7. temanan

13.7K 772 42
                                    

Warn! Typo everywhere!

.

.

.

Happy Reading!!!






Siang ini Chim dan Tata tengah bermain di halaman depan rumah di temani oleh mbak Rara, karena saat ini sang bunda Seokjin tengah berkutat dengan peralatan masaknya di dapur bersama bi Minah. Selagi anak-anak bermain di temani mbak Rara, jadi Jin dengan santainya membuat beberapan camilan di dapur untuk anak-anaknya dan untuk makan siang juga tentunya.

"Ba lala ba lala kenapa delbang na  tutup tutup?" tanya Tata seraya asyik memainkan boneka singa dan legonya bersama ka Chim.

"Iya biar dek Tata sama ka Chim nya ga main keluar, sayang." jawab mbak Rara.

"Kenapa da bole? Chim mau ke lual main main." Chim ikut mengeluarkan suaranya.

"Heem! Tata juda mau lual, mau main  taman taman." timpal Tata.

"Chim mau jajan walung kompek!"

"Tata judaaa! Tata judaaa! Mau jajan jajan walun kolek!"

"Kompek de! Kolek mam tau."

"Oh mam kolek? Kolek tu apa?" tanya Tata membuat Chim berpikir sejenak.

"Um.. da tau, tapi ayah cuka mam kolek beli di jalan jalan." jawab Chim.

"Oh..yaa..yaa.." Tata hanya mengangguk-nganggukan kepalanya lucu.

Sedangkan mbak Rara yang melihat interaksi keduanya hanya terkekeh geli.

"Kalau mau ke taman sama jajan ke warung harus sama bunda." ucap mbak Rara.

"Mau jajana cekalan ba Lala!" sahut Chim.

"Coba manggilnya yang bener dulu, jangan mbak Lala." goda mbak Rara.

"Lala.. Ba Lala, da bisa susa. Chim da bisa ba lala!"

"Hahahahaha, coba Tata. Mbak mau denger." ucap mbak Rara pada Tata yang kembali asyik memainkan boneka singanya.

"Denel apa cih?" sahut Tata.

"Ya panggil mbak, Rara jangan Lala."

"Eh? Lala lala lala lalalalalalala~"

Gemas, mbak Rara gemas dengan si kembar. Jika saja tidak ada larangan untuk mencubit gemas pipi gembil si kembar, sudah mbak Rara lakukan sejak tadi. Tapi sayangnya kedua majikannya selalu melarangnya, entah pada siapapun itu. Karena mereka tak ingin membuat anak kembar mereka kesakitan saat kedua pipinya di cubit gemas oleh orang lain.

"Masuk yuk? Mam siang dulu sama bunda." ujar mbak Rara.

"Da mau! Tata masi mau mayin mayin ba lala!"

"Chim juda ba lala."

Mbak Rara hanya pasrah mengikuti keinginan si kembar. Lalu tak lama, tiba-tiba ada seorang balita kecil yang berdiri di gerbang rumah keluarga Kim.

NJ Family✔ [COMPLETE] Où les histoires vivent. Découvrez maintenant