CHAPTER 3

2.5K 225 10
                                    


Sekarang Soobin sedang mengajak Yeonjun untuk mengenali lingkungan sekolahnya. Saat sedang diperjalanan, mereka sampai lupa bahwa sedari tadi masih bergandengan tangan. Yeonjun yang merasa risih karena saat ini mereka sedang diperhatikan oleh para murid langsung memulai pembicaraannya pada yang menggandeng tangannya itu. Yaa.. Jangan tanyakan seberapa erat tangan mungil milik Yeonjun yang tengah digenggam erat oleh si pemilik tangan besar alias Choi Soobin.
"Bin? Kita kan sudah keluar dari kelas, emm..m..i-itu tanganku bisakah...
Belum selesai Yeonjun bicara Soobin pun tersadar dengan situasi sekarang dan cepat ia melepaskan genggaman tangannya.

"A-ah maafkan aku Jun, tadi aku terbawa suasana emosi karena teman-teman dikelas.. Hah biasalah mereka selalu saja jahil"

Yeonjun hanya tersenyum kecil mendengar pernyataan teman baru sekaligus partner duduknya itu.
Saat suasana kembali seperti biasa, kini kedua pemuda choi itu kembali melanjutkan kegiatan mereka, yaitu menjelajahi lingkungan sekolah untuk Yeonjun.

~~~

Setelah cukup lama berkeliling sekolah, mereka sampai lupa bahwa di jam istirahat pertama ini mereka belum makan. Memutuskan untuk melanjutkan kegiatan di istirahat kedua, mereka kini bergegas menuju kantin.

"Jun, kita kantin dulu yuk? Keliling sekolahnya dilanjut nanti aja soalnya ini juga lagi sisa beberapa menit sampai bel"
Yang diajak hanya mengangguk kan kepalanya bak anak kecil, *wkwk

"Sekarang kau cari tempat duduk dulu, aku yang pesan makanannya. Eh ya kalo liat menu kelamaan + nunggu ibu kantinnya masak. Mending sekarang kita beli roti kacang merah aja sama susu almond? Nanti kalo kau lapar, aku antar kekantin"

Tak berapa lama kemudian, datanglah si sosok pemuda jangkung yang sudah membawa 2 buah roti kacang merah dan 2 kotak susu almond.

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Duh waktunya mepet banget lagi, bentar lagi bel

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


"Duh waktunya mepet banget lagi, bentar lagi bel. Jun kau bisa kan makan ini dengan cepat? Soalnya nanti ada pelajaran pak Yoongi. Dia terkenal galak loh kalau sampai ada yang telat di jam pelajarannya." kata Soobin yang saat ini mulutnya sudah dipenuhi oleh roti kacang merah.
Yeonjun yang mendengar itu merasa takut karena ini hari pertamanya di sekolah baru. Ia tidak mau terkenal dengan sifat tidak disiplinnya. Dengan lahapan yang cukup besar, ia memasukkan roti yang porsinya cukup besar itu kedalam mulutnya perlahan.
Diam-diam disela-sela kegiatan makan mereka, Soobin tak sengaja melihat pemuda didepannya itu.

'Lihat pipinya yang mengembung akibat roti yang dipaksanya masuk? Imut sekali bahkan seperti bayi!' batin soobin.
Saat hendak menyuap suapan terakhirnya, ia melihat ada sisa kacang yang menempel di sudut bibir bawah Yeonjun. Tak heran pemuda itu meninggalkan bekas sisa makanan pasalnya tadi ia makan secara express bagaikan kereta.
Karena merasa diperhatikan oleh Soobin, ia pun menghentikan kegiatan makannya menyuap suapan terakhir.

"Kenapa kau melihatku seperti itu Bin?"
"E-ehh.. itu Jun, ada sisa kacang yang menempel di bibir bawahmu."
Yeonjun yang mendengar ucapan Soobin barusan itu merasa malu dan segera menghilangkannya. Namun ternyata gagal. Karena tak ada kaca, ia merasa kesulitan untuk mencari letak kacang yang terbilang kecil. Melihat Yeonjun yang tengah kesulitan, Soobin yang tadinya duduk lantas berdiri lalu mendekatkan jaraknya pada Yeonjun.

"Sini kubantu... "

Perlahan Soobin mengambil kacang yang sudah meresahkan si pemuda manis ini dan tiba-tiba saja pandangan mereka kini saling bertatapan. Soobin menatap Yeonjun dalam tanpa melepaskan tangan yang menempel di sudut bibir bawah Yeonjun, dan Yeonjun?
Tidak sangka bahwa raut wajahnya kini sudah bagaikan kepiting rebus. Soobin yang sadar akan perubahan wajah Yeonjun langsung mengambil kacang yang menempel dan kembali ke posisi duduknya semula.

"Lain kali kalau makan pelan-pelan saja, oke? Maafkan aku yang sudah menakut-nakutimu akan pak Yoongi. Lain kali aku akan me-manage waktu agar kita tidak makan terburu-buru" ujar Soobin dengan memperlihatkan senyuman lebar, tak lupa dengan kedua lubang di pipinya yang ikut terlihat.
Senyum Soobin bahkan malah makin membuat wajah Yeonjun seperti kepiting yang direbus terlalu lama.

Kini mereka sudah selesai dengan makanannya dan bergegas menuju kelas. Saat diperjalanan, Soobin pun berpikiran.
'Apa itu tadi? Kenapa saat jarak kami cukup dekat, aku merasakan getaran aneh didalam sini?' sambil memegangi hatinya yang kini sudah merasa tak karuan.
Soobin memilih mengabaikan hal tersebut dan kembali fokus pada pada pelajaran pak Yoongi nanti.

Tbc...

Janlup ⭐and 💬
Kamsya!
~orenji🍊~

It Was LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon