19.🍂🍂

1.4K 197 24
                                    

Selamat membaca^^

















.
.
.



.
.
.





















Ini sudah lima hari sejak kejadian itu dan keadaan Sehun masih tetap sama. Terbaring di atas tempat tidur dengan mata terpejam seolah dia sangat nyaman tertidur sepanjang hari.

Tidak jauh berbeda dengan keadaan Chanyeol yang kini pipinya sedikit tirus padahal dia makan setiap hari. Ada lingkaran hitam di bawah matanya karena memang Chanyeol jarang tertidur.

Sejak Sehun terbaring, Chanyeol sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun seakan tubuh itu tidak berjiwa. Tidak marah, tidak tertawa, tidak menangis, dan tidak ada tatapan tajam yang ia layangkan untuk orang lain. Singkatnya, Chanyeol seperti mayat hidup.

Chanyeol akan tetap pergi ke kelasnya tapi setelah kelasnya selesai dia akan kembali mengunjungi Sehun.

Yifan juga sama. Keadaan namja itu tidak jauh beda dengan Chanyeol hanya saja Yifan tidak datang ke kelasnya. Tidak mengikuti segala mata pelajaran. Walaupun dia sudah di tegur oleh para profesor tapi Yifan tetap tidak peduli, sampai akhirnya kepala sekolah Kang menyuruh para profesor membiarkan Yifan melakukan apapun yang dia suka.

Yifan sekarang duduk di ranjang kosong samping ranjang Sehun. Setiap hari hanya itu yang dia lakukan. Memandangi wajah adiknya yang tak kunjung membuka mata. Dan Yifan sudah mengirim Jeno ke mansion Wu. Kejam memang memisahkan Jeno dengan Sehun, tapi menurut Yifan ini yang terbaik. Jeno akan semakin terluka jika melihat hyung kesayangannya terbaring lemah di ranjang rumah kesehatan.

Jaehyun memasuki ruangan dimana Sehun terbaring. Yang dia lihat adalah ruangan ini begitu ramai akan orang tapi tidak ada suara sama sekali seakan yang menghuninya adalah patung.

Jaehyun menghela nafas lalu berjalan mendekati ranjang Sehun.

"Kapan Sehun hyung bangun?"

Sebuah gelengan dari Chanyeol di dapat oleh Jaehyun. Kakak sepupunya itu terus saja memandang kekasihnya.

"Hyung pergilah istirahat"

"Aku baru saja selesai istirahat"

Jaehyun menggeleng pelan. Jaehyun tau chanyeol memejamkan matanya tapi hanya lima menit lalu terbangun lagi. Apa bisa di namakan tertidur.

Jaehyun melangkah pergi meninggalkan Chanyeol dan bergabung dengan Yifan di tempat tidur kosong.

"Baby.."

Chanyeol menghela nafas lelah. Ini sudah panggilan yang ke lima puluh kali dalam sehari. Berharap Sehun menjawab salah satu dari panggilan nya.

"Kau memang keras kepala baby"

Chanyeol tersenyum getir. Lebih baik Sehun yang selalu merengek padanya karena meminta ice cream dari pada Sehun yang tertidur seperti ini. Sakit rasanya.

Chanyeol menghapus satu airmata yang jatuh dari matanya dengan jari telunjuk. Entah kenapa airmata itu keluar begitu saja.

Chanyeol mendongak ketika merasakan ada orang yang berdiri di depannya yang terpisah oleh ranjang Sehun.

"Aku akan memeriksa apakah ada perkembangan"

Chanyeol hanya mengangguk ketika madam Lyli ingin memeriksa Sehun. Entah apa yang di lakukannya karena madan Lyli hanya memegang pergelangan tangan Sehun dan memegang lehernya. Chanyeol tidak tau tentang medis jadi dia hanya diam saja.

MAVENDER [CHANHUN] Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu