116 7
                                    

Jungkook tergesa gesa menuju rumah sakit.
Dia terlihat menggila karena teriakan sang ibu mertua. Dia benar benar merasa cemas. Berharap bahwa tidak terjadi apa apa. Tapi kenyataannya?

Entahlah.

Jessica. Dia terduduk menangis sambil menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Sang dokter berusaha menjelaskan pada jessica. Tapi jessica malah terus saja menangis.

Jungkook menghampiri dokter itu dan juga jessica. "dok, ada apa ini?"jungkook khawatir.

Dia ternyata kelupaan seseorang di sudut pintu ruang ICU.

Tao. Laki laki itu, dia tampak seperti putus asa. Tidak punya kehidupan. Hampa. Serasa dunia ini kosong. Tao bersender di sudut pintu ruang ICU.

Lama kelamaan tubuh tao meringsut kebawah. Laki laki itu mengelus pintu ruang ICU itu. Tao benar benar beda sekali. Bahkan tampang datar dan dingin yang dia punya sekarang, hilang bagai ditelan bumi.

Wajah tao tampak hanya ada kesedihan mendalam. Oh, apakah jungkook lupa memberitahukan tentang ibu dan ayahnya?
Orang tua jungkook sudah lama memutuskan untuk pergi keluar negeri. Mereka ingin berdua saja, katanya. Lagipula sekalian mengurus pekerjaan.

Ok. Tao, Jessica, dan dokter itu menjadi pusat perhatian jungkook sekarang.

Wajah sang dokter menampakkan kekhawatiran sekaligus kegagalan teramat dalam.

Sementara jessica. Wanita tua itu tampak seperti badai. Sangat mengguncang.

Tetapi kali ini yang paling menjadi fokus jungkook adalah Tao. Pria itu benar benar terlihat seperti mayat hidup.

"ada apa ini? Ada apa dengan kalian semua? Jelaskan padaku!"jungkook sudah kehilangan kesabaran. Dia sangat penasaran. Tapi entah kenapa rasa penasarannya ini membuat ia menjadi gugup setengah mati.

Bahkan ia merasa, sepertinya ke-kepoannya ini akan membawa ke arah yang akan mengguncang hebat dirinya.

"tu...tuan jeon...a...anda benar suami dari nyo...nyonya sinb?"dokter itu tampak takut. Jungkook mengangguk.

Sinb. Sinb. Sinb. Sinb. Sinb.

"ya! Ada apa dengannya?!"

Dokter itu menelan salivanya gugup. "be..begini pak. Karna penyakit nyonya sinb yang tergolong parah, kami memutuskan untuk lebih memprioritaskan nyonya sinb dibanding janin yang dikandung oleh nyonya sinb"

Dokter itu memberi jeda. Mengambil nafas dalam dalam. "kami juga sudah minta pendapat keluarga tentang ini. Mereka setuju."jungkook membelalakkan matanya kaget. Apa? Keputusan apa?

Kenapa dia sama sekali tidak tau?

"dan kami benar benar minta maaf sekali pak. Beribu ribu maaf. Kami juga sudah semaksimal mungkin melakukan pekerjaan kami"

Jungkook makin tidak mengerti. "ada apa sebenarnya!?"

"nyonya sinb... Dinyatakan sudah meninggal dunia"

Deg!

"a...apa? Kalian bercanda eoh? Tidak lucu!"

"kami niatnya juga tidak jadi melakukan hal yang tadi kami bilang. Tetapi, tiba tiba saja nyonya sinb drop. Dia kehilangan kesadaran. Dan bersamaan janin nyonya sinb tidak bisa diselamatkan, nyonya sinb juga kehilangan kesadaran dan akhirnya...."

Jungkook terdiam. Kenapa dia tidak tau?! Kenapa sama sekali tidak ada yang memberitahunya?!

Sementara tangisan tao akhirnya pecah. Sementara jessica masih sesenggukan.

My Perfect HUSBANDWhere stories live. Discover now