32. Putri ke dua

3.6K 329 1
                                    

Happy Reading

================================

Pintu putih gading itu di banting lebar oleh Xander. Memperlihatkan 2 orang paruh baya yang terlihat masih sangat muda, yang sedang duduk dan akan berciuman.

"Xander!!" teriak Queen Ellina. Dan Xander juga aku berbalik badan sesegera mungkin. "Ada apa?" tanya Ayah. "Yah, Ella sudah datang!!" Xander langsung menarikku masuk dan aku menatap orang tua ku dengan rasa malu, senang dan yang lainnya. Sementara mereka menatapku dengan senang juga malu.

"Anak ku!! Ayo cuci matamu dan bersiap siap untuk pindah ke sini!!" ibu ku langsung mendorongku ke pintu coklat di ruangan itu. "Pindah??" tanyaku. "Ya, kamu akan ambil cuti dari Academy. Kau akan tinggal di sini beberapa saat. Sampai bulan biru" jelasnya. "Bulan biru?? Maksudnya seperti fenomena Alam??" tanyaku. Kami berada di pemandian kuno yang luas. Tapi juga ada pemandian modern yang lumayan megah.

"Kau mau tahu? Tinggallah di sini selama 5 hari" Aku mengangguk lalu mulai mandi, sementara ibuku pergi ke ruang ganti untuk mengambil beberapa baju. Setelah 15 menit bersiap siap. Aku keluar dengan wajah merah padam. Aku sangat malu!!

Ya ampun! Baju ini membuka sebagian dadaku. Tak ada lengan. Aku cukup risih, tapi gaunnya menyejukkan dengan warna hijau dan putih. Rambutku di tata oleh beberapa pelayan dan ada tiara pink di sana. "Ini bukan aku kah? Siapa gadis cantik ini" gumamku melihat ke cermin. Wajahku di oleh sedikit bedak dan, aku baru tahu kalau aku bisa jadi sangat cantik!

Lalu aku di antar ke ruang makan. Saat pintu di buka dan aku masuk, semuanya diam menatapku. "Oh, putri, selamat datang" ucap Celline dan lalu cekikikan bareng Fanny. Aku duduk di sebelah Fanny. Lalu cemberut.

"Ayo, makan" kami lalu makan. Semuanya sangat sunyi. Bahkan dentingan kecilpun tak terdengar.

Setelahnya, kami lalu di persilahkan bebas. Teman temanku akan ada di sini selama 2 hari, dan aku akan di sini selama 5 hari, saat mereka tahu itu. Mereka agak terkejut. Tapi langsung bilang kalau itu wajar, mungkin ada beberapa tugas putri yang harus aku kerjakan.

===========

"Tugas?? Tugas apa? Makan tidur mandi?? Membosankan!" aku lalu berbaring di kasur. Aku mengenakan pakaian simpel untuk di kamar. Ini sudah hari ke 3. Yang lainnya seudah kembali ke academy, dan aku masih harus menunggu 2 hari yang membosankan.

"Ella, ayo bersiap siap" Ibuku menatapku antusias dan beberapa pelayan membantuku, tepatnya menarikku untuk mandi, memakaikan gaun, menatap wajah dan rambut, menaruh Beberapa hiasa di kepala dan lalu aku di giring ke ruangan di lantai 3 sayap utara.

Semua itu berlalu cepat, sampai aku merasa tak melakukan apapun dan sudah rapi. Saat masuk, kakakku dan ayah sudah ada di sana. Lalu kami ber 4 berjalan memasuki lorong gelap yang panjang. Tak ada yang mebgikuti kami. Aku diam dan terus berjalan. El'vern dan Yezzy menonton, menunggu sesuatu yang menarik mungkin?

"Itu.. Bulan?!" tanyaku kaget. Saat ada di suatu ruangan luas, di tengah, ada pohon yang di atasnya ada bola bulat besar berwarna biru. Teksturnya mirip bulan. Ada beberapa retakan di 8 sisi. "Ella, kamu punya dua kakak" ucap ayahku lalu merangkulku. "Bukankah kau selalu ingin punya kakak perempuan?" lanjutnya. Setelah itu, bulan itu memiliki retakan panjang, semakin melebar dan lalu pecah. Ada kristal biru yang mengambang lalu mendekati kami perlahan.

"Ini terlalu cepat beberapa hari. Tapi ini sempurna. Ini benih kakakmu" ucap ayah. "Hah? Benih? Kristal??" aku bingung. "Begini, kita keturunan Emerlain Kingdom yang asli, selalu lahir dari kristal. Kau dan Xander juga begitu. Lalu bulan itu adalah perlindungan benih kristal kalian" jelas ibuku. "Jadi.. Aku tak tercipta dari sel telur dan.. Emm.." aku mula merasakan tubuhku memiliki keringat dingin. Bukankah ini sama saja aku bukan anak mereka??

Ku lihat ayah dan ibu tersipu lalu Xander tertawa. "Yah.. Bukan.. Maksudnya, kalau kami melakukan 'itu' maka akan tercipta benih secara sendirinya di sini. Bukan di rahim ibumu" jelas ayah. "Kalau begitu bukankah dia adikku??" tanya ku.

"Tidak. Dia ada 2 hari lebih cepat darimu. Tapi kau tumbuh lebih cepat dan akhirnya jadi duluan. Tapi dia tetap kakakmu" jelas ibuku. Seketika aku teringat sesuatu yang sangat penting. "Oh ya.. Katanya aku adalah reinkarnasi dari seseorang. Bahkan aku punya 2 jiwa. Bisa kalian jelaskan??" aku selalu ingin bertanya tentang itu.

"... Yah, kamu, Xander dan kakakmu yang itu, adalah keturunan ke 917. Dimana kalian bertiga lahir di abad reinkarnasi. Jiwa kalian adalah jiwa reinkarnasi, kalian juga memiliki 2 jiwa. Bahakan salah satu leluhur kita punya 5 jiwa dan sangat kuat" Aku mulai memahami secara perlahan dan El'vern berceloteh kalau dia sudah menjelaskannya dulu, tapi aku tak mendengarkan.

Lalu Kristal di depan bercahanya terang dan retak, lalu muncullah seorang bayi perempuan yang langsung di selimuti oleh ibu ku. "Siapa namanya??" tanya ku. Walau aku lebih cocok jadi kakaknya sekarang, mungkin dia akan jadi setinggi dan setua Xander dengan cepat. Toh aku juga suka kakak ke dua.

"Vyolettia Nania Emerson" jelas ayahku. Kami sedah memikirkannya. "Hallo kak Vyo" sapaku. Dan sangat mengejutkan kalau bayi itu membuka matanya dan terkekeh lucu lalu berucap "Ay cuu hu.. Uhuu.." bahasa bayi mungkin?

Kami lalu tertawa lepas. Dan bulan itu, menyatu lagi dan kami pergi dengan gembira.

Magicall Land Academy✔Where stories live. Discover now