04| Aciently

5.2K 618 23
                                    

Kalau di beri pertanyaan ingin seperti apa Jinae jika waktu dapat terputar ulang dan ia bisa memilih, satu-satunya hal yang Jinae inginkan adalah untuk tidak pernah berjumpa dengan Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau di beri pertanyaan ingin seperti apa Jinae jika waktu dapat terputar ulang dan ia bisa memilih, satu-satunya hal yang Jinae inginkan adalah untuk tidak pernah berjumpa dengan Jeon Jungkook. Tidak peduli seberapa banyak rasa sakit yang dulu orangtuanya berikan serta cacian orang di luar sana. Jinae pikir, selama tidak bertemu Jungkook, ia akan baik-baik saja.

Meski demikian, gadis itu yakin tidak ada waktu yang berjalan mundur. Kalau pun ada, sudah di pastikan alat pendeteksi waktu itu rusak.

Jinae mempunyai satu pertanyaan konyol yang bahkan sampai sekarang masih ingin ia ketahui apa jawabannya.

Seberapa banyak sihir yang Jungkook pakai sewaktu dulu pemuda itu melindungi Jinae dari hal-hal buruk?

Gadis itu tertawa lirih. Mengingat bagaimana Jungkook si tampan yang menjadi malaikat pelindungnya dalam waktu apapun. Tidak peduli siang atau malam. Jungkook benar-benar ada di saat Jinae butuh. Bagaimana Jungkook memeluknya erat saat kebanyakan orang di luar sana mengatakan 'Jinae keparat pembawa sial' serta memberi kecupan tulus penuh sayang di pucuk kepala. Membawa Jinae pergi jauh dan siap memasang badan untuk melindungi Jinae dari apapun. Terdengar konyol. Tapi itulah adanya.

Dulu, Jungkook siap untuk memberi pukulan keras kepada siapapun yang berani melukai gadisnya. Beberapa kali Jungkook bahkan pernah di tahan di kantor polisi akibat aksi baku hantam selama seminggu sebab Jungkook hanya bocah cilik di bawah umur, jadi pihak kepolisian hanya ingin membuatnya jera. Well, kendati itu tak merubah apapun sebab, ke esokan harinya Jungkook melakukannya lagi dan lagi.

Selang beberapa bulan, mereka berdua bertemu dengan Kim Taehyung, banyak menemukan hal baru seperti iseng menghisap gulungan tembakau dan mabuk. Tidak hanya itu, beberapa kali cairan dalam botol itu juga mereka campur dengan bubuk-bubuk yang sanggup membuat jiwa mereka melayang.

Terakhir, seks hebat antara Jinae dan Jungkook. Barangkali Taehyung hampir saja mencekik Jungkook saat melihat sahabat tersayangnya terkapar lemas di atas ranjang setelah Jungkook menghajarnya tanpa ampun. Mereka bertiga di sebut gila. Jinae sendiri tidak mengelak. Terlebih setiap keluar dari tempat tinggal dan pergi ke sekolah, dari leher sampai tulang selangka sering terlihat banyak tanda pemberian Jungkook.

Semenjak ada Jungkook dan Taehyung, perasaan takut akan hal kurang baik jadi sedikit terobati.

Sampai hari itu tiba. Hari dimana Jungkook menghilang bersama hampir seluruh perasaan Jinae, si gadis mulai tersadar bahwa pil, alkohol dan seks saja tidak cukup untuk membuat sang kekasih menetap di sampingnya. Tetapi, Agaknya gadis itu lupa bertanya apa yang harus ia lakukan agar Jungkook mau bertahan bersamanya untuk waktu yang lebih lama. Jungkook tak pernah memberi pilihan untuk gadisnya. Ia selalu berkata bahwa Jinae sudah lebih dari cukup maka dari itu gadisnya tidak perlu melakukan hal-hal lain selain menemani di gubuk kecil mereka.

Seminggu terlewati, kehilangan Jungkook seolah belum cukup sebab Jinae kembali di hantam oleh kenyataan buruk. Minggu sore, dimana Jinae mulai memberi pencerahan pada hatinya bahwa kehilangan Jungkook bukan sesuatu yang harus di pikirkan sebab Taehyung berdiri tegap untuk hidupnya, Jinae lambat untuk mencerna, saat Taehyung memberi banyak uang juga kunci rumah pada Jinae serta pelukan yang terasa hangat namun menyakitkan secara bersamaan. Harusnya, sore itu Jinae mengikuti Taehyung saat ada panggilan masuk di ponselnya. Harusnya Jinae tidak berkata 'aku akan menunggumu disini' dan lebih memilih pergi bersama pria itu. Atau mungkin, seharusnya Jinae pergi lebih dulu dibanding Taehyung.

FraudulenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang