{ één }

105K 14.8K 12.9K
                                    

Di suatu masa keadaan dunia, penuh bahaya.

Ancaman dari musuh-musuh bumi, selamatkanlah kita.

Hero yang ada hero manusia.

Penyelamat bumi.

Penyelamat bumi~!!!!

Alien datang menakluki bumi, demi koko yang dicari-cari.

"Berisik amat dah."

Lagu yang sedang terputar dengan volume keras tersebut langsung ditambah keraskan lagi volumenya ketika ada pemuda jangkung yang masuk ke dalam kelas sambil memakan roti cokelatnya.

Dua menusia yang memutar lagu tadi melambai-lambaikan tangan dari meja paling belakang.

"Sokin lah bro, kita nyanyi bareng. Mumpung free class nih," ajak salah satunya yang berkulit agak gelap.

"Enggak ah, gue mau nimbrung anak-anak yang lagi main monopoli aja," tolak pemuda tersebut sembari duduk di samping temannya yang sedang bermain monopoli, Na Jaemin namanya.

"Eh Bin, dari mana aja lo?" Tanya Junkyu, laki-laki yang sedang bermain monopoli bersama Jaemin.

"Kantin," jawab pemuda jangkung tadi secara singkat.

Junkyu mangut-mangut lalu menggerakan koin lima ratusannya ke kotak selanjutnya.

Loh kok pake koin? Itu idenya Jihoon yang sekarang nggak tau kemana.

"Chan, kerasin volumenya dong! Sekalian ganti lagunya!" Suruh Jaemin dengan ngegasnya.

Haechan si laki-laki yang berkulit agak gelap itu mengacungkan jari jempolnya kemudian menyuruh laki-laki tinggi di sampingnya.

"Sanha, cari lagu yang bikin Jinyoung ngamuk," suruh Haechan dengan jahilnya.

Sanha langsung melotot. "Gila lo, dia lagi tidur, gue gak mau cari masalah ah," tolaknya.

"Halah, ya udah deh Renjun aja."

"Lo sinting apa gimana sih? Lo mau bank berjalan kita hilang? Gak ditraktir Renjun lagi mampu lo."

Haechan mendengus. "Iya deh iya, kerasin volumenya, San."

"Siap bosku!" Seru Sanha seraya bergaya layaknya pasukan yang sedang memberi hormat kepada pemimpinnya.




Gubrak





"Woi, kalo buka pintu santai dikit napa sih!" Teriak Jeno marah yang terbangun dari tidurnya secara tiba-tiba.

"Tau nih, lo ngapa sih, Sun?" Tanya Soobin kesal.

Sunwoo menunjuk-nunjuk arah lapangan sekolah dengan tidak jelas.

"Hyunjoon mau lompat dari rooftop!"












































"Tapi boong!"

"Yeu, sialan lo!"

Jeno yang sedang dalam mood yang tidak baik itu langsung marah dan berdiri dari duduknya.

"Sini lo, jangan kabur!"

"Ampun mak!"

Sunwoo langsung lari keluar kelas diikuti Jeno yang mengejarnya dari belakang dengan amarah yang menggebu-gebu.

Junkyu geleng-geleng kepala. "Gak jelas amat dah. Jaem, jalan gih," suruhnya.

"Eh, kalian udah denger tentang progam baru yang dibuat sama Jihoon? Dia mau bikin game gitu," sahut Sanha tiba-tiba.

"Serius? Widih, bagus dong. Untung memori hp gue belom penuh," balas Haechan antusias. "Kapan tuh dibikinnya?"

"Gak tau, kayaknya sih udah dibikin," jawab Soobin asal.

"Guys, liat papan tulis deh."

Jaemin menunjuk papan tulis, dimana cahaya dari proyektor diarahkan kesana.

"Siapa yang nyalain proyektornya?" Tanya Junkyu yang dibalas gelengan tak tahu oleh Jaemin.

"Bukan itu masalahnya, liat tulisannya."

Serentak mereka menoleh ke papan tulis.



Dead or Kill

Ready?




























































"Loh, ini kan kalimat yang sama kayak yang dikirim ke gue tadi malem." Tiba-tiba Jihoon datang dengan terkejut.

Diam-diam, Soobin membenarkan perkataan Jihoon. Karena dia juga mendapat kalimat yang serupa.

Entah siapa yang mengirimnya.



















Entah siapa yang mengirimnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Dead or Kill | 00 Line ✓Where stories live. Discover now