CHAPTER 5

1.7K 189 2
                                    

-----
Saat Soobin ingin mendekatkan tangan besarnya itu untuk mencoba menyentuh wajah pria dihadapannya yang sedang tertidur tiba-tiba saja Yeonjun terbangun dari tidurnya.

"Eh? Soobin?"
Yeonjun terkejut karena melihat Soobin sudah berada dihadapannya. Karena Yeonjun terbangun, Soobin pun mengurungkan niatnya dan kembali ke posisi ia semula.

"Maaf Jun, ternyata tugasku tadi sangat banyak. Kukira hanya tugas piket saja yang harus dikerjakan, nyatanya tugas sebagai ketua kelas juga harus dikerjakan. Jadinya selesai dengan waktu yang lama.
Hufftt....
Dan.. Maaf karena membuatmu menunggu lama sampai-sampai kau ketiduran pulas begitu" jelas Soobin dengan rasa tidak enaknya pada Yeonjun.

"Nee.. gwaenchanayo bin, aku mengerti kok dirimu memiliki peranan penting dikelas. Kalau begitu sekarang kita pulang yuk?"

~~~~~

Saat diperjalanan pulang tiba-tiba langkah Soobin terhenti. Ia teringat akan sesuatu hal.
"Ck! Aku lupa, sepertinya hari ini kita ketinggalan bus! Ottokhe?" ucap Soobin sambil mengacak-acak rambutnya. Ceroboh sekali ia sampai kelupaan dengan jadwal bus nya.
Yeonjun yang melihat Soobin frustrasi mencoba untuk membuatnya tak perlu merasa bersalah.
"Gwaenchana bin.. Kau tidak perlu merasa bersalah.. Itu tadi kan juga tugas penting, lagian kenapa kita tak jalan saja? Aku ingin mencoba mengenal lingkungan. Hehe.. "
"Benar tak apa? Aku jadi merasa tak enak padamu hmm.. Ah ya! Sebagai permintaan maaf nanti bagaimana kalau kita mampir ke kedai tteokbokki? Aku yang traktir oke! Kajja!!"

Kini mereka sudah sampai di kedai tteokbokki. Kedai ini merupakan kedai yang sering dikunjungi Soobin, karena disini menjual tteokbokki yang sangat enak. Wahh..

"Imoo, pesan 2 tteokbokki dan air putih saja"
Soobin masih seorang pelajar SMA, jadi minum alkohol dirasanya belum pantas untuknya.
Sembari menunggu makanan mereka datang, kedua pemuda ini berbincang-bincang. Entah apa yang mereka bicarakan. Soobin berpikir, baru sehari ia mengenal Yeonjun dan menghabiskan waktu bersama, tetapi ia sudah merasa akrab dan dekat dengan pemuda itu.
Tak lama kemudian pesanan mereka datang.

 Tak lama kemudian pesanan mereka datang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yeonjun mencoba suapan pertama.
"Wahh.. Ternyata benar, tteokbokki di kedai ini yang terbaik. Padahal sudah seminggu aku berada di lingkungan ini, tapi aku bahkan tak bisa mengenali tempat-tempat disekitarnya"
"Seminggu?"
"Nee.. Eomma dan Appaku menyuruhku untuk mandiri. Dan sebenarnya sudah sebulan yang lalu aku pindah ke Seoul, dan seminggu yang lalu juga aku membuat keputusan bahwa akan menerima saran Eomma dan Appa.
"ㅋㅋㅋㅋㅋ ternyata kau tipikal anak manja ya. Masa sudah sebesar ini takut tinggal sendiri" Soobin kembali melahap suapan tteok sesudah mengatai Yeonjun.
Mendengar perkataan Soobin yang terkesan meledek, Yeonjun malah mem'pout'kan bibirnya dan memasukkan banyak kue beras pedas itu kedalam mulut sampai terlihat kedua pipinya yang mengembung.
Soobin yang melihat tingkah Yeonjun itu dengan refleknya mengatakan sebuah kalimat yang membuat Yeonjun tersedak.

"Manis banget sih Jun"

Yeonjun pun tersedak saat mendengar kalimat yang terlontar dari mulut pria dihadapannya sekarang.

"Haha.. Ini minum dulu. Makanya kalau makan tak usah terburu-terburu. Lagian kita sekarang kan tidak sedang dikejar oleh jam istirahat"

Yeonjun minum sembari memikirkan perkataan Soobin tadi padanya dan ia memiliki niatan untuk mempertanyakan itu.
"Tadi kau bilang aku apa? Manis?"
Yang ditanya hanya mengangguk santai.
"Tapi bukankah ini pertemuan kita yang pertama sebagai teman? Bagaimana bisa kau mengenalku hanya dalam sehari ini dan memberikan sebuah pujian?"
"Aku juga tak mengerti dengan diri sendiri. Tiba-tiba saja saat melihat kau tadi kalimat itu reflek terlontar dari mulutku. Dan sejujurnya juga ini kali pertama aku mengatakan 'manis' pada seseorang secara langsung"

Deg.
Yeonjun terkejut. Hatinya berdebar karena perkataan Soobin. Apa? Kali pertama? Tapi bukankah disekolah banyak yeoja2 manis dan cantik.
Kenapa harus aku?

Saat Yeonjun hendak bertanya lagi, Soobin pun selesai dengan makanannya dan beranjak dari tempat duduk.

"Sudah selesai? Yuk pulang, hari sudah semakin gelap. Hm soal perkataanku tadi lupakan saja. Tidak usah dipikirkan"
Lalu si bongsor pergi untuk membayar makanan terlebih dahulu.

'Mana bisa tidak kupikirkan kalimat tadi. Apalagi saat kau mengatakannya jantungku berdegup kencang. Yeonjun kau harus sadar diri, jangan sampai Soobin tau kau yang sebenarnya' batin Yeonjun resah..

Tbc...

Janlup ⭐ and 💬
Kamsya sudah mampir!

-orenji🍊-

It Was LoveWhere stories live. Discover now