07."IT'S CALL FATE"《Jaemin Side》

5.6K 641 95
                                    






Warn!:Longest Chapter:)
Kecepatan alur:V







Kepergian Renjun membuat hidup Jaemin berubah total bahkan baru 3 hari berlalu, Jaemin sudah terlihat seperti mayat hidup.

Enggan ke Perusahannya, malas berolah raga seperti dulu, makan tak teratur bahkan tidak makan sehari penuh. Yang dilakukan kini hanya berkurung dikamar. Tanpa berbuat apa-apa . Oh! kadang Jaemin menangis diam-diam disaat semua penghuni rumah terlelap dalam mimpi indah mereka.

Menangisi akhir cintanya. Berfikir keras apa kekurangan dan kesalahannya.

Kesalahan apa yang membuat Renjun pergi dan kekurangan apa yang membuat Renjun lebih memilih Jeno.

Dan kenapa harus di hari yang seharusnya menjadi hari terbahagia buat mereka berdua? Kenapa Renjun pergi disaat hari pernikahan mereka? Kenapa?

Namun persoalan hanya tinggal persoalan.  Sudah 3 hari Renjun pergi, sampai kini persoalan itu tak terjawab. Renjun bahkan tidak menghubunginya. Renjun tidak berusaha buat menjelaskan sebab kenapa dia memilih Jeno.

Cinta pertama?, yah mungkin itu jawabannya. Siapa pun pasti akan lebih memilih cinta pertama mereka.

Tapi kenapa baru sekarang? Apa selama ini hanya Jaemin yang mencintai? Apa selama ini Renjun hanya mempermainkannya? Dan saat waktu itu tiba Renjun pergi buat menyakitinya lebih dalam? Tapi kenapa? Jaemin tidak pernah menyakiti Renjun baik zahir mahupun batinnya begitu juga dengan Jeno lalu kenapa mereka menyakitinya separah ini?

Sesiapa pun tolong jawab pertanyaan Jaemin. . . .

"Na Jaemin! Bangun dan keluar dari kamar ini!." Marah sang Ibu

Sedangkan yang dimarah hanya menatap sang ibu dengan pandangan kosongnya.

kini sudah genap 1 minggu Jaemin mengurung dikamar. dan sang ibu sudah tidak tahan dengan kemurungan sang anak.

"Sampai bila? Hah! Sampai bila kau seperti ini? Apa dengan begini Renjun akan kembali? Sadar Na, dia sudah meninggalkan mu dan mungkin tengah berbahagia disana dengan cina pertamanya. Yang rugi disini siapa? Kau Na. KAU!" Bentak sang Ibu.

Jaemin menangis tanpa isak, Air mata dengan deras membasahi pipinya padahal pancaran mata masih memancarkan kekosong.

"Sekarang ayo ikut Mama" P.Na mengengam tangan Jaemin dan sedikit paksaan menarik Jaemin agar turun dari kasurnya.

"Kemana? aku lelah ma, Aku ingin tidur saja" ujar Jaemin pelan seakan tiada tenaga.

"Kau memerlukan udara segar Na. Jadi mama ingin membawa mu berjalan-jalan menghirup udara segar."

Dan disini lah Jaemin disebuah taman yang dia sendiri tak ketahui, selepas tadi melarikan diri dari sang Ibu yang membawanya kesebuah restaurant Jepun dan beberapa temannya beransur datang dengan anak perempuan mereka masing masing.

Jaemin kembali mengelamun, dengan pandangan kosong kearah dimana banyak anak-anak bermain tanpa beban dan tawa tanpa henti.

Dia tersentak saat sepasang tangan mungil memegang pipinya, Jaemin menoleh dan mendapat pandangan lucu seorang balita yang memandangnya dengan cengiran lucunya.

Dia tersentak saat sepasang tangan mungil memegang pipinya, Jaemin menoleh dan mendapat pandangan lucu seorang balita yang memandangnya dengan cengiran lucunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DARK PAST | JaemRenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang