51. Renjun's Birthday

64.4K 5.7K 3.6K
                                    

"Justu aku akan mempertanyakan, bagaimana jika keluargaku membuat masalah dengan keluargamu? Pasti akan lebih menarik. ini hanya awal dimana aku akan melihatmu mati suatu saat nanti. aku sudah memprediksikannya. Aku ingin melihat mayatmu" ucap Renjun yang kini melepaskan genggaman tangan Haechan pada kerahnya dan melirik David yang kini berusaha untuk bangun.




"Renjun-ah, bisakah kita bisa bicara? Hanya berdua" ucap Mark yang kini menatap Renjun dan meletakkan nampan makannya.






"Oke for sure" ucap Renjun menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Mark pun segera menarik tangan Renjun dan membawanya keluar dari Kantin. Sedangkan Haechan masih terdiam memikirkan apa yang baru saja dikatakan Renjun padanya. Apakah bisikan itu hanya dirinya dan Renjun yang tahu? Atau kah ada kalangan lain yang mengetahui 'rencana' aneh yang dirasanya akan mengancamnya dan keluarganya?





Haechan bingung.









"Hyung? Haechan hyung" ucap David yang kini menggoyangkan lengan Haechan berusaha menyadarkan Haechan dari lamunannya.





"Ah? Oh David? I-iyaa. Kau sudah lapar? Ayoo kita makan sekarang. Ambil saja nampan milik Mark hyung. Aku rasa mereka akan cukup lama berbicara" ucap Haechan yang kini menyuruh David untuk membawa nampan makan milik Mark dan duduk ditempat yang kosong.











###############






"Apa yang ingin kau bicarakan Mark?" tanya Renjun ketika mereka sudah sampai di tepi lapangan bola. 









Mark berbalik badan dan menatap Renjun dengan serius. "Kau ada masalah dengan dua adik kembarku? kau terlihat tidak senang jika aku bersama mereka" 











"Tidak ada masalah yang besar Mark, aku hanya sedang merasa aneh akhir-akhir ini kau selalu menempel pada Haechan. Sebenarnya yang menjadi pacarmu itu aku atau Haechan? kau bahkan selalu menolak untuk aku ajak jalan-jalan, mengerjakan tugas bersama bahkan kau menolak panggilanku berkali-kali Mark" ucap Renjun yang kini kesal dan memukul bahu Mark. 





Mark menghela napasnya. ia sejenak mengalihkan pandangannya dari Renjun yang tengah merajuk. "Maafkan aku untuk semua hal yang kau sebutkan itu . aku mengaku salah karena aku hanya ingin menghabiskan waktuku dengan adik-adikku saja RenRen" Ucap Mark yang kini mengangkat tangannya -- mengusap kepala Renjun menenangkan sang kekasih yang masih menunjukkan pouty lips. "Lalu kau ingin aku mengabulkan apa untuk menebus kesalahanku?" 







Renjun mengarahkan pandangannya pada Mark dan menghela napasnya. "Besok adalah hari ulang tahunku, aku ingin kau datang, tidak boleh terlambat. aku ingin kau membawa kedua adikmu dan orangtuamu juga. dan yang paling penting, aku ingin kau mengakui dan mendeklarasikan bahwa kau sudah memiliki aku dan kita akan menikah ketika kita lulus nanti" 









"Wait~ WHAT? menikah setelah lulus? kau bercanda kan Renren?" tanya Mark tak percaya akan apa yang dikatakan Renjun barusan. 









"Apa wajahku menunjukkan bahwa aku sedang bercanda Mark Lee? aku tidak sedang bercanda. aku seratus persen serius dan teguh pada perkataanku" ucap Renjun yang bernada serius dan tegas. 











"Baiklah aku akan mengikuti kemauanmu untuk datang ke pesta ulang tahunmu tapi untuk mengatakan bahwa kita pacaran dan menikah setelah lulus aku harus memikirkannya lebih dulu. jujur saja aku masih belum siap untuk menjalin hubungan yang benar-benar serius yang mengarah pada pernikahan Renjun-ah. aku harap kau memahami keadaan kita yang masih harus banyak belajar dan menempuh hidup dengan bekerja walaupun aku tahu kedua orangtua kita memang pengusaha kaya. akan aku pikirkan" ucap Mark yang kini mencium kening Renjun dan melangkah meninggalkan Renjun. 













The Boss [JaeYong] [THE END]Where stories live. Discover now