Bab 12. Possessed

4.1K 624 30
                                    

Honey meremas jemari, sementara kakinya dinaik-turunkan di lantai. Dia tampak gelisah, menunggu kabar dari F. Memang, dia sempat marah pada F. Namun, amarahnya menjadi hilang setelah Sindy mengomelinya karena kabur di acara perjodohan.

Honey memang tidak boleh jatuh cinta pada F. Harta kekayaannya akan menjadi butiran debu jika sampai itu terjadi. Aturan situs juga melarang hal itu terjadi. Namun, dia tidak bisa mengendalikan hatinya yang baper setiap kali F melakukan hal manis. Meskipun F selalu menyebalkan dan membuatnya murka, paras rupawan laki-laki itu bisa membuatnya melupakan semua perasaan marah itu.

Honey belum jatuh cinta pada F. Bisa dibilang, dia masih sedikit mencintai Fatah. Bahkan hanya melihat punggung Fatah saja sudah membuat hatinya berdesir dan jantungnya berdetak tak keruan. Seandainya Fatah adalah calon tunangannya, Honey pasti sudah meninggalkan F demi Fatah.

"Honey, apa-apaan kamu? Kabur dari perjodohan, apa itu ajaran pacarmu?" ujar Sindy tadi malam. Wanita itu marah karena Honey bersikap tidak sopan, terlebih Leo dan ayahnya sudah tiba di acara pertemuan.

"Bun, Maaf. Honey tidak berniat seperti itu." Honey mencoba meraih tangan wanita itu, menggenggamnya erat dengan mata berkaca-kaca. Dengan tulus, dia merasa bersalah, tetapi enggan untuk melaksanakan perintah.

Sindy kesal, tetapi melihat putrinya sampai berkaca-kaca dan meneteskan air mata, tentu bukan apa yang diharapkannya. Wanita itu juga sudah sepakat, untuk bertemu dengan pacar anaknya lebih dulu. Mau tidak mau, dia harus menepati janji sebelum membujuk Honey untuk bertemu dengan Leo sekali lagi.

"Baiklah." Sindy mengalah. "Besok, pertemukan Bunda dengan F."

Honey tersenyum lebar lantas memeluk Sindy dengan sayang, "Makasih, Bun."

Sindy hanya tersenyum sembari membalas pelukan putri kesayangannya.

Suara notifikasi pesan membuat Honey tersadar dari lamunan. Rupanya dari F. dia memang sedang menunggu kabar dari pacarnya tersebut.

F

Aku akan ke rumahmu pagi ini.

Sekitar jam 9 pagi.

Bundamu di rumah?

Honey segera mengetikkan balasan untuk F.

Honey

Bunda ke kantor jam 8.

Gimana, dong?

Honey menghentak-hentakkan kakinya ke lantai dengan badan mulai berkeringat dingin, gugup menunggu balasan F. Dia khawatir F akan berubah pikiran.

F

Oke, aku akan ke sana sekitar jam 07.30.

Senyum Honey terbit. Dia sudah menduga F pasti akan memenuhi janjinya untuk bertemu Sindy. Jemari Honey berhenti mengetikkan pesan balasan, F sedang menuliskan pesan untuknya lagi.

F

Kamu siap-siap.

Kemungkinan terburuknya, aku mungkin akan membawamu kabur atau kamu akan membawaku ke rumah sakit karena patah tulang.

Honey tersenyum geli.

Honey

Kejauhan mikirnya. Bundaku nggak sebrutal itu. Tenang, aku akan melindungimu.

F

Oke.

Aku pegang kata-katamu.

Honey mencebikkan bibirnya, kecewa karena F setuju begitu saja. Seharusnya, dia membantahnya dengan berkata bahwa F-lah yang akan melindungi Honey. Laki-laki tampan itu memang selalu menyebalkan.

PACAR DISKON 30% [ New Version ]Where stories live. Discover now