12

2.6K 98 1
                                    

"Siang sayang." celetuk Lani

Ini anak satu emang ya, mulutnya licin banget sumpah kek prosotan TK. Kalo ngomong asal aja, pokoknya yang ada di otak dia ya itu yang keluar, untung temen kalo nggak udah aku lempar ke rawa-rawa.

Yang satunya juga manusianya malah nangepin si Lani, bukan apa-apa tapi senyumnya manis banget. Emang si Bapak kebiasaan banget bikin ambyar anak orang.

Udah hampir 15 menit Pak Putra ngejelasin singkat materinya hari ini. Kita disuruh praktek, kek biasanya lah dia praktek duluan. Yang lebih biasanya lagi, anak-anak dengan segala pertanyaannya.

"Niel, btw busway kok jam tangan kamu sama kek punyanya Pak Putra ya?" -Thalita

"Kemaren tuh habis jalan-jalan berdua Tal." jelas Siska

"Ohh, jadi yang kemaren tuh sama Pak Putra." -Thalita

"Betul banget." -Siska

"Untung kamu temen aku Tal." -Renata

"Lah, kenapa Ren?" -Thalita

"Nggak apa-apa, itu liat sana Pak Putranya mau praktek." -Renata

"Ohh." -Thalita

Untung aku nggak disuruh praktekin lagi kek waktu itu, males banget masa yang laen aja satu kali, aku dua kali sendiri. Kalian semua tau kan absenku belakangan, kalo ke kantin aku trauma, nanti kaki ini kenapa-napa lagi.

Jadi kita cuma cari tempat yang adem, panas dijemur terus kalo olahraga. Iya sih buat kesehatan tapi jiwa aku lama-lama nolak buat panas-panasan. Aku ngeliat Pak Putra jalan ke arah kita sambil ngebawa botol minuman.

"Buat kamu, biar tidak dehidrasi." kata Pak Putra sambil ngasih itu botol ke aku.

"Cuma Niel nih Pak?, kita nggak gitu?" -Lani

"Gass terus Pak." -Renata

"Diam cakep banget, bergerak sat set sat set ke Niel." -Siska

"Aku juga pengen minumnya." -Thalita

"Kalian diem dulu, aku sumpel nih lama-lama, gini nggak usah Pak bawa balik aja, kalo mau nawarin minum tuh bawa yang banyak." -Niel

"Gpp anjrit Niel, ambil aja." -Renata

"Bener kita mah nanti aja gampang." -Siska

"Udah Niel gini." Lani meraih lengan Pak Putra kemudian meraih lenganku untuk mengambil botol minum itu, "Nah kan gini selesai."

"Maklum ya Pak, emang gini anaknya." -Siska

"Yasudah, saya kembali kesana." -Pak Putra

"Disini aja Pak adem." -Thalita

"Bener Pak disini aja, nanti Nielnya ilang loh." -Renata

"Kalian nyebelin ya, tapi aku sayang." -Niel

"Sama Pak Putra sayang nggak ini?" -Siska

"Diem Sis." -Niel

***

Jam pulang sekolah udah bunyi, perlahan aku udah biasa pulang sama Pak Putra, kadang masih aneh juga si. Kak Saiton udah mau ujian jadi kebanyakan les habis pulang sekolah, di rumah aja cuma tidur.

ME & MY TEACHERKde žijí příběhy. Začni objevovat