5. Bonus Part

9.8K 748 30
                                    

"Ugh.." aku menatap kesekeliling ruangan putih gading ini. "Seperti UKS" "memang, apa masih ada yang sakit?" Celline dan Fanny datang bersama dua laki laki lain.

"Ini, makanlah. Lain kali jangan terlalu lengah" Fanny menaruh nampan berisi bubur itu di pangkuanku setelah membantuku untuk duduk.

Dua orang itu juga membawa nampan tapi sepertinya bukan untukku. "Kau sudah bangun?" aku menolah ke asal suara. "Rain?! Ada apa dengan lenganmu?" rasanya ngilu melihat lengan milik Rain di perban, bahkan bekas darah masih ada di situ.

"Fanny dan Celline, cepet pergi ke arena latihan, ini waktunya mengetahui bakat kalian. Dan Rei juga Vicco, kalian di butuhkan di ruangan Mrs. Alice" seseorang berpakaian dokter masuk dan setelah kalimat itu selesai, dia kembali keluar.

"Istirahatlah, Ella. Kalau kau merasa lebih baik, datanglah ke ruangan kepala sekolah" Itu ketua M.A.P kan, kak Rei. Mereka lalu pergi keluar. Aku menatap Rain yang juga balas menatapku. "Ada apa?" tanyaku "tidak, bukan apa apa"

Aku menaruh nampan makananku di meja yang kosong. "Kau sudah makan?" tanya ku dan di balas gelengan milik Rain. "Kalau begitu makanlah" ucapku sambil menunjuk nampan makanan itu. "Suapin" untung ganteng.

Aku menatapnya datar "hehehe, tidak kah kau mau menyuapiku sebagai rasa terimaksih karena aku sudah menolongmu dari beruang hitam itu?" tanyanya "Tidak" "jahat.. Ayo lah, Ella" dia memasang puppy eye's andalannya. Ukh.. Itu imut!! Akhirnya aku menyuapinya..

"Bagaimana lukamu?" Tanyanya "seperti tidak pernah lecet" "baguslah" aku memandang lengannya. "Apa beruang itu menyakarmu?" tanya ku "tidak. Dia menggigitku" aku menatapnya kesal.

"Hehehe" dia hanya tertawa dan menunjukkan gigi putihnya itu. Selang 5 menit dia makan. Aku kini pergi ruang kepala sekolah. Badanku tidak ada yang sakit lagi, tidak ada yang lecet. Bahkan seperti tidak pernah di hantam beruang.

Sekilah aku melihat lengan Rain, noda darahnya menyebar. Apa lukanya terbuka lagi? Aku jadi mengambil baskom berisi air dan perban juga keperluan lainnya "untuk apa itu?" tanya Rain "lukamu sepertinya terbuka lagi. Aku pernah terkena gigitan hewan, jadi aku tahu" balasku. Lalu aku duduk dan membuka perban di lengannya.

Oh ya ampun!! Aku baru menyadari kalau dia tidak mengenakan seragam bagian atas!! Perutnya six pack!! Kuatkan hati hambamu ya tuhan!!

Saat perban terbuka sepenuhnya, pandanganku terkunci di luka yang menganga lebar itu. "Ini bukan bekas gigitan. Ini luka karena senjata tajam" ucapku lalu menatapnya. "Oh.. Em.. Tadi.. Hehehe.. Aku tak sengaja terkena tarik beruang itu" jawabnya, aku tahu dia bohong, tapi aku memilik diam dan membersihkan luka nya.

"Trimakasih" ucapnya saat aku membalut luka yang sudah di bersihkan. "Iya" jawabku "tidak ada yang pernah mengobatiku.." aku menatapnya. "Hah?!" "Oh.. Lupakan" Rain terlihat aneh.

"Tidak ada yang pernah mengobatimu? Jangan bercanda Rain" ucapku. "Hahaha, baik baik.." "itu benar?" ulangku dan dia hanya diam.

"Aku ini anak aneh, Ella. Dulu saat pertama aku di sini, aku membunuh 2 teman seangkatanku. Tapi jasad mereka tidak di temukan di manapun. Sejak itu aku di benci. Mereka menganggapku Monster. Hanya beberapa yang mau berteman denganku" "Cukup.. Aku tau kalau kau merasa sedih menceritakannya, tak usah di lanjutkan. Dan yah.. Mungkin kau bisa menganggapku temanmu, aku akan coba membantumu jika bisa" entah dari mana katak kata itu muncul di pikiranku dan meluncur bebas begiru saja?

"Ella" aku menatapnya. Wajanya jadi semakin tampan saat dia memakai pandangan sedih bercampur gembira dan lain lain. "Trimakasih" dia memelukku!! Aku sampai berdiri dari kursiku.

Entah ada apa, bibir kami hampir bersentuhan, hanya kurang 1 cm lagi, sampai 4 orang yang tadi datang itu membuka pintu tanpa di ketuk dan mematung melihat kami yang juga mematung melihat mereka.

"Ah.. Maaf, lanjutkan saja.. Kami akan pergi lagi, maaf mengganggu" kalau tak salah namanya Vicco, dia menarik Fanny, Celline dan Rei keluar lalu menutup pintu.

Rain kembali menatapku dan aku balas menatapnya. OMG!! Diang hendak melanjutkan ciuman kami..

Sampai..

"Ekhem.. Kalian. Ini belum saatnya melakukan kontrak darah dengan pasanganmu, Rain" di sudut ruangan di dekat kasur Rain. Seseorang yang tampak anggun dan elegan itu menatap kami dan tersenyum miring. Matanya Abu abu dan wajahnya sangat cantik. Dia mengenakan baju yang mungkin terlalu ketat dan di beri jubah panjang agar tidak terlalu kelihatan. Di jubahnya itu ada tertulis Mrs. Alice Deicany.

Itu kepala sekolah!! Aku dan Rain langsung mengambil jarak 1 meter antara kami "Ahahahhaha!! Jangan seperti itu. Ayo ikut ke ruanganku"
Apakah kita akan kena hukuman?? Sial!!





------------------------------------------------------------------
🍁🍁

Aku lagi ga ada kerjaan, jadi buat ini. Walau pendek, tapi semoga suka.
Jangan lupa Vote ya. Kalau kalian mau.

Dan soal judulnya yang bonus part itu
Aku lagi ga ada ide. Orang lapar biasanya ga ada ide kan.. Jadi itu aja judulnya.

💋💋💋💋💋☁
💋💋💋💋💋💋
💋💋☁☁💋💋
💋💋☁☁💋☁
💋💋💋💋💋☁
💋💋☁☁💋💋
💋💋☁☁💋💋
💋💋💋💋💋💋
💋💋💋💋💋☁
☁☁☁☁☁☁
👋👋☁☁👋👋
👋👋☁☁👋👋
👋👋☁☁👋👋
👋👋👋👋👋👋
☁👋👋👋👋☁
☁☁👋👋☁☁
☁☁👋👋☁☁
☁☁👋👋☁☁
☁☁☁☁☁☁
💋💋💋💋💋💋
💋💋💋💋💋💋
💋💋☁☁☁☁
💋💋💋💋💋☁
💋💋💋💋💋☁
💋💋☁☁☁☁
💋💋💋💋💋💋
💋💋💋💋💋💋

Magicall Land Academy✔Där berättelser lever. Upptäck nu