{ eenentwintig }

38.5K 9.7K 3.4K
                                    

"Haechan, jangan masuk ke dalam!"

Haechan yang ingin mendorong pintu refleks berbalik badan karena kaget. "Yonghee?! Sejak kapan lo ada di samping gue?!" Pekiknya takut.

Tanpa menjawab pertanyaan Haechan, Yonghee memegang tangan Haechan dan membawanya melesat bersamanya ke tempat lain.

Begitu sampai, Haechan terkejut karena dirinya berada di depan rumah Soobin.

"Anjir, lo bisa melesat kayak turbo?!"

"Turbo?"

"Aish, turbo itu siput yang jalannya cepet, gak pernah nonton filmnya ya lo?!"

Yonghee menggelengkan kepalanya.

"Ck, tinggal di abad berapa lo?" Decak Haechan kesal. "Eh bentar, lo ngapain bawa gue kesini!"

"Lo diem aja disini ya, gue harus ke rumah Hyunjin."

"Eh bentar, jawab dulu pertanyaan gue!"

"Lo mau dibunuh Renjun!"

"JINJJA?!" Haechan menganga sambil menutup mulutnya, matanya membulat saking kagetnya.

"Kalian berdua ngapain disini?"

Si pemilik rumah keluar dari dalam sambil mengucek-ucek matanya. Rambutnya berdiri dan acak-acakan seperti sarang burung.

"Ada orang-orangan sawah!" Jerit Haechan yang langsung ditempeleng Yonghee dan Soobin secara bersamaan.

"Lo bikin ribut di rumah gue dan ngatain gue orang-orangan sawah, minta dihajar ya lo," ucap Soobin tak main-main, membuat Haechan menciut.

"Maaf elah, galak bener jadi orang," cibir Haechan. Namun dengan cepat ia membuang muka seolah-olah tidak mengatakan apa-apa karena Soobin menatapnya tajam.

"Maaf kalo kita ganggu, gue mau titip Haechan disini. Dia lebih aman sama lo daripada sama gue," jelas Yonghee.

"Kirain ada apaan. Gue kira ada kdrt njing."

"Buset, santai dong lur, tapi boleh ya gue di rumah lo dulu. Hehe, sekalian numpang makan." Haechan nyengir menunjukkan giginya yang mengkilat.

"Ya udah, sana masuk, setan," usir Soobin ngegas.

"Gue emang setan," balas Haechan dan langsung ngacir ke dalam rumah tanpa bilang makasih ke Soobin.

"Bin, gue pergi dulu, ya," pamit Yonghee.

"Tunggu, gue mau kasih tau hal penting. Temen gue adalah seorang time traveller, dia bilang ada dua orang yang bekerja sama buat hancurin kita semua."

"Dua?" Yonghee terkejut. "Bukannya cuma satu?!"

"Satu dalangnya, satunya lagi orang yang bantu dia karena diancam, dia Renjun. Tapi dalangnya, gue gak tau siapa."

Mendengar penjelasan Soobin, Yonghee menganggukan kepalanya. "Gue pergi dulu ya, jaga Haechan. Makasih, Soobin!"

Lalu Yonghee melesat pergi menuju tempat tujuannya. Soobin geleng-geleng kepala, vampire nggak perlu jalan kaki kalau mau kemana-mana. Dia kan juga pingin.

"Ck, lama-lama gue bikin dah alat yang bisa melesat juga," decak Soobin lalu masuk ke dalam rumah.

















































Di jalanan yang sepi, seorang laki-laki dengan sebuah tongkat sihir di tangannya berjalan dengan langkah lebar menuju suatu tempat.

Di sekitarnya, benda-benda bergerak tidak beraturan karena disebabkan oleh emosinya yang tidak terkendali.

Wajah ceria yang biasa dia tunjukkan kini sirna digantikan dengan wajah dingin dan marahnya.

"Renjun, gue gak akan maafin lo," gumamnya berapi-api.

Dia marah karena Renjun, salah satu teman dekat Seungmin ternyata adalah seorang pemburu yang mengincarnya dan teman-temannya.

Tak hanya itu, dia juga bekerja sama dengan manusia setengah vampire yang tidak pernah ia duga selama ini.

Sungguh, rasanya Jisung ingin menghancurkan semua benda yang ada di sekelilingnya karena marah dan kecewa.

"Gue gak akan maafin lo dan temen lo itu! Karena kalian, Seungmin rela berkorban buat gue!"

Tangannya menggenggam erat tongkat sihirnya, ketika ia sampai di depan sebuah rumah besar yang beraura negatif.

Jisung memejamkan matanya untuk melihat apa saja yang ada di dalam. Berawal dari pintu utama, lalu masuk dan berhenti di sebuah ruangan, dimana ada empat orang hilang yang dicari, dan dua di antaranya sudah meninggal.

"Hmm." Mendadak senyum misterius terukir di sudut bibirnya karena sebuah ide muncul di benaknya.

Dia mengayunkan tongkatnya, mengarahkannya ke depan pintu, lalu wush! Muncul lah orang yang mirip dengan dirinya.

"Gak sia-sia gue belajar mantra menggandakan diri selama bertahun-tahun," ucapnya bangga.

Rencananya adalah mengalihkan perhatian Renjun dan dirinya akan masuk ke dalam rumah diam-diam serta membawa keluar Jinyoung dan Yoonbin dari sana.

Yang terakhir, dia akan menghabisi Renjun. Beserta dalang dari semua permainan ini. 


Dead or Kill | 00 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang