Seseorang yang Tak Bisa Dicintai

458 69 18
                                    

Tubuh Hermione tampak goyah, lantas ia berpegang di baluster tangga. Sepasang permata hazelnya bergetar menatapku. Heran, penasaran, terluka, dan marah bercampur menjadi satu. Namun bukan Hermione namanya kalau ia membiarkan emosi menguasai akalnya di depan anak kecil yang tak tahu apa-apa.

Ia menarik nafas dalam. Sikapnya tenang ketika berjalan menuruni tangga lalu berlutut, menyejajarkan wajah dengan anak perempuan yang berdiri di depanku. Seraya tersenyum lembut, Hermione berkata, "Atropa ya... Aku Hermione. Mulai hari ini aku akan jadi ibumu. Kau bisa memanggilku mama!"

8 hari tidak bertegur sapa dan saling menghindari satu sama lain. Tiba-tiba saja kupanggil ia untuk menyambut masuknya seseorang yang bukan darah dagingnya ke dalam keluarga Malfoy. Dari caranya melirikku, aku sudah tahu bahwa kediaman di antara kami berdua akan pecah pada hari ini.

Dengan membawa Atropa, aku telah memaksa Hermione untuk melupakan masalah 8 hari sebelumnya guna berbicara serius denganku.

.

.

Mencintai Istriku Sepenuh Hati

itu Tidak Mungkin

©Rozen91

Harry Potter © J.K. Rowling

.

****

xxxx

Hermione tidak mengulur-ulur waktu. Berkata ingin membicarakan sesuatu yang penting, ia menahan kemurkaannya, menyerahkan Atropa pada Rappire, lalu melirikku dari ujung matanya dan memanjat tangga. Sudah lama aku tak melihat sikap dominannya yang dulu dibarengi dengan kesoktahuan. Kali ini ia terang-terangan menjatuhkan karakter istri penurut dan memasang wajah aslinya.

Aku menahan diri, berusaha semampu mungkin untuk tak memperlihatkan sedikitpun isi hatiku. Ia membawaku ke ruang kerjaku, membuka pintunya dengan paksa dengan mantra alohomora tepat di depan mataku, lalu mempersilahkanku masuk seolah ruangan itu adalah miliknya. Wanita ini kemudian bersedekap dan memandangku dengan sabar selagi ia menyuruhku duduk di kursiku dengan isyarat matanya.

"Duduklah," kataku, mencoba mengambil alih pemilik ruangan. Hermione tidak tersenyum sebagaimana biasanya ia dengan topengnya, tapi bibirnya terbuka dan deretan giginya yang rapi terlihat semua. Ia mencelaku.

"Tentang anak itu, Atropa, kau seharusnya membicarakannya dulu denganku," ucapnya tanpa tedeng aling-aling, tak menyembunyikan ketidaksenangannya sedikitpun.

"Untuk apa? Ini bukan masalah penting yang membutuhkan pendapatmu."

Hening. Hermione menarik nafas dalam-dalam, mencoba menguasai diri. "Membawa seorang anak dari luar....entah dengan siapa kau memiliki anak itu, bukanlah masalah sepele. Sebagai suamiku, kau seharusnya memikirkan posisiku. Aku tidak memedulikan perkataan publik, terserah apa kata mereka! Tetapi setidaknya kau tidak mengabaikan posisiku sebagai istrimu. Aku berhak tahu dan berhak menolak atau menerima keputusanmu membawa anak hasil perselingkuhanmu ke rumah ini!" Nada suaranya di setiap kalimat makin meninggi dan diakhiri dengan ketajaman hujaman belati.

Aku tertawa kecil dan hal itu menyinggung perasaan Hermione. Ia mendelik, bertanya sengit, "Apa yang lucu?"

Watak aslimu kelihatan, jawabku dalam hati. Urung kuucapkan ketika kulihat tongat sihirnya yang terlalu dekat dengan jari-jarinya yang bergerak aneh, seolah gatal ingin menggenggamnya segera.

Mencintai Istriku Sepenuh HatiWhere stories live. Discover now