Tak Tergoyahkan

491 71 13
                                    

[Aku akan selalu terkenang akan memori mengerikan di kastil Howgarts yang diratakan dan berubah menjadi medan perang. Tongkat sihirku hilang akibat Expelliarmus Harry Potter dan kini di tanganku tergenggam tongkat sihir milik orang lain. Aku terdesak oleh waktu dan tak mungkin di waktu-waktu sempit begini aku mencari Ollivander dan memintanya membuatkan tongkat sihir yang cocok untukku.

Waktu itu aku bertarung di pihak Hogwarts demi harga diriku. Demi kebenaran yang akhirnya dengan berani kuterima, demi keadilan. Tak ada pikiran akan kematian atau yang lainnya. Yang terpusat di dalam otakku hanyalah menang, menang, dan menang. Harus mengalahkan Voldemort. Membantu Potter mengalahkan Voldemort.

Akan tetapi, ketika anak perempuan yang memiliki rupa seorang Malfoy ini berdiri di ambang pintu, aku langsung tahu apa yang akan terjadi di detik selanjutnya.

Jantungku memompa darah lebih cepat dan peluh membasahi kulit. Kugenggam tongkat sihirku erat-erat saat kuacungkan pada anak itu. Sekejap pun tak berani kukedipkan mata. Instingku berkata untuk tidak mengalihkan perhatian dari anak perempuan itu.

Lantas suatu pikiran seolah menabrakku, menyadarkanku akan peliknya situasi saat ini.

Kemudian kutahu bahwa pada malam itu akan terjadi pertarungan hidup dan mati antara aku dan anak itu.

Antara anak itu mati dan aku hidup,

atau anak itu hidup dan aku mati.]

Hal yang seharusnya terjadi itu tidak dialami oleh siapapun saat ini.

Masa depan telah berubah.

Suatu saat nanti, aku akan menyesap tehku dan menganggapnya hanya sebagai mimpi buruk belaka.

xxxx

.

.

Mencintai Istriku Sepenuh Hati

itu Tidak Mungkin

©Rozen91

Harry Potter © J.K. Rowling

.

****

xxxx

Kuarahkan tongkat sihir ke pintu dan menutupnya paksa. Suaranya keras dan diikuti suara benda jatuh kemudian erangan Hermione. Mungkin pintu menghantam badannya dan membuatnya terjatuh. Aku meringis.

"Draco!? Apa yang kau lakukan!?"

Duk! Duk! Duk!

Aku mengabaikannya. Berhati-hati menghampiri tubuh Dalesse dengan tetap mengacungkan tongkat sihirku ke arahnya. Aku tak boleh lengah. Bisa jadi dia pura-pura dan menunggu kesempatan.

Aku menemukan sebuah tongkat sihir tersembunyi di balik lengan bajunya. Entah milik siapa dan darimana dia mendapatkannya. Mungkin dia memanfaatkan Rully? Aku mengambilnya lalu mendaraskan mantra petrificus totalus padanya. Dengan ini dia tidak akan bisa bergerak. Tapi apakah ini cukup?

Tadi dia tidak menggunakan tongkat sihir tapi hendak mengutuk Hermione. Aku tidak tahu sejauh mana kekuatannya. Tidak bisa diprediksi. Dia mungkin lebih kuat dari bayanganku.

Aku harus membunuhnya.

Tetapi... Hermione... jika aku membunuhnya sekarang, maka Hermione akan menganggapku sebagai seorang pembunuh. Aku tidak mau dicap pembunuh.

Mencintai Istriku Sepenuh HatiWhere stories live. Discover now