02."I'M SORRY"

5.2K 724 100
                                    

[Dear siders!, Nyobain dong jadi Author biar kalian tahu bagaimana rasa nya punya siders -_- ]










.
HAPPY READING♥
.








"Kalian berdua!" pekik Haechan saat memasuki kamar rawat Jeno dan disunguhi pemandang di mana Renjun sedang memeluk Jeno dengan erat.

Renjun dan Jeno yang sedikit terkejut dengan pekikan Haechan lantas melepaskan pelukan mereka dan memandang Haechan yang memandang mereka tajam.

"Apa yang telah kalian lakukan?!" tanya Haechan

"Hyung.." lirih Jeno

"Kau Renjun!,Apa yang kau lakukan disini? Jaemin tahu kau disini? " sela Haechan

Renjun hanya diam ditempatnya.

"Kau meninggalkan pernikahan mu begitu saja? Kau gila!!" sekali lagi Haechan memekik marah.

"Hyung,ini salah ku bukan Renjun" bela Jeno

"Diam! ini salah kalian berdua!" jawab Haechan

"Sayang tenang,ingat an-"

"Diam!" sela Haechan. Dirinya sudah terlanjur terselut emosi.

"Renjun,sekarang bilang kenapa bisa kau ada di sini dan meninggalkan pernikahanmu?"tanya Haechan

"A-aku ingin menjaga Jen-"

"Dengan meninggalkan Jaemin?" Haechan kembali menyela.

Renjun terdiam menunduk dengan mata berkaca-kacanya.

"Kau meninggalkan masa depan mu untuk masa lalu mu! Kau..!" Haechan kehabisan kata dia memegang kepalanya yang tiba tiba pusing.

"A-aku tak ingin,Jae-jaemin kecewa" lirih Renjun.

Haechan memandang Renjun tajam serta mencemoh

"Apa? tak ingin Jaemin kecewa? bahkan sekarang mungkin dia lebih dari kecewa Renjun!Dia mungkin sudah sangat membencimu!membenci KALIAN BERDUA!"

Renjun terisak pelan,dalam hati dia membenarkan ucapan Haechan.

"Aku tidak tahu apa yang ada di otak kalian berdua" lirih Haechan terselit perasaan kecewa disana.

"Renjun.. Aku pikir kau dan Jaemin adalah pasangan yang cocok tapi aku salah. Kau!sangat tidak cocok buat Jaemin kami!" ujar Haechan dengan nada yang tinggi kembali.

Renjun mengigit bibir bawahnya buat menahan isaknya.

"Semudah itu kalian melupakan Jaemin? sosok yang membantu kalian?" Haechan kembali melirih.

"Jeno,Renjun" panggil Haechan sembari memandang Jeno dan Renjun dengan pandangan kecewa.

Haechan menghela nafas sebelum melanjutkan kalimtnya

"Jeno kau masih adik dan Renjun kau juga masih sahabat ku tapi maaf aku tidak yakin bisa bersikap seperti biasa setelah ini" ujar Haechan

"Haechan... m-maaf.." lirih Renjun saat melihat Haechan berbalik ingin keluar dari kamar rawat Jeno.

Haechan tersenyum miris.

"Kau tidak buat salah pada ku. Kau berbuat salah pada Jaemin kami." ujar Haechan setelahnya meninggalkan kamar itu diikuti Mark.

Dan kompak dengan itu,tangis Renjun pecah lalu Dengan sigap Jeno membawa Renjun dalam dakapannya. Renjun menangis semaunya dia dada Jeno.

Tangisan yang terdengar sangat memilukan.






Dark Past






"hikss... hikss..... ayo angkat bodoh!" racau Haechan dengan wajah basahnya dengan benda pipih melekat di telinga kanannya.

"Sayang?" panggil Mark saat 'isterinya' itu sibuk dengan dunia nya sendiri.

Haechan memandang Mark sendu.

"Dia tidak mengangkatnya.. hikss... Jaemin mereject call ku Mark hikss.." racau Haechan memandang benda pipih di tangannya.

Mark segera membawa tubuh lelah Haechan dalam dakapannya.

"Tenang sayang.. Jaemin mungkin perlu masa. Beri dia waktu,hum?"pujuk Mark.

"Aku takut,aku takut tidak bisa melihat Jaemin lagi" lirih Haechan dalam pelukan mereka.

Mark terdiam.

"Renjun cinta pertamanya. Dan kau lihat betapa cintanya Jaemin pada Renjun" Haechan kembali melirih.

"Sstt tenang. Aku yakin Jaemin tidak senekat itu. Ada Bibi Na di sana. Dia pasti akan menjaga Jaemin" ujar Mark sembari mengusap punggung Haechan lembut.

Haechan terdiam,dia sesengukkan didalam dakapan sang 'Suami' yang setia memeluknya sehingga dia tenang.






Dark Past







Sosok tampan yang dikenali bernama Na Jaemin itu terlihat mengelamun di atas kasurnya dengan wajah kusut yang basah dan masih mengenakan tuxedo hitamnya.

"Renjun....Renjun...."

"Kenapa??... Kenapa??..." gumamam itu tak henti henti keluar dari bibir pucat itu.

"K-kau masih mencintainya?." Jaemin melirih dengan pandangan kosong nya.

Mengabaikan ponselnya yang berbunyi nyaring sedari tadi. Pandangannya terlihat kosong kedepan hal itu terjadi setelah mengetahu kebenaran yang semakin membuka lebar lukanya.

Tak tahan dengan bunyi ponselnya itu,Jaemin mengabai ponsel itu dan melemparnya dengan sekuat tenaga ke arah dinding depannya menghasilkan bunyi yang sangat kuat.

Terbukti dengan munculnya sang Ibu yang terlihat cemas.

"Jaemin??" Sang ibu mendekati Jaemin dengan cepat dan merengkuh sang anak yang masih memancarkan pandangan kosongnya.

Hal itu membuat hati sang Ibu terhiris.

"Sayang,jangan seperti ini." ujar sang Ibu

Jaemin hanya diam masih dengan pandangan kosongnya. Air matanya sudah kering kerna sedari tadi tiada hentinya menangisi Renjun.

"Kau bisa mendapatkan yang lebih baik sayang.. Jangan seperti ini,Please" mohon sang Ibu

"Tapi,aku hanya bisa mencintai Renjun,Ma" jawap Jaemin dengan suara seraknya.

"Dia tidak pantas! Dia sangat tidak pantas kau cintai. Lihat sekarang,Dia lebih memilih kekasih lamanya dari tunangannya yang seharusnya beberapa jam lalu sudah menjadi 'suami' nya'"

Jaemin kembali terdiam.

"Lupakan dia, Dengar? Lupakan Huang Renjun,Na Jaemin!. Dia tidak pantas untuk mu" bisik tegas sang ibu tepat ditelinga kanan sang anak.









*******

TO BE CONTINUED

*******

NOTES:Sebelumnya,jangan benci uri Injunie ya,Injunie punya alasan kok 😣Yang akan diceritakan lain Chapter😋

DARK PAST | JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang