Kesempatan ke2

1.7K 114 7
                                    

Warning typo!

Happy reading;)

Tiit Tiit Tiit

Hanya suara itu yang jungkook dengar ketika masuk ke kamar rawat sinb. Jungkook mendekati sang istri lalu menggenggam tangannya. Dia menundukkan kepalanya.

Dia menangis. Menyesali semua perbuatannya. Dia tidak mau lagi kehilangan untuk ke 2 kalinya. Cukup wanita itu. Jangan lagi!

Laki laki memang jarang sekali menangis. Tapi jika dia menangis. Berarti tandanya dia dalam titik terendah yang tak pernah ditemuinya. Atau yang selalu ditahan olehnya?

Kanker? Kenapa harus itu? Dari sekian banyaknya penyakit. Kenapa harus itu yang diderita sinb?

Jungkook menangis hingga matanya memerah dan bengkak. Hidungnya berair. Wajahnya kusut. Keadaannya sudah sangat memprihatinkan. Tetapi dia enggan berhenti untuk menangis.

Jika lelaki menangis, maka jangan bilang dia cengeng. Mungkin kalian yang mengejek lelaki itu tidak tau, bagaimana sakit yang ia pendam.

"mian....hiks....hiks...."

"bangunlah yeobo! hiks....hiks...."

"peluk aku yeobo! hiks...hiks...."

"marahi aku yeobo! hiks...hiks....hiks..."

"pukul aku yeobo! hiks...hiks..."

"tolong lakukan itu!"

"jangan tidur saja yeobo! Bangun! hiks..."

"Bangun!!! hiks...hiks...huaaaa....."

Seakan tak lelah, jungkook masih terus menangis. Rasanya, air mata itu tidak ada habis habisnya untuk ia keluarkan.

Tak lama kemudian. Jungkook merasa ada pergerakan ditangannya. Jari sinb bergerak!

"jung....jungkook?"ucap sinb lemah. Jungkook langsung mengarahkan tangan sinb ke pipinya. Menyuruh sinb untuk mengelus pipinya yang sudah dibasahi oleh air mata itu.

"nde! Ini aku yeobo!"sahut jungkook tak sabaran dan sangat senang. Sinb tersenyum kecut.

"yeobo? Sejak kapan kau memanggilku dengan sebutan itu?"jungkook jadi kagok sekarang.

"eh..itu...anu"jungkook masih bingung. Dia takut kalau sinb akan marah lagi padanya. Tiba tiba sinb menarik satu tangan jungkook dan menggenggamnya.

"tapi aku lebih suka kau memanggilku mbih"ucap sinb sambil tersenyum. Jungkook benar benar tak percaya akan ini semua.

"kenapa? Kau tak suka ya?"tanya sinb dengan suara lemah. Jungkook dengan tegas menggelengkan kepalanya.

"a...aku....aku..."

"hahaha....kau seperti anak kecil yang ketahuan maling"ucap sinb seraya tertawa. Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. Walaupun sinb sama sekali belum pulih, tapi dia berusaha kuat supaya pulih.

"apakah, mbih memaafkan pria bodoh ini?"

"shireo"

"hah?"

"aku bukan saja memaafkanmu. Tapi aku juga akan memberika kesempatan ke2 untukmu"

Oh, ayolah. Bunuh jungkook sekarang juga! Benar benar tak bisa terbendung seberapa bahagianya jungkook sekarang. Jungkook langsung memeluk tubuh sinb yang masih lemah itu.

"terima kasih! Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih! Terima kasih!"kata kata itu... Seperti tiada habisnya jungkook ucapkan untuk sinb. Sinb tertawa.

My Perfect HUSBANDWhere stories live. Discover now