05| Blissful

4.7K 549 13
                                    

Sejauh Jinae bisa mengingat, wanita cantik itu tak pernah melihat Jungkook begitu bersemangat untuk pergi ke tempat dimana banyak orang berlalu-lalang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejauh Jinae bisa mengingat, wanita cantik itu tak pernah melihat Jungkook begitu bersemangat untuk pergi ke tempat dimana banyak orang berlalu-lalang. Kalau pun dulu mereka sering pergi bersama, Jungkook hanya akan mengajak Jinae ke tempat romantis yang lokasinya selalu sepi.

Rasanya aneh sekali menerima perubahan kecil seperti ini. Jinae benar-benar berpikir seberapa banyak ia tak tahu tentang Jungkook sejak lelaki itu pergi?

Dan saat melihat prianya dari jarak sedekat ini, si wanita jadi kembali berpikir sejauh apa hubungan mereka dulu? Juga, seberapa buruk kehancuran singgah pada keduanya? Bukan. Jinae bukan bermaksud kembali mengoyak luka yang seharusnya sudah terkubur apik dalam sebuah kubangan masalalu juga berisikan banyak penyesalan di dalamnya. Wanita itu barangkali hanya butuh sebuah titik terang apakah mereka akan baik-baik saja kalau kembali bersama? Atau justru di depan sana, ada sebuah badai yang lebih menakutkan dari singa yang mengaung dan sedang menunggu mereka untuk dilahap habis?

Tak ada seorangpun yang dapat memprediksi takdir. Jinae juga tak bisa menghindar kalau memang sekiranya akan ada hal buruk yang bisa menimpanya 'lagi'.

"Kau suka disini?"

Jinae menoleh ke asal suara, menatap kedua iris pekat Jungkook begitu dalam, sangat dalam sampai ia berharap bisa membaca apa isi pikiran lelaki ini. Nyatanya, nihil. Ia tidak bisa membaca apapun. Dari pancaran mata Jungkook, wanita itu hanya melihat pantulan dirinya yang begitu berseri saat ini. Wah, Jinae jadi lupa kapan terakhir kali ia terlihat begitu sehat. Apa karena ada Jungkook? Mungkin iya, mungkin juga tidak.

"Hei, Ji? Kau mendengarku?" Lelaki itu mengusap pipi Jinae lembut guna menyadarkan wanitanya dari lamunan.

Gadis itu menggeleng kepala cepat, "Ya, ya. T-tentu saja, aku mendengarmu."

"Apa yang sedang kau pikirkan, hm? Kau sakit? Mau pulang saja?"

Jinae buru-buru menggengam tangan Jungkook yang berada di pipinya, "Tidak, tidak. Aku suka disini." Netranya menyipit, "Denganmu, tentu saja."

"Astaga, Ji. Kau menggemaskan sekali, sih." Jungkook mengecup pipi Jinae penuh sayang,

Pipi Jinae bersemu merah. Gadis itu tentu tidak bisa untuk tak tersenyum sekarang. Jungkook benar-benar ada disini, dengannya.

"Maaf, ya," kata pemuda itu tiba-tiba.

Alis Jinae berkerut, menatap Jungkook sebelum berkata. "Untuk apa?"

"Semuanya."

"Aku tidak mengerti, Jung. Maksudmu?"

FraudulenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang