{vijftien}

39.1K 9.8K 4.7K
                                    

"Siapapun lo, lepasin gue! Lo mau bawa gue kemana?!"

Jihoon meronta-ronta minta dilepaskan pada laki-laki berambut pirang yang membawanya secara paksa.

Dia sendiri terkejut ketika sadar dirinya dibawa pergi dari rumah kediaman Junkyu.

"Please, gue mau balik ke rumah Junkyu. Gue khawatir sama dia," pinta Jihoon lirih.

Sontak laki-laki tersebut berhenti berlari. Tangannya yang mencengkram erat tangan Jihoon dia lepaskan.

"Akan ada masalah besar disana."

Jihoon terkesiap. "A-apa?"

"Junkyu bakal dituduh jadi pelaku dibalik hilangnya lo."

"Tunggu apa lagi, ayo bawa gue kesana!" Seru Jihoon marah. "Gue gak bisa biarin dia-"

"Lo dalam bahaya, Jihoon. Itu sebabnya gue bawa lo kesini," ucap laki-laki itu sambil berbalik badan.

"Loh, Yoonbin?!"

















































Bisik-bisik semakin terdengar keras, bahkan ada yang tidak segan-segan mencaci maki Junkyu yang tidak datang juga.

Sunwoo marah, sungguh. Bisa-bisanya Hyunjoon mengatakan hal yang belum terbukti kebenarannya di depan orang banyak. Junkyu bisa dibenci semua orang.

"Junkyu kok gak dateng juga ya," kata Hyunjoon dengan nada lantang, sengaja ingin memancing seseorang.

"Lo jangan asal nuduh temen gue, lo jangan fitnah orang lain tanpa bukti!" Seru Renjun yang berjalan menuju panggung.

"Asal nuduh? Gue liat sendiri, Junkyu panik pas kepergok gue," balas Hyunjoon santai.

Suasana semakin memanas ketika Renjun naik ke atas panggung dan menarik kerah baju Hyunjoon. Beberapa orang langsung naik ke atas panggung untuk melerai mereka.

"Young, mereka kenapa?"

Jinyoung menoleh ke samping kirinya lalu menjawab, "Hyunjoon nuduh Junkyu dibalik hilangnya Jihoon, Lix."

Felix mangut-mangut mengerti lalu menatap kedua temannya yang hendak baku hantam disana.

"Oh ya, lo dari mana aja?" Tanya Jinyoung. "Dari tadi gue gak liat lo dimana-mana."

"Tadi gue nganterin Seungmin pulang, dia gak enak badan," jawab Felix. "Dia aja sampe gak balik dari kamar mandi, katanya sih muntah."

Percaya tidak ya? Soalnya raut wajah Felix tidak meyakinkan.

"Eh bentar, Jihoon hilang?!" Seru Felix yang baru sadar apa yang terjadi. Ckck, lemot sekali.

"Gue curiga yang nyulik Jihoon itu werewolf. Tadi ada lolongan serigala."

"Tau dari mana?"

"Cuma menduga aja." Jinyoung mengedikkan pundaknya.

Felix merasa aneh, Jinyoung yang terkenal dingin kenapa mendadak banyak bicara seperti ini?

"Young, gue mau lo jujur. Lo-ARGH!"

Teriakan Felix yang lumayan keras seketika menarik perhatian orang-orang di sekitar, terutama Jinyoung yang terkejut melihat Felix tiba-tiba jatuh bersimpuh ke lantai.

"Lix, lo kenapa?!" Jinyoung yang panik menyamakan tingginya dengan Felix sambil memeriksa tubuh temannya itu.

Kemudian dia mendesis dan membuang muka.

Di punggung Felix, terdapat luka tusuk yang amat dalam. Darah segar mengalir membasahi punggungnya, membuat Jinyoung menutup mulutnya dengan tangan.

"Itu akibatnya bagi orang yang merahasiakan identitasnya."

Jinyoung mendongak, menatap seseorang dengan masker hitam yang menutupi wajahnya, datang dengan angkuhnya.

"Sebentar lagi dia bakal mati, karena di pisau yang gue pakai ada racunnya. Haha, satu werewolf berkurang."

Kedua mata Jinyoung membola, disusul hilangnya detak jantung Felix yang ambruk ke lantai.


































































Sejak kejadian kemarin, berita kematian Felix beserta identitasnya menjadi hot news di sma ulgosipjianha.

Banyak yang khawatir kalau ada makhluk aneh lain yang berkeliaran di sekolah dan memangsa manusia.

Jeno yang tidak ingin ada yang tahu soal game itu, memutuskan untuk memanggil teman-temannya dan menyuruh mereka berkumpul di kelasnya.

Haechan, Renjun, Hyunjoon, Sunwoo, Soobin, Sanha, dan Jinyoung sudah duduk rapi di bangku kosong yang ada.

Fyi, Jeno tidak kenal dengan Jisung, Hyunjin, Felix, Seungmin, dan juga Yonghee. Dia hanya tahu wajahnya saja.

Paling tidak dia tahu kalau Jisung adalah teman Haechan, dan Hyunjin juga Yonghee adalah teman Jinyoung.

"Gue gak nyangka si bule itu werewolfnya," ucap Jeno membuka pembicaraan.

"Gue lebih gak nyangka lagi kalo Junkyu, Jihoon, sama Yoonbin hilang."

Soobin langsung menatap Sanha. "Mereka berdua hilang juga? Tau dari mana?"

"Cuma asal tebak sih, tapi mereka aja gak masuk sekolah."

Soobin langsung diam.

"Menurut kalian, orang yang bunuh Felix tadi malem siapa?" Tanya Jeno, membuat salah satu di antara mereka berkeringat dingin.

"Gak tau, yang pasti hunter," jawab Haechan sesaat kemudian. "Kalian tau hunter, kan? Hunter itu pemburu, hunter selalu ngincer makhluk kayak gitu."

"Widih, tumben lo pinter, Chan," celetuk Sanha. Haechan langsung mengangkat ponselnya sambil nyengir.

"Dari google lur."

"Sekarang kita fokus, kita harus cari vampire yang dimaksud. Lo semua gak mau kan jadi mangsanya?" Jeno benar-benar serius kali ini.

Renjun melirik salah satu temannya sebentar, lalu mengalihkan pandangan ke depan.

"Aduh, jangan hisap darah gue, ya. Darah gue asin," mohon Haechan yang merinding.

"Tapi, ada yang punya clue lain yang berhubungan dengan vampire itu?" Tanya Soobin.

Tiba-tiba, lcd di kelas menyala dengan sendirinya. Otomatis mereka mengalihkan pandangan ke papan tulis, dimana ada tulisan disana.


Clue kedua : 3

Dead or Kill | 00 Line ✓Where stories live. Discover now