12. sakit

14.6K 757 48
                                    

Saat ini keluarga Kim tengah berada di salah satu ruang rawat VIP, tempat dimana si bungsu Tata di rawat. Ya, setelah kejadian kemarin dimana Tata mengeluh kalau dadanya sakit Namjoon dan Jin pun segera membawa Tata ke rumah sakit, tak lupa mbak Rara juga ikut ke rumah sakit untuk menyiapkan barang- barang yang akan di perlukan oleh si kembar nantinya.

Namjoon tengah duduk di ranjang pesakitan yang menjadi tempat tidur Tata sejak kemari, dengan Tata yang ada di pangkuannya, Tata yang biasanya ceria dan cerewet kini hanya menyandarkan kepalanya pada dada sang ayah, rona pucat menghiasi wajah tampan nan menggemaskan si bungsu, belum lagi tangan nya yang di infus membuat Tata jadi kesulitan bergerak.

Sedangkan Chim kini duduk di pangkuan mbak Rara, dari kemarin mbak Rara memang ikut ke rumah sakit menemani majikannya, terlebih ngidam Jin kembali kumat dan .tak bisa mencium wangi tubuh si kembar, makanya Chim milih duduk di pangkuan mbak Rara. Chim ga tega liat bunda sakit terus muntah muntah katanya, padahal Chim ingin sekali memeluk tubuh bundanya agar bundanya cepat sembuh.

Jin sendiri hanya duduk di sofa seraya menyandarkan tubuh lemasnya di sofa itu, rona pucat menghiasi wajahnya sama seperti Tata, dan yang membuat Namjoon tak tega adalah saat melihat sang istri beberapa kali menyeka air mata di pipinya. Sungguh Jin ingin sekali menggantikan posisi Namjoon untuk memeluk Tata yang sejak kemarin mengeluh sakit sakit, ia ingin sekali meringankan sakit sang anak, ia ingin memeluk tubuh gembul Chim yang menangis ketakutan saat melihat saudara kembarnya menangis karena sakit. Namun apa daya tubuhnya menolak, kehamilannya sekarang ini memang sedikit nakal dan membuat Jin terkadang kesal sendiri.

"Aya cakit.." adu Tata seraya menunjukan tangannya yang di balut perban infus.

"Sakit ya nak? Bentar lagi sakitnya hilang." Namjoon mengecup tangan kecil Tata.

"Aya aya mau mayin lual~"

"Keluar? Tata mau kemana sayang?" tanya Namjoon lembut.

"Mayin lual, mayin taman mayin pocotan  ayun ayun cama ka Chim.. Ka Chim ayu mayin yu.." jawab Tata membuat Namjoon terkekeh geli, syukurlah Tata masih bisa cerewet.

"Da bole, ade blum cembu. Nati kalau uda cembu bole main di lual, ya kan yah?" sahut Chim.

"Heem kak Chim benar, nanti kalau adek udah sembuh baru kita ke taman ya." ucap Namjoon seraya mengelus surai Tata.

"Mayin na mau cekayan ayaa."

"Nanti sayangkuh, kalau adek udah sembuh kan bisa sekalian main sama Kookie."

"Kukuk? Aya kukuk kemana?" tanya Tata yang seketika ingat Kookie.

"Kuki di lumah main cama ba lili." jawab Chim dengan polosnya.

"Mbak Lila kali Chim.." ujar mbak Rara.

"Ehehe iya ba lali." ya sudah mbak Rara hanya senyum gemas saja.

"Tata mau pulan ayaa, mau ke lumah da mau cini takut.." ucap Tata seraya mengeratkan pelukannya pada sang ayah.

"Kenapa harus takut hm? Kan ada ayah, bunda, ka Chim sama mbak Rara juga lho yang temenin Tata."

"Tata mau temanan cama buna, tapi buna cakit.. Aya kenapa buna cakit?"

Mendengar itu pun Jin terasa terpanggil, ia menatap sang suami dengan tatapan sayunya.

"Tata mau sama bunda?"

"Mau tapi nati buna cakit.." lirih Tata.

Namjoon lantas turun dari ranjang itu dengan Tata yang ada di gendonganya, Namjoon melangkahkan kakinya perlahan menuju Jin yang duduk di sofa itu, oh tak lupa juga Namjoon ikut menggiring tiang infus sang anak.

NJ Family✔ [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang