04."IT'S LATE?"

4.8K 659 83
                                    

-2years later -





Vancouver, Canada. Tempat tinggal sosok manis yang berusia 26 itu sejak 2 tahun lalu. Mengikuti saran sahabat baiknya itu untuk mencipta hidup baru.

Dia dengan mudah membuka sebuah butik berkat pengelamannya dan tangan ajaibnya itu. Kini nama Huang Renjun tidak lagi asing di telinga penduduk Vancouver .

Renjun mengakui bahagia dengan hidupnya saat ini. Mempunyai sahabat yang setia menemaninya. Keponakan yang selalu bisa menghilangkan penat lelahnya hanya dengan satu senyum lebar. Tapi entah kenapa Renjun masih berasa kosong. Tepatnya, Di hatinya terasa kosong.

Dan dia tahu apa jawabannya. Na Jaemin. Nama itu masih bersarang utuh dihatinya.

Ha ha, Betapa tak tahu malunya Dirinya. Sosok yang sudah dia sakiti. Kini dengan egois nya berharap Jaemin kembali.

Renjun tahu dia egois. Sangat tahu. Tapi cinta nya masih utuh. Dia sudah mencuba melupakan Jaemin tapi penyesalan selalu menghantuinya. Sehingga dia menyerah

Dia akan menunggu, Menunggu Jaemin muncul dan akan meminta maaf secara langsung. Tidak berharap lebih,dia tahu perbuatannya sudah sangat di luar batas.

Dia hanya ingin minta maaf

Hanya itu,

"Imo~~" suara cempreng sang keponakan membuat lamunan Renjun pecah seketika. Atensinya yang tadi menatap kosong ke laptop nya kini beralih ke sosok mungil disamping nya.Seorang balita 2 tahun lebih menatapnya polos.

"Iya? Lele ingin apa-apa?" Tanya Renjun

"Mama dan Papa suah pelgi" ujar balita imut itu.

Renjun lantas melihat sekeliling yang ternyata sudah sunyi. Seingatnya tadi Mark dan Haechan masih ada diseberang sofa berlovey dovey .

"Kemana mereka? Kok Chenle ngak ikut?" Tanya Renjun

"Ngga tau, Chenle mau nemenin Imo dicini" ujar nya.

Renjun tersenyum lembut

"Hmm.. Kita jalan jalan juga, mau?" Ajak Renjun setelah menyingkirkan laptop lalu memangku Chenle

Wajah Chenle bertukar sumringah

"Mau~ Mau~" girangnya.

Renjun tertawa gemas.

"Okey! Kajja tukar baju then we gooo to date!" Canda Renjun

Chenle tertawa Riang

"Let's Goooo!!"





Dark Past








"Imo imo, Lele main di sana ya?" Izin Chenle sembari menunjuk sebuah perosotan ditaman yang mereka kunjungi saat ini.

Renjun mengikuti arah tunjuk Chenle lalu mengernyit.

"Apa tidak bahaya? Itu lumayan tinggi loh, Lele ngak takut?" Risau Renjun

DARK PAST | JaemRenUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum