1

182 21 0
                                    

Hilangnya Park Jimin, membuat seisi ruangan di lantai teratas gedung pencakar langit itu ribut. Lemparan barang-barang tidak dapat dihindari, bahkan adu fisik sempat terjadi di antara 2 sahabat yang akhirnya di pisahkan oleh yang lainnya.

"Seharusnya aku tidak mempercayakan Jimin padamu!" jerit yang lebih tua.

Kim Taehyung, menatap nyalang pemuda Min yang tubuhnya ditahan oleh Kim Namjoon, kakaknya, karena terus berniat menghancurkan wajah tampan sahabatnya itu.

"Lebih baik dari pada harus melindungi dirimu yang bahkan lebih memilih tidur siang dari pada mempedulikannya!"

"Bangsat!"

Yoongi, si pemuda Min, mengutuk Taehyung yang berusaha menahan gejolak amarah dalam dirinya sendiri.

Hoseok datang menyiram segelas besar air ke atas kepala Yoongi, membuat pemuda meraung marah, seperti kucing yang sedang dimandikan.

Namjoon berusaha menahan senyumnya. Tidak sulit, karena sedetik kemudian Taehyung mengumpat untuk memberikan selamat pada Yoongi. Berbuah pada cakaran panjang di lengan kekar Namjoon.

Sosok putih pucat itu menerjang Taehyung dan menarik kerah kemeja yang dapat membeli ponsel keluaran terbaru itu.

Terlihat lucu dimata Hoseok dan Namjoon yang masih meringis di sela senyumnya.

Min Yoongi memang beringas, tapi tubuh mungil dan wajah manisnya membuat pemuda itu seperti kucing kecil yang merengek meminta makan pada sosok Taehyung yang notabene lebih tinggi.

Pada akhirnya pun Hoseok bahkan tak bisa menahan gelak tawanya ketika manik karamel itu menangkap kaki Yoongi yang berjinjit demi menggertak Taehyung dan meludah tepat di wajahnya.

"Bisa kalian sudahi tingkah anak-anak itu? Kita ada pekerjaan yang harus segera dilakukan."

Cengkraman Yoongi di kerah hitam Taehyung melonggar. Nafasnya memburu, wajahnya memerah, namun sorot matanya menyendu, kala menyadari tak ada yang bisa disalahkan disini.

Kim Taehyung menjaga Park Jimin lebih dari pada menjaga berlian 2 karat dengan perfectly cut miliknya.

Tapi Yoongi murka karena hatinya yang terluka masih harus menelan pahit ketika mantan kekasihnya itu justru berada dalam bahaya. Buruknya lagi, keberadaannya tidak diketahui.

"Mungkin aku bisa memberi solusi." Hoseok angkat tangan ketika dua orang yang baru saja bertengkar itu tetap diam setelah Namjoon mencoba melerai.

"Ada seseorang yang sangat ku percayai."

"Seberapa percaya?" Taehyung menginterupsi, melepaskan kedua tangan mungil Yoongi dari kerahnya dan menggenggamnya erat.

Mereka tengah kebingungan, dan bukan saatnya untuk memilih ego yang melibatkan perasaan.

Nyawa seseorang tengah dipertaruhkan.

Hoseok menyugar rambutnya dan terkekeh riang. "Tepat seperti aku mempercayai kalian."

"Seri-"

"-atau mungkin dapat ku katakan, aku lebih mempercayainya."

Yoongi tidak pernah ingin berbasa-basi di setiap kalimat yang dikeluarkannya untuk orang lain. Maniknya melakukan scanning pada ekspresi Hoseok. Mencari celah kebohongan yang dapat merusak keyakinan meskipun itu hanya sebesar 0,01%.

"Lebih baik untuk bertemu dengan orang mu sebelum menyerahkan kepercayaan padanya. Aku tidak ingin mengambil resiko apapun."

"Tentu, sayang. Sejak kapan aku mengecewakan family?"

EPITOME: LUNISOLAR [TAEKOOK/VKOOK]Where stories live. Discover now