❃ PART 09 ❃

202 13 0
                                    

     "Nggak terima, gue nggak terima Kenan selalu bareng sama Freya! Emang apa sih kelebihanan dari tu cewek," dumel Mora tak terima, ia melempar asal tas ranselnya ke sofa.

Menghempaskan tubuhnya di tepi ranjang dengan cemberut dalam. "Harus gue beri peringatan kek gimana lagi biar Freya jauh-jauh dari Kenan dan biarkan gue kembali masuk ke hatinya?!"

"Ugh, Freya nggak bisa disingkiran dengan begitu mudah, gue harus buat rencana supaya hubungan mereka retak dan kalau bisa Freya nggak ada lagi di hadapan Kenan!" amuk Mora merasa rencananya tak akan tergagalkan oleh halangan di depan.

Mora merogoh sakunya, mencari ponsel. Setelah jumpa ia meminta bantuan pada temannya untuk menghilangkan wajah Freya di hadapan cowok mantan terindahnya itu.

"..."

"Gue butuh bantuan lo"

"..."

"Sip, nanti gue kebari lagi."

Lalu Mora memutuskan sambungan ponselnya. Ia tersenyum sendiri di dalam kamar, membayangkan bila rencananya akan berjalan mulus semulus jalan tol tanpa celah.

✧༺♥༻✧

Dengan riang Freya masuk ke perpustakaan. Masuk ke golongan rak buku novel. Dia kembali mencari judul novel yang cocok setelah mengembalikan buku novelnya yang telah ia baca semalam.

Tangan Freya mengambil sebuah novel berwarna putih hitam dengan cover cowok berdiri dengan memegang setangkai bunga. Freya membalik bukunya, membaca sinopsis di bagian belakang. Lantas Freya merasa cocok dan hendak membawa buku itu ke petugas perpustakaan.

Namun, tubuh Freya tiba-tiba tergoyah ke belakang. Ia sedikit mendongkak untuk melihat dada siapa yang ia tabrak.

"Eh, Freya," sapa Ari dengan senyum termanis.

Freya membalasnya dengan senyuman pula. "Tumben lo ada di sini, Ar."

"Gue emang sering ke sini, lo nyari buku apa?" tanya Ari.

"Novel, lo sendiri?"

"Buku pelajaran lah, bantuin gue nyari buku biologi dong," minta Ari.

Freya langsung menyanggupinya, "Oke."

Lantas keduanya berjalan ke rak bagian mata pelajaran IPA. Seraya Ari sibuk mencari bukunya, Freya mencoba mengisi waktu dengan membaca sedikit isi novel itu. Freya berdiri dengan bersandar rak buku, sementara Ari ada di sampingnya mencari buku biologi.

Mora yang baru masuk perpustakaan langsung tersuguhi pemandangan langka. Mora baru tahu bila Freya juga dekat dengan seorang ketos tampan.

"Ini akan jadi buum," gumam Mora, ia segera mengambil ponselnya. Mengarahkan kamera belakang ke arah mereka keduanya.

Dari pose mereka yang saling ngobrol sampai Freya yang tersandung dan dapat ditangkap baik oleh Ari. Mora menghargai potretannya yang terakhir. Ia segera mengirim gambar tersebut ke WA Kenan, untung saja ia masih menyimpan nomornya.

✧༺♥༻✧

Sebuah notif langsung muncul di atas layar ponsel Kenan. Melihat siapa yang mengirimnya saja ia malas untuk membuka room chat dengannya. Akhirnya Kenan tetap melanjutkan aksi ngegamenya.

Sampai sebuah notif dari cewek itu kembali muncul. Tapi kali ini Kenan terpaksa membuka room chatnya.

~Moraa~

Lihat tuh cewek lo

Kegatelan sama cowok

Rahang Kenan mengeras. Tertampilkan di ponselnya bila Freya jatuh dipelukan seorang cowok tampan. Kenan tidak tahu siapa cowok itu dan bagaimana kronologisnya. Tapi entah mengapa Kenan seakan percaya akan tampilan gambar itu. Bisa saja bukan bila Mora menjebaknya? Tapi hal itu pun tak terlintas di otak Kenan.

Cinta Seorang Gamers (TAMAT)Where stories live. Discover now