🍒 Boneka Cinta dari Arosbaya

2.6K 258 170
                                    

stories by @MarentinNiagara

✏️✏️

"Apa yang membuatmu masih meragu untuk melangkah?" pertanyaan itulah yang selalu terngiang di telinganya kini. Keluarga besarnya memang telah lama menghendaki untuk dia segera melengkapkan separuh agamanya.

Dahulu dia masih bisa menghindar dengan alasan ingin melanjutkan spesialis sesuai dengan cita-citanya. Hingga kini dia telah menjadi dokter sub spesialis dan juga sebagai dosen di sebuah universitas negeri di Yogyakarta masih belum terbersit di angannya untuk segera mengakhiri masa lajangnya.

"Umurmu ki wes ra nom meneh wes meh kepala 4. Opo to Ngger sing mbok enteni?" suara ibunda Narni selalu mengusik hatinya manakala tema pernikahan yang selalu diusung dalam setiap perbincangan di keluarganya. - Usiamu sudah tidak muda lagi hampir kepala 4. Apa lagi yang kamu tunggu? -

Dialah dr. Andi Alfarizzy, Sp.OT-K.Spine, Ph.D. seorang dokter orthopaedi dan traumatologi sub spesialis tulang belakang yang kini menjabat sebagai ketua IDI Yogyakarta dan Wadir di rumah sakit daerah Yogyakarta. Jika melihat gelar di belakang namanya, memang Andi masih tergolong sebagai dokter muda dengan seabreg prestasi dan juga memegang peranan penting dalam pekerjaannya serta perkumpulan paling hits yang diikuti oleh seluruh dokter di Indonesia.

Di usianya yang ke 37 dia telah berhasil memberikan tambahan nama panjangnya dengan gelar panjang yang ditempuh bukan tanpa perjuangan.

Namun lagi-lagi, apalah arti seseorang dengan gelar yang begitu sempurna jika dalam perjalanan hidupnya masih belum menemukan pendamping yang bisa melengkapkan separoh agamanya?

Bukan tidak ada yang bersedia, justru mereka mengular bahkan sampai harus orang tuanya menawarkan putrinya untuk bisa dipersunting oleh seorang dokter itu. Tapi sayang seribu kali sayang, setiap ada foto atau perempuan yang datang Andi bisa dengan begitu mudahnya berkelit dan menolak dengan halus. Bukan karena dia tidak menginginkan tetapi ada janji yang masih harus dia tunaikan. Dan sampai saat ini dia masih menunggu keajaiban itu datang menjemput semua mimpinya untuk bersama dengan wanita yang sudah 26 tahun ini menjadi ratu di pelabuhan hatinya.

"Papa, aku main boneka ya. Sama Reyzan dan Kevka."

Sedikit tersentak saat si kecil Ayya meminta izin kepadanya untuk bermain boneka bersama sahabat yang juga saudara sepupu dan sesusunya. Abinayya Kahiyang Alfarizzy, jangan pernah berpikir bahwa bocah kecil yang kini berusia 4 tahun itu adalah anak biologis dari Andi. Ayya adalah salah satu korban bayi yang ditinggal ibunya pergi sesaat setelah dilahirkan di rumah sakit. Hingga akhirnya membuat hati Andi menjadi terbuka untuk mengadopsinya menjadi anak angkat. Mengingat sang kakak juga sedang menyusui Reyzan kala itu sehingga dengan izin dan juga tekad yang bulat dia mengemukakan niatnya untuk mengadopsi Ayya kepada keluarganya.

Awalnya Narni dan juga Agus Wondo-ayahnya kurang menyetujui, namun karena Andi berargumen yang lebih masuk akal hingga semuanya bersedia untuk menerima Ayya menjadi anggota barunya serta Dewinta-sang kakak bersedia dengan tangan terbuka untuk memberikan susunya kepada bayi yang tidak mengenal akan ibunya itu.

"Eh, jangan ambil boneka yang itu. Boneka Adi yang lain kan banyak ambil yang lainnya saja." Suara Andi saat Ayya hendak mengambil boneka beruang berwarna merah yang telah 25 tahun menjadi penghuni tetap lemari itu.

"Ayya pengen main dengan boneka itu, Pa. Mengapa dari dulu dia selalu berada dalam plastik dan tidak boleh dibuat mainan?" namanya juga anak kecil dengan segudang kekepoannya. Namun Andi selalu tersenyum untuk menjawab semuanya.

"Boneka itu milik teman Papa, nanti kalau kita ketemu dengan teman Papa. Adik boleh memainkan bersama Tante itu."

"Bener Pa? Memangnya sekarang Tante itu dimana?" kembali suara Ayya menyentuh sisi hati Andi yang telah dia bekukan untuk sebuah nama.

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now