20. accident (2)

9.8K 733 100
                                    

Sudah sekitar 45 menit yang lalu Jin memasuki ruang operasi. Mamih dan Papih Kim dengan setia menunggu di depan ruang operasi. Mereka tak henti-hentinya berdo'a untuk keselamatan putri tunggal mereka dan sang calon cucu. Mamih Kim terlihat lemas berada di pelukan papih Kim yang terlihat kuat untuk istrinya dan juga sang anak yang tengah berjuang di dalam sana.

"Pih, Jin kita kuat kan pih? Jin dan cucu kita pasti selamat kan pih?" isak mamih Kim.

"Pasti mih! Kita harus yakin Jin dan cucu kita pasti selamat. Berdo'a aja mih, semoga semuanya baik-baik aja mih."

Mamih Kim mengangguk pelan.

"Tata gimana pih? Udah ada kabar dari Namjoon?" tanya mamih Kim yang di gelengi pelan oleh papih Kim.

"Belum mih, nanti papih hubungin Namjoon lagi yaa.. Mamih harus tenang." lagi lagi mamih Kim hanya bisa mengangguk lemah.

Memang hanya mamih dan papih Kim saja yang menunggu di depan ruang operasi. Sedangkan Namjoon beserta ayah bunda Kim masih berada di depan emergency room menunggu Tata yang masih di periksa oleh Jumyeon dan beberapa dokter lainya dalam ruangan tersebut.

Terlihat Namjoon menyandarkan tubuhnya pada dinding dingin di samping pintu emergency room itu. Dalam hatinya terus terucap do'a untuk si mungil Tata. Meski fokusnya terbagi dua dengan sang istri yang kini tengah menjalani operasi tapi Namjoon harus tetap tenang dan kuat. Lama menunggu sekitar 1 jam setengah, akhirnya pintu emergency room pun terbuka.

Cklek~

Dan munculah Jumyeon dari ruangan tersebut dengan wajah lelahnya juga raut wajah yang terlihat sedih?

Ada apa?

"Kak!" Namjoon langsung menghampiri sang kakak yang baru keluar dari ruangan tersebut.

"Namjoon.." lirih Jumyeon.

"Kak, Tata gimana? Anakku baik-baik aja kan? Kak, Tata baik-baik aja kan?" tanya Namjoon tak sabaran.

Jumyeon tak langsung menjawab, ia menatap sang adik, ayah dan bunda Kim bergantian.

"Kak jawab!" Namjoon menggerakan lengan sang kakak dengan kuat.

"Sabar nak.." ujar ayah Kim.

"Maaf.." satu kata yang di ucapkan oleh Jumyeon dan itu berhasil membuat seluruh tubuh Namjoon mulai menegang dan air matanya lolos begitu saja.

"Maksud lo apa kak? Anak gue baik-baik aja kan? Tata oke kan? Tata ga apa-apa kan? Jawab kak jangan diem aja!" sentak Namjoon seraya meraih jas putih yang di kenakan oleh Jumyeon.

"Namjoon tenang!" ayah Kim berusaha membuat agar suasana tidak semakin kacau. Ia sangat tau bahwa saat ini Namjoon sedang kalut. Dirinya juga sama seperti Namjoon merasa kalut saat mendengar kata 'maaf' lah yang keluar lebih dulu dari anak sulungnya, tapi ayah Kim harus tetap tenang demi Namjoon, sang istri dan juga Chim.

"Detak jantung nya sempat hilang beberapa detik.. Tapi Tata berhasil kembali, Tata masih bisa bertahan. Hanya saja.." Jumyeon menggantungkan ucapanya sejenak.

"Hanya saja apa kak? Jelasin semuanya ke gue sekarang!"

"H-hanya saja.. kita ga tau sampai kapan Tata akan bertahan. Detak jantungnya memang kembali tapi itu sangat lemah, dan maaf Joon.. Kondisi Tata saat ini kritis. Tata masih harus berjuang sekali lagi untuk melewati masa kritisnya.." jelas Jumyeon.

"Lo bohong kak! Anak gue kuat! Tata kuat! Tata pasti baik-baik aja kan? Tata baik-baik aja kan kak? Tolong bilang kalau Tata baik-baik aja kak hiks..t-tolong.."

Jumyeon yang tak kuat melihat sang adik yang terguncang begini lantas membawa tubuh jangkung Namjoon ke dalam pelukanya.

"Kak Jumyeon, please bilang kalau Tata baik-baik aja hiks.. Tolong kak hiks.." tubuh jangkung itu meluruh begitu saja di pelukan sang kakak.

NJ Family✔ [COMPLETE] Where stories live. Discover now