13.5 - 08.00

52 12 0
                                    

BAB XIII - Jealous

| 08.00 |

🎶iKON - Beautiful

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

🎶iKON - Beautiful

.....

Jam menunjukkan delapan malam. Jinyoung yang tidak memiliki kegiatan apapun di rumah, di tambah ayah dan bundanya yang belum pulang, memilih untuk mampir ke rumah Natta karena ia yakin gadis itu tengah bersantai ria.

Setelah bertemu dengan mama Natta dan ia di suruh untuk langsung naik ke kamar gadis itu, Jinyoung buru-buru melakukannya.

"Aduh capek." Jinyoung yang hanya mengenakan kaos hitam dan celana pendek, dengan santainya melenggang masuk, lalu buru-buru naik ke atas kasur Natta dan menindih tubuh gadis yang tengah mendengarkan lagu sembari telungkup di balik selimut itu.

Karena menganggu Natta adalah bagian dari kebiasaan dan kebahagiaan Jinyoung setiap hari.

"Ahhhh! Jinyoung!" teriak Natta saking terkejutnya karena tubuhnya di tindih oleh tubuh Jinyoung yang jelas-jelas lebih berat dari tubuhnya.

Tapi karena ini Jinyoung, meskipun Natta meringis dan menangis pun, ia tidak akan mengalah dan berpindah. Ia hanya membiarkan tubuhnya berada di atas tubuh gadis itu yang masih tengkurap.

"Kok lu ngedesah, sih, Za?" tanya Jinyoung di samping telinga Natta yang kepalanya tertutup oleh selimut.
Mendengar pertanyaan Jinyoung, Natta pun mendengus kesal. Merasa tidak habis pikir dengan apa yang ada di dalam kepala lelaki itu sampai bisa memikirkan hal seperti itu.

"Siapa yang ngedesah, sih, ih, Jinyoung awas. Badan lu, tuh, berat tau." Jinyoung terkekeh mendengar jawaban Natta yang sudah di puncak kekesalan.

Lalu bukannya menyingkir, Jinyoung malah menumpu kepalanya di atas bahu Natta setelah menyingkap selimut dari atas kepala gadis itu. "Lagi ngapain, sih? Sok serius banget."

"Dengerin musik, lah, gak punya mata? Udah awas, ah, lo tuh gak sadar ya kalau badan lo, tuh, ber---"

Sebelum Natta menyelesaikan kalimatnya, Jinyoung malah mengigit telinga Natta sampai gadis itu meringis lagi. Sebenarnya itu kebiasaan Jinyoung. Sejak kecil ia memang paling suka menggigit telinga Natta karena gemas.

Tapi semenjak SMP, kebiasaan Jinyoung itu mulai di hilangkan karena Jinyoung sadar ia tidak melihat Natta hanya sebagai teman.

"Ahh, bangsat sakit Andioga!" pekik Natta kesal. Rasanya seperti telinganya akan putus saat itu juga.
Karena suara pekikan Natta kali ini berbeda, Jinyoung dengan terburu-buru berpindah dari atas tubuh Natta dan membiarkan gadis itu mengubah posisi menjadi duduk. Ketika gadis itu sudah berubah menjadi duduk, Jinyoung menjadi panik karena Natta malah menangis.

4 WALLS [✓]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin