15. Spirit Pet -WE-

5K 454 6
                                    

"Selanjutnya, ada Celline Maineily dari kelas Master melawan Sasa dari kelas Elite" gemuruh pendukung Sasa memekakkan telinga.

Sasa adalah murid perempuan yang sangat berbakat. Dia termasuk dalam Top 5 Girl's in This Year - M.L.A.

"Ayo maju" Sasa tanpa basa basi menyerang Celline. Aku kembali fokus memeperhatikan mereka.

"Serang dia! Zregura!" Seru Sasa. Spirit petnya bernama Zregura, element Tanaman dan merupakan hewan dalam keluarga Phoenix namun berbeda dari burung api itu.

"Apa kau malu pada Spirit Pet mu huh? Dimana dia?" ledek Sasa sambil terus menyerang Celline bersama dengan Spirit petnya.

"Ukh.. Wreid!" Teriak Celline. Hewan indah itu muncul. "Khikk!!" Kuda ikan cantik itu keluar dan membuat gelombang suara yang membuat Sasa mundur agak jauh.

"Whooaaa Watred tingakat tinggi!! Hewan langka yang di kenal susah di temui itu menjadi Spirit Pet dari Celline!! Akan kah Sasa kalah dalam babak ini?" sorakan MC dan penonton bergemuruh. Ukh, telingaku akan pecah nantinya.

"Wah wah wah. Lihat itu, cantik nya! Aku jadi menginginkannya" ucap Sasa.

"Cih, kalah kau menginginkan sosok Watred, kenapa memilih hewan itu?" Ucap Celline. "Karena hanya ada hewan ini. Kalau aku tak mendapatkan Spirit Pet, lebih baik aku ambil yang bagus" Celline hanya ber oh ria.

"Zregura, coba kau lilit dia!" perintah Sasa. "Khoak!" Tanaman rambat melilit ekor ikan Watred cantik itu.

"Wreid!! Ekormu!!" Celline terlihat panik sendiri. Membuat semuanya bingung, termasuk aku dan Fanny.

"KHIIKK!!!!" Tampaknya Watred itu sedang marah. "Kau hewan tengik!! Ku cabik kau dengan gigiku!!!" Ucap hewan itu.

"Whooaaa!!! Watred itu berbicara!'" MC dan para penonton terlihat kaget. Kecuali aku dan Fanny. Kami sudah tau kalau Spirit Pet kami ber tiga bisa bicara.

"Graaa!!" Gelombang Air keluar dari mulutnya, membuat Spirit Pet dan pemiliknya menabrak tembok hingga terlihat ada retakan kecil.

"Ukh.. Aku.. Menyerah" ucap Sasa.

"Celline pemenangnya!!!"

"Kau tak apa? Wreid?" tanya Celline "Aku benci ada yang memegang ekor dan suraiku tanpa izin pemilikku" ucap Watred itu lalu mendengus dan menghilang.

*
*
*
*
*
*

"Fanny VS Michaelly!! Sang murid kelas Master yang kuat melawan Seangkatannya yang menjadi juara Element tahun lalu!! Ini akan jadi seru!" MC bersorak senang.

Fanny sudah berteleport ke medan latihan perang.

"Ai ya~~ Fanny yah? Hai~~" ucap Michaelly. "Oh, hai ju-"

"Bruk!!" Fanny terpelanting jauh.

"Phix!!" serunya kesal. Phoenix miliknya muncul dan menatap Spirit Pet lawannya yang merupakan seekor kucing raksasa.

"Beraninya kau menyerang tuanku saat dia belum siap. Apa kau mau merasakan api terpanas miliku?" Ucap Phoenix itu.

"Pinjamkan aku Api Merah Neraka, biarkan mereka merasakan api terpanas ke tiga milikmu itu" kesal Fanny.

"Mati saja kau!!!" seru Michaelly. "Lihat siapa yang akan meraksakan api neraka sekarang" desis Fanny.

Tubuh Michaelly yang melesat cepat ke arah Fanny berhenti seketika dan terjatuh bersama Spirit Petnya yang berada tak jauh darinya.

"Uakhh!!" teriak Michaelly. Tubuhnya terbakar. Namun tak satupun luka bakar terlihat.

"Api ini akan membakar organ dalam mu pelan pelan" ucap Fanny. "Uakh!! Hentikan!! Ahh!! Aku menyerah!! Hentikan api ini!!!" seru Michaelly.

"Baiklah"

*
*
*
*
*
*
*

Setelah beberapa pertandingan, muncullah giliranku dan Stesa.

"Hei, masih ada waktu kalau kau mau menyerah" ucap Stesa.

"Beraninya kau menyuruh Master ku menyerah!? Akan ku hukum jiwa mu!" Drazui milik ku berbicara tanpa mengeluarkan wujudnya.

"Hahahaa, sombongnya. Ayo kita beri dia pelajaran!" Stesa melesat cepat menyerangku.

"Ctar!" Aku mencoba mencambuknya dan Spirit Petnya, namun gagal. Mereka sangat cepat.

"Hu waaa, aku takut, apa kah ini kemampuanmu?" ledek Stesa.

Itu cukup membuatku sedikit marah. "Yezzy, apa masih lama?" tanyaku pada hewan itu. "Sebentar lagi, Master" jawabnya.

"Bruak!!" aku terbanting ke tenbok hingga menyebabkan retakan panjang. Punggunggu sakit, perih. Tulang tulangku seperti runtuh satu per satu.

"Khe, sekarang kau belum menyerah juga? Ku hitung dari 5" ucap Stesa berjalan perlahan ke arah ku yanh duduk lemas dan bersandar di dinding.

"4"

"Yezzy.."

"3"

"Yezzy..!!"

"2"

"YEZZYY!!!"

"Sudah siap, mari kita beri dia pelajaran, Master Ella!!"

Tenaga besar mengalir dari Yezzy, aku rasa, ada semacam tanduk yang tumbuh di kepalaku, rambut yang biasanya terikat kini terurai dan nampak berubah warna.

"Aku hanya mengetes kekuatanmu saja. Ternyata lebih rendah dari pada seekor semut kecil" mulutku berucap tanpa bisa ku kendalikan.

Aku lalu bangkit berdiri tegak. Rasa sakitnya hilang. Seperti tak terjadi apa pun tadi.

Tapi.

Tubuhku, tak bisa ku kendalikan.

*
*
*
*
*

######

Hai hai~~~

Magicall Land Academy✔Where stories live. Discover now