CHAPTER 7

1.4K 158 3
                                    


"Soobin?? S-sedang apa kau di apartemenku?"

Suara dari orang yang baru bangun itu mengagetkan Soobin. Lantas ia meletakkan kembali foto yang diambilnya tadi ke tempat semula.

"E-eh.. Yeonjun? M-maaf, aku tidak bermaksud lancang karena masuk kerumahmu tanpa izin, tapi karena tadi aku mengetuk dan kau tidak kunjung membukakan pintu jadinya kupikir lebih baik aku masuk. Kode apartemenmu juga begitu mudah kutebak, ngomong-ngomong. He.."
ujar Soobin dengan agak terbata-bata dan gugup. Yeonjun hanya bengong, karena pikirannya masih setengah sadar.
Setelah beberapa menit terjebak di suasana hening, kini Yeonjun sudah benar-benar tersadar.

"Argh...!! Aku baru ingat, kenapa kau tidak memberi tahuku Soobin, kita bisa telat. Hm bisakah kau tunggu aku sebentar saja? Tidak akan lama, aku akan bersiap-siap dengan secepat kilat"

Yeonjun sudah selesai dari persiapannya menuju sekolah. Saat akan membuka pintu kamar tiba-tiba langkahnya terhenti.

"Ck! Tadi bukankah Soobin berdiri tepat didepan foto itu? Tidak, bagaimana jika ia melihatnya? Dan bagaimana jika ia mengetahuinya?" Yeonjun mengacak surainya frustasi.

"Jun? Gimana sudah siap? Kalau kelamaan nanti kita ketinggalan bus loh.. "
"Nee.. Aku keluar sekarang, Bin"

-------

Mereka berdua sudah berada di halte bus. Ya keadaan di halte sangat sepi, hanya terdapat Soobin dan Yeonjun.

Mengingat kejadian tadi, Yeonjun tidak berani melihat Soobin yang berdiri tepat disampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mengingat kejadian tadi, Yeonjun tidak berani melihat Soobin yang berdiri tepat disampingnya. Ia hanya mengigit bibir bawahnya karena gugup.
Soobin yang melihat Yeonjun terus menunduk dan tampak gelisah mencoba untuk mengecek temannya itu.

"Hm, kau sakit?"

Soobin mendekatkan dirinya untuk melihat keadaan Yeonjun. Saat Soobin mencoba mendekat, Yeonjun menoleh dengan cepat dan kini jarak antara keduanya sangat dekat. Hanya menyisakan beberapa cm. Keduanya merasa terkejut dan langsung saling menjauhkan jarak satu sama lain.

"A-a.. b-busnya sudah datang, ayo cepat sebelum kita terlambat" ajak Yeonjun dengan suara terbata-bata dan langsung berlari masuk ke bus.

-----

Kini mereka sudah berada didalam bus. Aura diantara keduanya sungguh diliputi oleh kecanggungan yang bertambah.
Tetapi mereka berdua tetap saling menikmati perjalanan naik bus kesekolah, apalagi berangkat bersama.

"Sungguh Indah"
Yeonjun tampak senang dan sepertinya ia telah melupakan kejadian tadi. Atensinya beralih pada pemandangan yang ia lihat selama diperjalanan menuju ke sekolahnya. Ia terus menatap ke arah jendela.
Soobin hanya tersenyum melihat tingkahnya.

"Haha.. Kau benar. Sangatt Indah. Lain kali aku akan mengajak mu bepergian dengan menaiki bus. Kita bisa sambil melihat-lihat lingkungan kita dan Seoul dengan mudahnya"
Yang diajak bicara hanya tersenyum sambil tetap menatap ke arah jendela.

20menit sudah berlalu. Soobin memilih untuk membaca buku pelajaran pertama nanti sembari menunggu mereka sampai ke sekolah. Sedangkan Yeonjun? Saking lamanya menatap pemandangan, malah membuatnya mengantuk lagi. Pasalnya semalam ia begadang, karena bermain game.
Berkali-kali kepalanya menubruk jendela dan hampir jatuh tersungkur. Soobin yang sedang membaca langsung menoleh karena mendengar suara kepala yeonjun yang menabrak jendela. Ia memutuskan untuk menghentikan kegiatan membacanya.
Perlahan, di dekatkan lah kepala Yeonjun yang hampir menabrak jendela lagi dan diletakkan di bahu Soobin.

"Ah.. Lucunya"

Sambil melihat kembali pemuda manis yang tengah tertidur lelap di bahu Soobin.

Tbc...

Janlup ⭐and 💬
Kamsya sudah mampir!

-orenji🍊-

It Was LoveWhere stories live. Discover now