17. bertengkar (2)

8.9K 666 67
                                    

Namjoon dan Jin masih saja asyik diam di ruang keluarga seraya menonton acara TV kesukaan mereka. Sang istri, Jin sedikit merengut kesal karena Namjoon tak mengidahkan keinginanya untuk menjemput si kembar di rumah tetangga sebelah -rumah keluarga Jung-. Namjoon sedari tadi hanya berkata 'Iya bee iya nanti aku jemput si kembar pulang.' tapi tidak ada pergerakan sama sekali, yang ia lakukan hanya memeluk pinggang sang istri dengan erat, juga mengecupi leher Jin. Hm mesum kali kau Jooni!

Namun semua itu tak berlangsung lama hingga suara tangisan menggema, menghampiri mereka. Namjoon dan Jin sontak saja sedikit terkejut mendengar tangisan yang sangat di kenali oleh mereka, dan itu berhasil membuat Namjoon melepaskan pelukanya dari pinggang sang istri dan menegakan tubuhnya.

"Huwaaaaa bunda hiks.." suara isak tangis yang kencang itu pun semakin terdengar menghampiri mereka.

"Mas, itu bukanya suara kak Chim? Ko nangis?" heran Jin.

"Eh iya ya bee?"

Namjoon pun bangkit dari duduknya berniat menghampiri sang anak sulung yang tengah menangis. Namun belum juga Namjoon melangkahkan kakinya, mbak Rara pun datang dengan membawa si sulung yang tengah menangis di gendonganya.

"Pak.. Bu.."

"Bundaaa hiks..s-sakit hiks..huwaaa..." isak Chim seraya merentangkan kedua tanganya pada sang bunda.

"Uh sini sayang.." Jin mengambil alih tubuh gembul sang anak sulung ke dalam pangkuanya.

"Mbak, kak Chim kenapa nangis?" tanya Namjoon pada mbak Rara.

"A-anu..itu pak.. Kak Chim sana dek Tata berantem." jawab mbak Rara gugup karena sejujurnya ia tengah merasa takut saat ini, ia takut kedua majikannya ini marah dan berakhir dengan memecat dia karena ia tak becus dalam menjaga si kembar hingga mereka bertengkar dan menangis. Tapi itu juga bukan sepenuhnya kesalahan mbak Rara.

"Ko bisa?" kali ini Jin yang bertanya dengan nada khawatirnya.

"Bunda sakit hiks.." lirih Chim.

"Sakit? Mana yang sakit sayang?"

"Ini sakit hiks.. Tata lempal lempal mobil hiks.." adu Chim seraya jari telunjuk mungilnya itu menunjuk pelipisnya yang terdapat luka.

Jin yang melihat itu pun langsung saja melihat pelipis si sulung, dan kedua matanya sontak membulat saat melihat pelipis si sulung sudah terluka dan sedikit mengeluarkan darah.

"Ko bisa begini sayang?"

"Tata lempal lempal hiks..sakit bunda hiks.. Huwaaaa..." Chim memeluk tubuh sang bunda.

"Adek lempar lempar?" bingung Jin.

"I-itu bu adek sama Tata berantem, saya juga ga tau masalah awalnya karena apa, yang saya liat kakak sama adek udah nangis. Maaf bu.." jelas mbak Rara seadanya karena memang itu yang ia lihat.

"Terus sekarang Tata nya mana?" tanya Namjoon.

"Masih di rumah pak Hoseok, pak. Soalnya Tata ga mau pulang." jawab mbak Rara.

"Tata juga nangis?" kali ini Jin yang bertanya.

"Iya bu, tapi udah di tenangin sama bu Yoongi." jawab mbak Rara.

Mendengar itu Namjoon dan Jin semakin di buat khawatir.

"Bunda huhu s-sakit hiks.."

"Iya sayang bunda obatin ya nak, mbak Rara ambilin kotak p3k ya." titah Jin pada mbaj Rara.

"Baik bu, permisi.." mbak Rara pun berlalu dari ruang keluarga.

"Bee, aku jemput Tata dulu ya?"

NJ Family✔ [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang