Taehyung saat ini sedang dikantor, ia tengah serius berkutat dengan berkas-berkas yang menumpuk diatas mejanya. Sesekali taehyung menghelakan nafasnya karena kewalahan menghadapi berkas laknat yang harus menguras banyak tenaganya.
Namjoon yang melihat atasan sekaligus sahabat nya yang sedang kewalahan itupun langsung menghampiri Taehyung
"Kenapa kau serius sekali? Ini masih siang, tidak perlu dipaksakan"
"Jangan menggangguku Hyung, aku ingin ini cepat selesai agar aku bisa cepat pulang"
"Tumben sekali kau ingin cepat-cepat pulang, biasanya kau bekerja seperti orang gila yang tidak kenal waktu"
Taehyung berfikir sejenak....
"Hyung, apa kau bisa membantuku ? aku harus pulang sekitar 20 menit lagi, apa kau bisa mengerjakan pekerjaanku hyung?"
Namjoon menatap khawatir kepada taehyung, pasalnya Namjoon tau Taehyung itu gila kerja, tidak biasanya Taehyung meminta seseorang untuk menggantikannya hanya karena urusan sepele, menurutnya, pekerjaan adalah segalanya !!
"Kau kenapa Tae ? apa ada masalah?"
Taehyung mengangguk "Ada masalah besar Hyung, aku tidak tau harus bagaimana, rasanya aku seperti akan mati"
"Hey tenanglah, ceritakan dulu apa masalah mu, Hyung akan membantumu"
Taehyung menatap namjoon serius lalu dengan perlahan mengangkat satu tangan nya menunjuk kearah bingkai photo yang ada di atas meja kerja nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku merindukannya Hyung, aku juga gak tau kenapa, aku merasa hampir gila memikirkannya, dari tadi aku tidak bisa fokus sedikitpun"
PLETAK
Namjoon menjitak kepala taehyung dengan keras, seolah dia lupa bahwa Taehyung adalah atasannya.
"Yak Hyung, kau berani menjitakku? Ini masih dikantor aku masih atasanmu hyung"
"aku tidak peduli, kau tau kau membuatku panik tadi, aku kira kau ada masalah yang begitu besar ternyata .....ckckck"
"kau tidak tau saja bagaimana rasanya merindukan seseorang, makanya cepatlah kau menikah dengan Hoseok Hyung, hyung akan tau bagaimana rasanya meninggalkan istri seorang diri dirumah"
Namjoon menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak habis fikir dengan sikap kebucinan Taehyung saat ini.
"Baiklah, kau pulanglah, Hyung yang akan mengerjakannya untukmu"
"Tanpa persetujuan hyung pun hyung memang harus menuruti perintahku bukan?" canda taehyung . . .
Selama perjalanan, Taehyung memikirkan kehidupan pernikahannya selama dua bulan belakangan ini, sangat manis pikirnya. Ya semenjak kejadian itu, saat mereka saling terbuka sama lain, mencurahkan isi hati mereka satu sama lain kini pernikahan mereka jauh lebih hangat, seokjin menjadi istri yang manja dan sangat pengertian dengannya, begitu juga Taehyung dia sangat senang memanjakan istri nya, menggodanya yang akan menciptakan rona kemerahan di wajah istrinya, aahh sangat manis pikirnya.
