14.3 - Sebuah Kebenaran

47 9 1
                                    

BAB XIV - More Than This

| Sebuah Kebenaran |

🎶 Yuju (Gfriend) feat ISHXRK - Secret

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎶 Yuju (Gfriend) feat ISHXRK - Secret
.....

Minhyun tidak suka manis. Tapi dia tergila-gila pada Natta yang luar biasa manis. Apalagi disaat gadis itu dengan antusias nya memilih varian es krim yang akan di belinya. Raut bingung bercampur penasaran tercetak jelas di wajah Natta karena melihat terlalu banyak rasa yang disediakan, sesekali melirik ke arahnya sebelum berpikir lagi tentang ukuran yang akan di belinya. Lucu.

Di mata Minhyun, Natta terlalu lucu hanya karena memesan es krim. Dan Minhyun menemukan dirinya yang senang menatap pemandangan itu berlama-lama. Bahkan saat gadis itu bertanya rasa apa yang mau di belinya, Minhyun hanya menjawab sesuai selera gadis itu—tentu saja karena Minhyun tidak suka manis.

Strawberry Vanillanya dua, pake cup ya, mas.” Setelah sekian lama, akhirnya Minhyun mendengar gadis itu selesai dengan acara memilih es krimnya. “Kak Minhyun gak papa rasa Strawberry Vanilla?”

Asal Natta senang, Minhyun tidak pernah keberatan. Lagipula dia tidak pernah beli es krim, kecuali untuk kakak perempuannya dan Natta. Jadi Minhyun juga tidak tahu rasa yang kata anak perempuan enak.

“Makasih ya, mas.” Karena terlalu asik memandangi Natta, Minhyun sampai tidak sadar ketika gadis itu sudah menerima dua es krim yang di pesannya. Minhyun lantas mengeluarkan dompet miliknya dan membayar es krim pesanan mereka.

“Nanti aku ganti ya kak uangnya,” ucap Natta setelah memberikan satu cup lainnya untuk Minhyun.

“Gak perlu, Natta. Cuman es krim,” jawab Minhyun yang sudah bisa Natta duga sebelumnya. “Kebiasaan.”

“Mau kemana? Duduk di pinggir sana, mau? Deket ombak,” tanya Minhyun sembari menunjuk satu tempat dekat bibir pantai yang penuh dengan ombak sedang. Tetapi tidak sesuai dugaannya, Natta malah menggeleng tidak setuju. “Aku gak suka ombak.”

Satu fakta baru tentang Natta yang tidak Minhyun tahu; gadis itu tidak suka ombak, meskipun kelihatannya, Natta sangat menyukai pantai.

“Duduk disana aja yuk, kak?” Minhyun menoleh kearah yang Natta tunjuk, kemudian bisa melihat sebuah jembatan kayu yang terbangun di sisi pantai, mirip pelabuhan kecil. Dan tanpa perlu berpikir, Minhyun meraih tangan Natta dalam genggamannya lantas menarik gadis itu kesana.

“Kabar kak Joohyun gimana, kak?” Merasa kehilangan topik pembicaraan yang menarik, Natta akhirnya menemukan nama Joohyun di dalam kepalanya.

“Baik. Dia kangen kamu katanya.” Minhyun tidak pernah lupa setiap kali Joohyun merecokinya dengan pertanyaan tentang Natta. Kapan Natta akan main ke rumah, atau kenapa gadis itu jarang terlihat. Minhyun rasanya sampai pusing. Bahkan Minhyun harus mempertanyakan siapa adik gadis itu sebenarnya.

4 WALLS [✓]Where stories live. Discover now