First Day

8.5K 395 11
                                    

Sky's POV

Aku tidak akan berbohong bahwa tadi malam adalah tidur terbaik yang pernah kualami.

Ternyata rasa malu yang kemarin kualami terbayarkan sepenuhnya. Walaupun Eric sudah pergi ketika aku terbangun, tapi aku masih bisa merasakan kehangatan tubuhnya yang melingkupi tubuhku.

Hmm,ngomong - ngomong kenapa dia terbangun duluan?

OH MY GOSH! Aku harap aku tidak mengingau ataupun melakukan hal memalukan lainnya! Dane suka menjahiliku soal igauanku. Katanya aku suka mengigau tidak jelas saat tertidur. ARG!

Kesampingkan dulu paranoidku, karena ada hal penting yang harus kulakukan terlebih dahulu. Kau tahu apa? Hari pertama sekolah!

Oke, aku tahu sebagian orang membenci hari pertama (bahkan seluruh hari) sekolah. Tapi, bagiku yang sudah terjebak selama 2 bulan dirumah tanpa benar - benar boleh keluar rumah selama pemulihan, sekolah akan menjadi hiburan tersendiri bagiku!

Dengan hati ringan, aku beranjak ke kamar mandi.

Setelah berbersih badan, aku keluar dari kamar mandi menuju lemari pakaianku. Aku tidak tahu siapa yang memilihkan isi lemari pakaianku, yang jelas dia pasti punya selera yang cukup bagus.

Karena ini sudah memasuki bulan ketiga tahun pelajar baru, dan aku tidak mau menarik perhatian sebagai si anak baru, aku memutuskan untuk memakai kaus polo biru tua yang dibalut cardigan berwarna biru langit dan skinning jeans berwarna abu - abu pudar.

Aku juga hanya memakai riasan ringan, seperti bedak dan sedikit mascara. Kali ini aku membiarkan rambut sebahuku tergerai begitu saja. Puas dengan penampilanku, aku keluar dari kamar sambil mengambil sepatu converse biru tua ( Yes I love Blue and Red!) dan tas selempanganku.

Sampai di dapur, aku menemukan Eric menyiapkan sarapan alih - alih Belle seperti hari - hari sebelumnya. Aku tidak bisa menahan diri untuk selalu mengecek dirinya.

Dia sudah berpakaian rapi menggunakan jeans hitam dan kaus polo yang identik denganku. Perbedaannya, dia terlihat seperti model yang keluar dari majalah sementara aku seperti orang yang meniru - niru dari majalah.

Menyadari keharidanku, Eric mendongak dari makanan apapun yang sedang dibuatnya. Sekali lagi dia memberikanku senyum menawan yang bisa membius setiap wanita yang melihatnya. Mau tak mau aku ikut tersenyum malu - malu kepadanya.

" Selamat pagi. Tidur nyenyak?" Tanyanya, masih tersenyum.

Lihat, dia bersikap sopan bukan? Tidak menyebalkan seperti tuan rumah pada umumnya ketika menyapa....apa ya? Oh ya, orang yang menumpanginya.

" Selamat pagi. Tentu saja. Um, terima kasih untuk tadi malam."

Balasku sambil menunduk malu, memikirkan kembali apakah aku melakukan hal memalukan tadi malam.

" Tidak masalah. Duduklah. Hari ini Belle sedang sakit, jadi.." Dia mengendikan bahunya.

Sekali lagi aku tersenyum dan segera duduk di hadapannya. O-oh, ternyata dia sedang menghias pancake dengan sirup blueberry yang terlihat sangat lezat. Dia memberikan sentuhan terakhir berupa whipped cream dengan potongan blueberry di atasnya. Setelah selesai, dia menyodorkan satu piring untukku, dan piring lainnya untuknya.

" Silahkan. Kuharap tidak terlalu buruk."

Tentu saja itu tidak akan buruk melihat penampilannya yang sangat cantik. Aku ingin membalasnya seperti itu, untung saja aku bisa menahan lidahku untuk tidak berkata apapun.

Tanpa banyak bicara, aku langsung melahapnya. Yeah, aku tahu aku terlihat rakus, tapi pancake blueberry memang salah satu kelemahanku. Dan aku tidak malu menunjukan kelemahanku yang satu ini.

My Silver Winged DemonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang