21

1.7K 72 1
                                    

"Terimakasih, untuk kalian semua telah mengikuti kegiatan KAT dengan baik. Selamat beristirahat, dan segera kembali ke tenda masing-masing" -Pak Putra

"Yahh."

"Kok gitu doang?"

"Lagi dong Pak!"

"Masa cuma gitu Pak?"

"Satu lagi lah."

Acara malam hari ini tanpa terasa udah selesai, semua alat mulai dirapikan. Peserta KAT sudah kembali ke tendanya masing-masing walaupun dengan rasa belum cukup mendengar Pak Putra bernyanyi.

"Niel balik nggak?, ngantuk aku." -Lani

"Ayo balik, aku juga ngantuk banget." -Renata

"Tinggal lima watt." -Siska

"Nielnya saya pinjam sebentar, kalian kembali saja terlebih dahulu." -Pak Putra

"Gimana Niel?" -Renata

"Yaudah deh, kalian balik aja duluan." -Niel

"Duluan ya Niel, Pak." -Lani

"Kenapa si Pak?, padahal ngantuk banget" -Niel

"Tadi saya lihat kertas dari kelas kamu, saya mau bawakan tapi sedikit saja." -Pak Putra

"Tumben, tadi kepalanya habis kepentok apa Pak?, kok bisa gini?" ucap Niel sambil tanggannya memeriksa kepala Pak Putra

"Saya habis ketabrak tadi, ketabrak cinta kamu." -Pak Putra

"Aku pentokin ke pohon ya Pak?, disitu tuh pohonnya." -Niel

"Jangan, tapi saya beneran." -Pak Putra

"Oke deh, itung-itung bonus." -Niel

"'Cause I'm off my face, in love with you
I'm out my head, so into you
And I don't know how you do it
But I'm forever ruined by you, ooh-ooh-ooh" -Pak Putra

"Dikitnya bener-bener dikit ya Pak?" -Niel

"Bawa dua lagu aja, sudah haus begini, nggak ada yang bawa minuman." -Pak Putra

"Ayo ketenda, aku ambilin minum disana." -Niel

"Tidak usah, cukup kamu disini saja." -Pak Putra

Pak Putra perlahan mulai ngaitin satu demi satu jari-jari ke jari mungil aku. Keliatannya kek lagi nyari rumah dan ketenangan disetiap inci pergerakannya.

Kepala Pak Putra juga udah nyandar dengan nyaman di pundak mungil ini. Dibawah sinar rembulan yang bersinar temaram, di depan api unggun yang hanya menyisakan baranya.

Kita berdua sama-sama nyari kenyamanan serta kehangatan di celah sunyi dan sepinya malam. Cara kita yang jelas berbeda tapi dengan maksud dan tujuan yang sama.

"Niel." -Pak Putra

"Iya?" -Niel

"Jangan pernah lepaskan genggaman tangan kamu dari saya ya?" ucap Pak Putra sambil menatap ke arah Niel, "Soalnya tangan kamu lucu, jadi hilang kalau saya genggam"

"Itu tangan Bapak kegedean, tangan aku jadi ilang." ucap Niel menaikan genggaman tangan mereka

"Kamu kecil soalnya, jadi saya terlihat besar." -Pak Putra

"Pak, aku balik ke tenda ya?" -Niel

"Kamu ngantuk?, ayo saya antar." ucap Pak Putra, "Selamat tidur, jangan lupa berdoa dan mimpiin saya."

ME & MY TEACHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang