CHAPTER 4

1.9K 200 4
                                    


Ting... Nong... Ting... Nong...

Tepat pukul 4 sore bel sekolah pun berbunyi, menandakan bahwa jam sekolah telah usai. Para murid yang berada disekolah sudah bersiap-siap untuk bergegas pulang menuju rumah masing-masing.
Yeonjun sudah membereskan buku-buku pelajaran pada jam terakhir dan akan segera beranjak dari tempat duduknya, namun terhenti karena tiba-tiba saja teman duduknya itu menanyakan sesuatu pada Yeonjun.

"Eh Jun, kau tinggal dimana btw?"
Yeonjun yang mendengar pertanyaan itupun langsung menoleh dan duduk kembali ke bangkunya.
"Aku tinggal di apartemen dekat Seoul Mall. Kau tau?"
"Wah aku kebetulan juga tinggal di apartemen itu. Bagaimana kalau nanti kita pulang bareng aja? Tapi kau tunggu aku ya, soalnya hari ini jadwal ku piket kelas"
"Ah.. Baiklah, aku pikir aku akan pulang sendirian ke apartemen. Beruntung ada kau Soobin! Hehe.. "
Yeonjun pun meletakkan kembali tas yang sudah menempel di punggungnya itu di tempat duduk.

Dikelas 12 IPA-A, sebagian siswa sudah pergi menuju rumah mereka masing-masing. Sedangkan sekarang hanya menyisakan Beomgyu, Taehyun, Kai, dan tentu saja si 2 orang pemuda 'choi'.
Beomgyu mengetahui jika hari ini adalah hari piket kelas untuk sang ketua kelas. Jadi dirasanya tak perlulah untuk dirinya bertanya kenapa ia masih berkutat dikelas dengan sibuknya. Sedangkan kini matanya tertuju pada teman sebangku Soobin, karena ia sama sekali tak terlihat ada pergerakan untuk beranjak pulang. Karena penasaran beomgyu pun bertanya.

"Eh Yeonjun, kau tak pulang?"
"Aku hari ini akan pulang dengan Soobin. Katanya tadi dia bilang kalau dia tinggal di apartemen yang sama denganku, jadi dia ngajak bareng"
"Ohh.. Gitu. Okedeh kalau gitu aku dan yang lain pulang dulu. Sampai besok!

Tik..Tok..Tik..Tok..

Hanya suara detik jam yang terdengar sekarang. Waktu dengan cepatnya sudah berlalu. Langit yang tadinya sore kini sudah mau menuju gelap. Yeonjun tetap Setia menunggu seatmate nya itu dari tugas tiketnya. Diluar dugaan! Ya itu yang ada dipikiran Yeonjun sekarang. Tugas piket Soobin berlangsung lama karena teman yang seharusnya bertugas hari ini bersama Soobin malah tidak masuk sekolah. Jadinya si Ketua Kelas itu harus menyelesaikan tugas-tugasnya seorang diri. Baik tugas piket kelas maupun tugas-tugasnya sebagai ketua kelas, yaitu menata kembali barang-barang dikelasnya.

~~~

2 jam lamanya Soobin berkutat pada tugas piket karena saking sibuknya dan menumpuknya pekerjaan yang harus dilakukan dirinya. Dan parahnya lagi bahwa ia sampai lupa kalau sudah janji akan pulang bareng Yeonjun. Merasa tak enak hati, saat sedang membersihkan papan tulis yang berisikan materi pelajaran tadi, ia mencoba menoleh ke bangkunya untuk melihat orang yang sedang menunggunya. Ternyata ia mendapati pemuda berwajah manis itu tengah tertidur dengan lelapnya. Melihat wajah sang pemilik wajah manis terkena sinar matahari senja, Soobin pun berjalan. Melangkahkan keduanya kakinya dengan pelan agar tidak menimbulkan suara hentakan yang keras, takut jikalau pemuda manis itu terkejut dan terbangun olehnya. Ia menghampiri Yeonjun dan menggunakan tangan besarnya itu untuk menutupi wajah mungil yang tengah terpapar oleh sinar matahari senja. Sembari menutupi wajah Yeonjun, tak lupa bahwa Soobin juga menatap dalam wajah Yeonjun.

Ia berpikir, 'bagaimana seorang pria bisa memiliki wajah imut dan tubuh semungil ini?'

Jangan lupakan senyuman seorang Choi Yeonjun, yang mampu membuat hati Choi Soobin menjadi tak karuan?

Dalam benak Soobin,
'Apakah lancang jika aku menyentuh wajahnya sekali ini saja?'

Tbc...


Janlup ⭐ and 💬
Kamsya!
-orenji🍊-

It Was LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang