5

66 12 0
                                    

Di dunia ini hanya ada satu yang ditakuti Jungkook. Tidak dapat menyelesaikan tujuannya. Selain itu, dia oke.

Suara berisik dari kakinya yang menginjak daun maple kering mengiringi langkahnya menuju ke sebuah kuburan mobil.

Mulutnya tak berhenti menghisap tembakau. Menciptakan asap yang banyak tertinggal di belakangnya saat berjalan.

Terlihat santai, namun maniknya memperhatikan dengan siaga ke segala sisi dan sudut. Sedangkan tangan kanannya siap dengan sebuah revolver otomatis.

Jungkook benci tempat luas yang terdapat banyak barang seperti ini. Terlalu banyak titik buta, dan revolver untuk orang asing sepertinya yang menyusup lewat gerbang depan markas musuh bukan lah pilihan yang bagus.

"Ada yang kau inginkan anak muda? Seperti memakamkan kendaraanmu?"

Langkah berat dari sepatu boots itu berhenti. Menoleh ke asal suara, dan manik jelaganya menatap awas pada pria tua ber-apron kulit yang muncul dari balik salah satu mobil mewah.

Bentley kalau tidak salah.

Rambutnya sudah sebagaian memutih, terlihat rajin bercukur dari wajahnya yang mulus, dan- senyum ramah yang membuat matanya menyipit.

"Atau ingin membeli mobil bekas?"

Hal itu memang terpikirkan oleh Jungkook saat melihat banyak mobil buangan yang rata-rata berharga puluhan miliyar. Jungkook meringis. Ahh- bahkan nyawanya tak dihargai semahal itu.

"Anak muda?"

Jemari panjangnya menyugar surai kelam yang tertiup angin. Timberland hitam menginjak puntung rokok yang sengaja dijatuhkannya beberapa detik lalu.

"Ada. Aku ingin pria di dalam basement-mu."

Senyum tak kunjung hilang dari pria tua yang punggungnya sudah membungkuk itu.

"Kau bisa mendapatkannya jika bersedia ikut denganku."

.

Matahari baru saja terbenam dan Taehyung menggeram dalam diamnya. Dirinya sangat marah, tapi disisi lain juga cukup lega.

Mata almondnya tak kunjung beralih dari entitas yang menyandarkan tubuh dan kepala penuh lebamnya pada sofa Taehyung.

"Tentu aku tidak sebodoh itu untuk mengikutinya, hyung." ucapnya datar.

Taehyung duduk diam di seberangnya. Masih memakai jubah semalam.

Jungkook meringis pelan kala memakai jari telunjuk untuk meraba sudut bibirnya.

Tak ada pemandangan yang lebih buruk bagi Taehyung dari pada melihat Jungkook seperti ini. Aneh, karena Taehyung sudah biasa menghabisi banyak nyawa lebih dari Jungkook.

Hoseok sudah putus asa ketika Taehyung memutuskan untuk melepas Jungkook dan mulai mencari penggantinya saat sinyal dari pelacak Jungkook tiba-tiba menghilang.

Bahkan Namjoon langsung memeriksa lembar-lembar dokumen profil para bawahannya. Mencari pengganti pemuda yang baru saja diputuskan untuk dianggap mati.

Min Yoongi dan anak buahnya juga ditarik mundur sebelum tiba di tempat. Hoseok yang mendapat semua umpatan manis dari kucing Jimin itu.

Taehyung hanya ingin melakukan misinya dengan cepat, namun tidak gegabah seperti yang dilakukan Jungkook. Bahkan bergerak sendiri tanpa memberitahukan informasi apapun.

Mantel kelabu baru tersampir di bahunya ketika kenop bergerak dan pintu terbuka.

Ada Jeon Jungkook dengan kondisi seperti baru saja pergi dari tempat penjagalan.

EPITOME: LUNISOLAR [TAEKOOK/VKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang