Bab.5 Cheese in The Trap

5.9K 831 102
                                    

Honey tertawa canggung menanggapi barisan teman perempuannya sok akrab. Mereka menyalami, menyapa,dan mengajaknya mengobrol tentang pertemanan basi. Bahkan tidak sedikit dari mereka mengarang kenangan yang tidak pernah terjadi. Semua itu dilakukan karena satu alasan: F gantengnya melebihi manusia bumi.

Teman-teman Honey menggerumuni dirinya dan F, menginterogasi dengan tidak sabar pacar Honey itu. Mereka bertanya nama F yang sebenarnya, tidak percaya kalau namanya hanya satu huruf. Namun, Galuh bersikukuh tidak memberitahukan namanya. Honey juga tidak berusaha mendesak, karena menurutnya itu privasi. Dia berusaha menghargai dan memahami keinginan Galuh. Lagipula sejak awal, dia hanya ingin pacaran untuk reuni, bukan untuk tujuan lain.

Menurut teman-teman Honey, F itu misterius, sehingga kesan dingin dan cuek yang ditunjukkan laki-laki ganteng itu membuat mereka semakin klepek-klepek. Berbagai usaha coba mereka lakukan untuk menarik perhatian F.

"Kamu kenapa kedap-kedip kayak lampu agustusan?" tanya Galuh, membuat wajah Gee, teman Honey, berubah menjadi suram.

"Haha. Dia bukan lampu agustusan, F. Gejala-gejala cacingan, tuh," sanggah teman yang lain lantas disambut tawa teman-temannya.

Galuh menatap Honey yang tidak ikut tertawa.

"Ada apa, Bee?" tanyanya sedikit heran.

Honey menggeleng pelan."Nggak apa-apa," jawabnya sambil berusaha tersenyum.

"Hei, Bee." Panggilan lembut itu membuat Honey yang nyaris menangis menjadi terpaku. Mata hitam di depannya telah membuatnya terkesima.

F, pacarnya, mendekatkan wajahnya pada Honey membuat teman-teman Honey langsung menjerit. Untungnya mereka tidak sampai kejang-kejang atau epilepsi. Bisa gawat jika sampai hal itu terjadi. Honey pasti dimintai pertanggungjawaban. Ujung-ujungnya, dia akan berakhir dengan dua kemungkinan yaitu digantung Sindy atau jatuh miskin.

"Kamu berkeringat," ucap Galuh sembari mengeluarkan tisu dari jaket.

"Aku usapin atau mau diusap sendiri?" tanyanya membuat Honey bergerak cepat meraih tisu itu.

"A-aku usap sendiri," jawabnya gugup.

Honey menghela napas lega karena berhasil menyelamatkan uangnya. Dia tak tahu harga mengusap keringat itu berapa, belum tertulis di Price Tag yang tadi diberikan Galuh. Akan tetapi, dia berusaha meyakinkan diri untuk tidak terpedaya oleh rentenir ganteng di depannya.

Galuh tertawa geli melihat tingkah Honey yang menurutnya lucu. Suara tawa, bentuk bibir, dan garis matanya tampak begitu indah saat tertawa. Honey yang memperhatikan semua itu hanya bisa menahan diri agar tidak begitu kentara sedang terpukau. Bahkan juga diam-diam berharap tawa Galuhgratis, tidak dipungut biaya.

"F, aku juga keringetan, nih, usapin dong," celetuk Gee centil, membuat para gadis lainnya menggila.

Mereka semua merengek meminta perhatian Galuh, tetapi dicuekin. Dia hanya menatap satu orang, Honey. Jojo yang sejak tadi ditahan Genting, akhirnya meledak. Gadis berambut pendek itu datang menghampiri Honey dan Galuh.

"F," panggil Jojo.

"Ya?"

"Kamu beneran pacar Honey?" tanya Jojo ragu.

Galuh mengangguk."Tentu," jawabnya yakin.

"Tapi sejak tadi, aku tidak melihat kemesraan di antara kalian, seolah kamu hanya berjalan di sampingnya sebagai bodyguard, bukan pasangan, atau memang kalian nggak ada perasaan satu sama lain? Lagipula mustahil, lelaki setampan kamu mau dengan perempuan jelek sepertinya, kan? Kalian sama sekali nggak cocok." Jojo sepertinya belum melupakan kemampuannya dalam menghakimi orang lain.

PACAR DISKON 30% [ New Version ]Where stories live. Discover now