19.1.0 - Hari Yang (Mungkin) Tidak Akan Datang Lagi, Akhirnya Kembali

31 7 12
                                    

BAB XIX - Blank Space

|Hari Yang (Mungkin) Tidak Akan Datang Lagi, Akhirnya Kembali|

|Hari Yang (Mungkin) Tidak Akan Datang Lagi, Akhirnya Kembali|

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎶Kim Jaehwan - Love You Still

.....

"Gue sama Natta sepakat buat pura-pura pacaran di depan kalian."

Kalimat itu adalah satu-satunya kalimat yang terngiang di kepala Minhyun setelah acara berbaikan mereka selesai. Sepanjang jalan, di dalam mobil, hanya itu yang terdengar di telinganya. Hanya suara Seongwoo seorang. Benar-benar hanya itu sampai dadanya sesak kembali. Minhyun tidak tahu harus melakukan apa sekarang di saat ia pikir, semuanya sudah teramat terlambat.

Benar kata Guanlin, sejak awal, Minhyun sudah salah tentang semuanya. Dan Natta sama sekali tidak. Ia yang membuat gadis itu terpaksa mau berada di sampingnya, dengan perasaan yang entah untuk siapa. Ia yang hanya tidak pernah peduli untuk siapa perasaan Natta waktu itu. Ia yang egois karena hanya memikirkan bagaimana caranya, agar Natta bisa menjadi miliknya. Dan sekarang, setelah Natta sudah menjadi miliknya, ia yang dengan bodohnya, malah melepas gadis itu jauh-jauh.

Minhyun bodoh. Terlampau bodoh dan egois. Dan seharusnya, di keadaan sekarang, dimana semua sudah terlanjur salahnya, ia tidak boleh berharap bahwa Natta masih mau kembali padanya, setelah Minhyun sudah membuat gadis itu terluka. Tidak. Masih banyak orang yang pantas menjadi tempat Natta menetap.

"Kak Minhyun tau gak kenapa aku benci gelap?" ucap Natta yang tengah duduk di samping Minhyun, sembari menatap ke arah langit yang tak berbintang di sisi jendela kamar Minhyun.

"Enggak. Kenapa?" Minhyun menutupi kepala Natta dengan selimutnya. Tidak mau membiarkan gadis itu merasakan dingin malam.

"Soalnya aku benci sendirian. Aku benci karena gak bisa di liat orang lain, di saat aku butuh mereka."

Jawaban Natta membuat Minhyun tertawa lucu, lalu mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi gadis itu dengan kencang, "Kamu lucu."

"Aku serius, kak Minhyun! Dasar nyebelin!" Natta menekuk wajahnya sembari mengusap pipinya yang menjadi bekas cubitan lelaki itu. Kemudian mengalihkan pandangannya ke arah lain, asal tidak ada wajah Minhyun.

Minhyun membawa dirinya untuk duduk di samping Natta lalu mendongak, mengikuti arah pandang gadis itu yang menatap langit tak berbintang. Tapi rasanya Natta lebih cantik untuk di lihat di banding langit malam yang kelam.

Lalu karena mengerti bahwa gadis itu tengah marah, Minhyun merubah posisi untuk menghadap gadis itu, "Tapi aku suka gelap," ucap Minhyun akhirnya.

Dan sesuai dugaan, Natta langsung memberikan atensinya ke arah Minhyun lagi, "Kenapa?"

"Karena di saat gelap, kamu itu satu-satunya hal yang bisa aku liat. Kamu satu-satunya orang yang mau ada di samping aku, ketawa sama aku, dan nangis buat aku, Tta."

4 WALLS [✓]Where stories live. Discover now