CHAPTER 13

1.2K 136 2
                                    


Sekarang suasana diantara keduanya sudah tak ada kecanggungan lagi. Mereka berdua kembali berjalan, disekitar taman hiburan.

"Bin... Mian, harusnya ini menjadi hari yang menyenangkan tetapi karena aku dan kejadian tadi jadi membuat semuanya menjadi berantakan" ujar Yeonjun dengan raut wajah yang sedih.

"Geokjeonghajima, kita bisa kesini lagi minggu depan. Lagipula tadi aku sudah sempat mengabadikan moment sedikit. Nanti akan ku buat rancangan kegiatannya sepulang ini"

"Kalau begitu nanti aku akan ke apartemen mu, ikut membantu"

"Ani.. Sepulang kita nanti kau istirahat saja dulu. Aku tau sekarang ini perasaan dan suasana hatimu sedang tak baik. Kalau begitu untuk kunjungan pertama kita sudahi dulu, Oke?"

Yeonjun hanya mengangguk. Mereka berdua kembali menuju apartemen.

-----------------

"Aku masuk duluan ya. Dan terima kasih juga untuk hari ini, Soobin"

"Arraseo... Sana cepat masuk! Dan pastikan hari ini untuk benar-benar istirahat"

Yeonjun mengangguk tanda mengerti dan masuk ke dalam apartemennya. Sesudahnya disusul oleh Soobin.

--------

Ternyata hari cepat sekali berlalu. Rasanya baru tadi mereka berdua di taman hiburan, sekarang langit sudah berubah menjadi gelap saja.
Di dalam apartemennya Soobin masih saja berkutat pada laptop sejak kepulangannya tadi dari Everland. Nampaknya tak ada satupun ide terlintas di benaknya untuk membuat rancangan awal observasinya. Ia mencoba melihat-lihat hasil tangkapannya tadi. Barangkali dengan melihat foto-foto tadi ia akan mendapat ide, pikirnya.

"Hmm... ah sebaiknya aku catat dulu nama-nama setiap objek yang ada di sana"

Sedang asyik meng-slide gambar tiba-tiba gerakan tangannya terhenti. Eh ini? Foto Yeonjun? Oh iya foto yang ia zoom dan ternyata didalamnya tertangkap Yeonjun yang tengah senangnya naik wahana itu.
Soobin terus memandangi foto Yeonjun. Pemuda manis dan juga imut, namun sebenarnya ia memiliki banyak rahasia.

'Yeonjun-ah... aku akan tetap menunggu jawaban darimu walaupun tak tahu kapan. Karena aku tau dan yakin bahwa kau juga pasti menyukaiku!'
Hah.. Sebaiknya aku tidur sekarang. Mungkin besok aku akan pergi jogging.

--------

Di kediaman Yeonjun
Yeonjun berbaring di tempat tidurnya dengan perasaan gelisah. Perasaanya kini bercampur aduk. Memikirkan alasan kenapa Daniel muncul lagi dan mencarinya serta memikirkan pernyataan dari Soobin.
Yeonjun berpikir bahwa ia juga menyukai Soobin. Namun ia juga harus berpikir matang, apakah Soobin benar-benar tulus dan tidak mempermaikan perasaannya.

"Sebaiknya aku tidur saja"

Hendak ingin memejamkan mata, tiba-tiba ponselnya berdering. Akhirnya orang itu menelpon juga.

"Y-yeobseyo?"
"Aku kira kau sudah tidur atau akan mengabaikan telepon dariku. Aku tak akan berlama-lama bicara di telepon. Maka dari itu keluar lah. Aku sudah di tangga dekat apartemen mu. Ada yang ingin kubicarakan. Aku menunggu!"

Telepon dimatikan sepihak oleh Daniel. Yeonjun merasa semakin takut. Tapi ini juga adalah kesempatannya. Ia ingin mengakui perasaannya yang sekarang agar Daniel tak salah paham dengannya. Yeonjun mengambil jaket dan membuka apartemennya dengan perlahan.

Disisi lain ternyata Soobin tidak benar-benar tertidur. Nampaknya ia mendengar suara pintu apartemen Yeonjun yang terbuka.

"Eh? Sudah larut malam begini mau pergi kemana dia?" Soobin merasa kepikiran karena mengingat kejadian tadi siang.

"Daripada tak bisa tidur karena penasaran, lebih baik aku ikuti saja dia" kata Soobin yang bergegas keluar dari apartemennya.

to be continue


Don't forget to vote also comment
Jangan lupa juga tinggalkan jejak kalian, para pembaca book ini
Terimakasih..

-Orenji




It Was LoveWhere stories live. Discover now