22. Tata bangun? (END?)

13K 814 142
                                    

Saat ini Namjoon tengah mendorong kursi roda sang istri. Dengan perlahan Namjoon mendorong kursi roda itu menyusuri koridor rumah sakit untuk menuju ruang ICCU. Jin sendiri yang terduduk di kursi roda tak hentinya menitihkan air mata. Air matanya terus mengalir, tanganya saling meremat, dan bibirnya terus bergumam nama 'Tata'.

Ya, setelah menguatkan hati akhirnya Namjoon menceritakan semuanya pada sang istri. Jin terus saja bertanya dimana Tata, terlebih ia juga sudah ingat kembali kejadian satu hari yang lalu dimana saat ia mendengar Namjoon berteriak memanggil nama Tata. Jin benar-benar shock saat mendengar penjelasan dari Namjoon. Ia kalut, tak bisa memikirkan apapun lagi selain Tata. Si sulung dan si bungsu -bayi mungil itu- sudah di titipkan pada ayah dan bunda Kim karena Jin kukuh ingin menemui si anak tengah saat itu juga.

Namjoon sudah berusaha membuat sang istri tenang dengan mengatakan bahwa Tata sudah baik-baik saja, tapi Jin malah semakin histeris. Dan berakhirlah dengan Namjoon yang pasrah membawa sang istri untuk menemui Tata. Itu pun setelah diizinkan oleh dokter yang menangani Jin.

"M-mas.." Jin mulai ketakutan saat mereka sudah sampai di depan ruang ICCU. Ia tak menyangka bahwa Namjoon benar-benar akan membawanya ke ruangan yang paling Jin benci ini.

"M-mas, kita pasti salah ruangan.. Ngapain kita ke ruang I-ICCU?" tanya Jin dengan terbata.

Namjoon berjalan ke hadapan Jin, dan berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan sang istri yang duduk di kursi roda.

"Semuanya akan baik-baik aja bee, kamu  harus kuat kalau mau ketemu Tata." lirih Namjoon seraya menggenggam kedua tangan Jin.

"A-aku..aku hiks.." Jin tak melanjutkan ucapanya lagi, dan ia mulai terisak.

"Sayang.. Kamu harus tenang."

"A-aku t-takut mas hiks.." isak Jin seraya menggenggam erat tangan sang suami.

"Seokjin, dengerin aku. Semuanya udah baik-baik aja. Jadi kamu harus tenang.. Kita masuk, kita liat Tata ya." ucap Namjoon mencoba meyakinkan Jin.

"Hm.."

Namjoon tersenyum, ia berdiri kembali lalu mulai membuka pintu ruang ICCU.

Menyeramkan.

Itulah suasana yang pertama kali menyambut Jin saat menelusuri koridor ruang ICCU.

"Tata.."

Namjoon berhenti mendorong kursi roda sang istri saat sudah berada di depan ruangan yang mereka tuju.

"Tata tidur disana bee.." lirih Namjoon seraya menunjuk pada ruangan di hadapan mereka yang di batasi oleh kaca besar dan ada pintu di samping kaca itu.

"Tata.." dapat Jin lihat, disana di ruang mengerikan itu, sang anak tengah tertidur dengan alat-alat kedokteran yang masih menempel di tubuh mungilnya.

"Tata sayang hiks.." tangan Jin terangkat untuk menyentuh kaca besar yang ada di depanya. Kaca yang memisahkan antara dirinya dan putra mungilnya itu.

"Bunda datang sayang.." air mata tak hentinya mengalir di kedua pipi Jin.

"Tata kenapa tidur disitu sayang? Bangun nak, bunda disini hiks.. Tata bangun yuk nak, nanti bunda bilang sama uncle Jumyeon biar di lepas semua alatnya hiks.."

"Tata pasti kesakitan ya sayang.. Maafin bunda kemarin ga bisa nemenin Tata hiks.."

Jin dengan perlahan bangkit dari duduknya.

"Bee." Namjoon yang melihat itu pun lantas memegang kedua pundak sang istri agar tidak jatuh karena tubuh Jin yang masih lemas luar biasa. Apalagi saat sudah melihat keadaan Tata.

NJ Family✔ [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang