2

296 56 28
                                    

Gedung besar itu bahkan lebih pantas untuk disebut rumah pribadi daripada panti asuhan. Di halamannya yang luas itu, bahkan terdapat taman yang indah disana. Perkarangannya juga rapi.

Sebenarnya ibu ini siapa sih? Kenapa dijaman seperti ini, masih ada orang berbaik hati yang mau menawarkan tempat tinggal mewah dengan sukarela?

Apa jangan-jangan, ibu ini malaikat yang turun ke bumi, seperti yang di film-film itu?!


"Gimana? Kamu suka ga rumahnya?" Tanya ibu.

"Suka kok bu—"

Ibu mengangguk pelan, lalu beralih mengajak Darin masuk kedalam. "Kalo gitu, yuk kita masuk."















"Loh?? Anak baru lagi?!" Pekik pemuda bertubuh pendek itu begitu melihat Darin berjalan dibelakang tubuh ibu.

"Dongpyo, berisik." Pemuda lainnya yang berambut ikal, langsung menepuk pundak pemuda tadi.

Oh jadi namanya dongpyo.

"Hehe sorry ya, Dongpyo emang gitu orangnya. Btw salam kenal, aku Hyungjun." Hyungjun mengulurkan tangannya, memperkenalkan diri.

"E-eh iya. Darin. Salam kenal juga," Darin tersenyum kikuk, lalu membalas uluran tangan Hyungjun.

"Ayo kita masuk kedalam dulu, kenalannya dilanjut nanti aja." Suara ibu menginterupsi.

"Nah anak-anak, kenalin ini saudara baru kalian, namanya Darin." Kata ibu.

Ternyata benar, penghuni panti asuhan ini sepertinya memang seumuran dengan Darin.

"Wah— tambahan anak cewek nih!" Pekik salah satu gadis berambut panjang. Gadis itu langsung berlari kearah pintu, menyambut kedatangan Darin.

Sedangkan yang lainnya perlahan menyusul dibelakang.

"Kalo gitu ibu kebelakang dulu ya, mau nyiapin makan malam nanti. Kalian yang akur ya sama Darin." Ibu mengusap pelan puncuk kepala Darin. "Yujin, nanti Darin ditunjukkin ya kamarnya dimana. Sekamar sama kamu dan yuna ya."

Gadis bernama Yujin itu mengangguk. "Iya bu."

"Nah untuk Darin, kamu bisa istirahat dulu sekarang. Barang-barang kamu besok bakal di anterin ayah kesini." Tepat setelah itu, ibu langsung berlalu pergi ke dapur. Menyisakan tanda tanya dibenak Darin.

Jadi dipanti ini pengurusnya bukan hanya ibu? Melainkan juga ada ayah?

Tapi yang lebih penting—

Memangnya 'ayah' tau dimana tempat tinggal Darin? Bukannya Darin ga pernah bilang tentang dimana tempat ia tinggal sebelumnya?

Trus—


"Darin! Kok bengong?" Yujin menepuk pelan pundak Darin.

"Eh?"

"Ayo sini kenalan dulu!" Gadis berambut panjang tadi tiba-tiba menarik tangan Darin.
















"Jadi, yang ini namanya Yuna." Tunjuk Yujin kearah gadis berambut panjang tadi, "Kalo Dongpyo sama Hyungjun udah kenalan kan?"

"Trus yang lagi makan ciki itu namanya Seonho. Terus— yang itu namanya bang Wonjin, dia yang paling tua disini."

Mata Darin menyipit melihat pemuda diujung sofa, yang sepertinya sengaja memisahkan diri. "Yang itu, namanya siapa?"

"Oh, kalo yang itu namanya Minhee. Gausah dideketin, orangnya aneh." Bisik Yujin.

Darin mengernyit heran, "Maksudnya?"

"Bener kata Yujin, dia emang aneh orangnya. Kayanya gasuka banget orang berisik, trus juga kaya gamau temenan sama kita gitu." Jawab Yuna. "Hyungjun aja pernah di gaplok sama dia. Alasannya karena Hyungjun berisik, sksd sama dia. Padahal sksd buat nyari temen baru itu gasalah kan? Lagian kata ibu, kita semua sekarang saudara."

Yujin mengangguk, membenarkan perkataan Yuna. "Iya, abis itu baku hantam deh sama bang Wonjin. Karena ga terima adeknya di gaplok."

"Adek?"

"Iya, bang Wonjin sama Hyungjun kan saudara kandung."

"Ooh, gitu." Kata Darin. "Kalian udah berapa lama tinggal disini?"

"Ibu ngadopsi kita kaya serempak 2 minggu yang lalu, tapi kalo Seonho baru seminggu yang lalu." Jelas Yuna.

"Apa panti asuhan ini baru dibuka 2 minggu yang lalu ya?"

"No no no," Tiba-tiba Dongpyo duduk disebelah Yuna, menggoyang-goyangkan jari telunjuknya. "Kayanya engga, buktinya aja ada Minhee yang udah di adopsi dari 3 bulan yang lalu."

Jadi— Minhee anak pertama yang di adopsi dipanti asuhan ini? Lalu, apa saja yang dilakukannya sebelum anak-anak lainnya di adopsi?

"Berisik. Gue masih bisa denger lo pada ngomongin gue."

Suasana mendadak hening begitu Minhee bangkit dari sofa, lalu beralih pergi masuk ke kamar dengan sengaja membanting pintu kamarnya sendiri.

Minhee— dia kenapa sih?

Red summer | Kang minheeWhere stories live. Discover now