Chapter 5

1K 119 4
                                    

Chapter 5

Setelah menerima panggilan darurat dari Draco, Harry dan Hermione bergegas menuju dermaga. Pagar dermaga yang menuju area pribadi terbuka lebar.

"Perbuatan Malfoy?" tanya Harry.

"Mungkin? Ya, barangkali." jawab Hermione tak yakin.

"Hermione, kau harus sadar betapa buruk situasinya." kata Harry

"Apapun yang terjadi pada Theo. Kukira.. maksudku, Malfoy tidak punya alasan untuk melakukannya. Aku harap. Malfoy tidak punya motif untuk melakukan sesuatu pada Theo. Disamping itu, bukankah mereka bersahabat?" cicit Hermione.

Harry hanya mengedikkan bahunya pada Hermione.

Hermione dan Harry bergerak sepanjang dermaga menuju kapal pesiar milik keluarga Nott, melompati papan yang sudah berlubang. Hermione bisa mendengar suara keras deburan ombak yang membentur penambat kapal.

"Hermione, jujur padaku. Apakah Malfoy juga mencampuri penyelidikan?" tanya Harry dengan nada menyelidik.

"Kami berdua hanya khawatir tentang Luna dan Theo" jelas Hermione, terdengar kurang meyakinkan.

"Aku hanya meninggalkanmu sebentar, dan kau mulai melakukan penyelidikan sendiri, dan sekarang kau bahkan punya seorang asisten!" seru Harry tak percaya. "Kau tidak mengenal Malfoy dengan baik. Apa kau benar-benar mempercayainya?"

"Aku tak tahu Harry, aku hanya berpikir lebih baik untuk mendapatkan bantuan yang ada." jawab Hermione. "Apa kau pikir, mungkin dia...."

"Aku tidak menebak-nebak Hermione. Pekerjaanku adalah mencari fakta. Dan sekarang, yang kita punya hanya kesaksiannya" kata Harry berusaha melembutkan suaranya, ia tidak ingin menyulut pertengkaran dengan Hermione."Dan sejauh ini, kurasa aku masih belum bisa mempercayai Malfoy sepenuhnya."

Hermione hanya terus berjalan dan mendengarkan ocehan Harry dalam diam. Tak lama, sebuah kapal mewah terlihat dihadapan mereka. Encore.

"Apakah ini kapal Nott?" tanya Harry.

"Ya, tak salah lagi. Encore, Luna pernah memberitahuku tentang ini. Kini aku mengerti maksudnya." jelas Hermione.

Draco muncul dari pintu kapal, matanya merah namun ia menunjukkan wajah yang dingin, ia menatap bolak-balik kepada Harry dan Hermione.

"Granger, Potter. Theo ada didalam"

Harry dan Hermione masuk kedalam ruangan yang gelap. Harry mengeluarkan tongkatnya dan menggumamkan mantra lumos maxima, seketika ruangan menjadi terang benderang. Hermione terpekik kaget, ia melihat Theo duduk terkulai di atas sofa di sudut ruangan. Matanya terpejam dan lehernya bersimbah darah, Hermione dapat melihat luka menganga di leher Theo.

"Merlin!" pekik Hermione, ia menutup mulutnya serasa tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Hell, aku.. aku tak menyangka" Harry tergagap disamping Hermione. "Ini seperti yang kau katakan."

Draco berdiri di depan pintu, jelas-jelas ia sedang bingung."Potter, aku bersumpah. Aku menemukannya sudah dalam keadaan seperti ini, tidak ada yang bisa aku lakukan."

Hermione meraih lengan Draco mencoba menenangkan. Namun saat Hermione menyentuh lengannya, Draco melompat mundur dengan kaget. Ia tidak mengantisipasi sentuhan Hermione.

"Tak apa-apa Malfoy. Aku yakin kau akan menyelamatnya jika bisa." kata Hermione menenangkan.

"Kau pikir begitu? Apa kau percaya padaku?"

"Tentu saja"

Draco menghela nafas lega. "Terima kasih Granger"

Harry menunduk di depan sofa, ia mulai memeriksa tubuh Theo yang bersandar di atasnya. "Tubuhnya benar-benar sudah dingin, tubuhnya sudah kaku. Menurutku, dia sudah meninggal kurang lebih lima jam yang lalu. Katakan alibi kalian berdua"

Granger & Malfoy (Dramione Fanfiction)Where stories live. Discover now